...
Aku berjalan keluar dari kamar ku bersama Elma. Ternyata dia datang bersama Daddy-nya. Aku melihat Mama dan Wonwoo berbincang diruang tamu.
"Kamu baru bangun ya?", tanya Wonwoo yang lebih dulu melihat ku berjalan bersama Elma.
"Enggak. Udah bangun kok dari tadi.", sentak ku.
"Terus kenapa kamu nggak angkat telpon ku?", eyel Wonwoo kembali.
"Lah, emangnya kamu siapa? Kenapa aku harus angkat telpon kamu?", geturu ku kesal.
Yah, sejak dia meminta ku untuk memanggilnya Wonwoo dan bersikap lebih santai dengannya, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan lah. Haha- Akhir-akhir ini aku sering meminta bantuannya untuk mengerjakan tugas. Kapan lagi kan bisa temenan sama dosen. Bisalah nanti kalo ada mata kuliah yang susah, minta bantuan dia. Apalagi aku udah semester akhir, makin pusing mikirin tugas.
"Udah udah.. Kenapa ini malah bertengkar sihh", lerai Mama.
"Mama mau ke supermarket dulu, belanja bahan buat makan malam nanti.", kata Mama yang mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Aku ikut !", saut ku cepat.
"Kamu dirumah aja. Siapa yang temenin Nak Wonwoo kalo kamu ikut Mama? Mama sama Elma aja. Elma mau kan temenin nenek belanja?", tanya Mama pada Elma.
Elma mendongakan kepala menatap ku dan aku pun menundukkan kepala menatapnya. Aku mencoba memberi kode pada Elma untuk tidak ikut pergi bersama Mama, tapi dia menghianati ku.
"Mau nek.", dengan tersenyum Elma menerima ajakan Mama.
"Okay. Ayo sayang.", Mama pergi menggandeng Elma.
Kenapa mereka terlihat dekat sekali, padahal baru pertama kali bertemu.
Setelah Mama dan Elma pergi, tinggal aku dan Wonwoo sendirian dirumah. Hening dan canggung. Suasana macam apa ini, aku sangat membencinya.
"Sebenarnya tadi aku telpon kamu mau bilang kalo aku sama Elma mau kesini. Kata Elma kamu punya janji mau ajak dia main."
Ah, benar aku lupa. Waktu itu aku pernah berkata seperti itu pada Elma saat dia sakit.
"Ah, iya aku ingat. Maaf ya.", kata ku.
"Kenapa minta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf, karena datang kesini seenaknya. Maaf ya.", jawab Wonwoo.
Kembali hening.
Aku benar-benar benci suasana seperti ini. Rasanya pengen keluar aja dari rumah. Mau ngajak ngomong tapi juga nggak tau apa yang harus diomongin. Dia juga gitu, kan dia cowok harusnya dia yang ngajak ngobrol duluan. Tapi dia diem aja.
"Mau makan ramyeon?", tanya ku ragu.
"Bolehkah?", jawab Wonwoo.
.
.
Aku mempersiapkan dua bungkus ramyeon dan bahan tambahan lainnya. Wonwoo duduk dimeja makan menatapku ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Landing Is You • Jeon Wonwoo X Kim Sejeong
Fanfic"Duda? Apa salah jika aku mencintainya?" Kim Sejeong, mahasiswi yang pernah gagal dan trauma menjalin hubungan dengan kekasih sebelumnya. Bertemu tak sengaja dengan dosen tampan dikampusnya, yang juga pernah gagal membina rumah tangga, Jeon Wonwoo. ...