VII. LOST STARS

1.4K 169 5
                                    

Minho terkejut saat melihat sebuah tanda di lehernya. Tanda itu menyerupai sebuah lambang yang tidak dimengerti oleh Minho.

"Apa maksudnya ini?" Gumam pria itu sambil mencoba menghilangkan tanda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa maksudnya ini?" Gumam pria itu sambil mencoba menghilangkan tanda itu.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya pria Bang itu sudah ada di sana.

"Aku menghilangkan ini, kenapa bisa ada gambar seperti ini di leher ku" kata Minho sambil menggosoknya dengan tangan.

Chris memegang tangan pria itu, dia lalu mengecup tanda itu.

"Ini aku yang membuatnya semalam, aku sudah menandai mu jadi kau milikku sekarang" kata pria itu sambil tersenyum pada Minho. Pria manis itu menunduk, dia lalu menghela napas.

"Ada masalah?" Tanya Chris melihat reaksi pria itu. Minho langsung mendongkak, lalu dia menggeleng pelan.



Saat Minho berkeliling di kamar itu, dia tak sengaja melihat belati kecil di atas sebuah meja.

"Bagaimana benda ini ada di sini?" Tanya Minho sambil memegang alat itu. Sebuah pikiran terlintas di kepalanya.

"Tidurlah" kata Chan sambil mengarahkan kepala Minho ke pundaknya. Saat ini mereka tengah menikmati matahari terbenam dari tepi danau.

"Kau menyukai tempat ini rupanya" ujar Chris sambil merapikan poni milik si manis.

"Hmm iya" kata Minho, dia lalu menatap manik mata pria itu. Chris meneguk salivanya saat melihat mata Boba milik Minho.

"Kau sangat memesona Minho, aku sangat menyukai mata indah mu" kata Chris menangkap wajah pria manis itu. Senyuman itu terlihat di bibir Minho, dia lalu mengalungkan kedua tangannya pada leher pria itu.

"Aku ingin mencium mu" kata Minho. Chris langsung mengangguk dan mendekatkan wajahnya ke arah Minho. Minho langsung menautkan bibirnya di bibir tebal milik pria Bang itu.

Minho melumatnya dengan lembut untuk menaklukan pria itu. Dan benar saja Chris lemah dan dia ikut berpartisipasi. Semakin lama ciuman mereka semakin lama, dan di sanalah Minho beraksi.

"Arrrh" Rintih Chris saat merasakan sesuatu menusuk punggungnya. Rupanya tangan Minho yang melakukan itu.

"Kenapa diam? Ayo kita lanjutkan" kata Minho saat pria itu terdiam. Dia saat itu juga Minho semakin menekan belati itu ke dalam.

"Kenapa kau melakukan ini?" Chris menatap wajah pria manis itu dengan lemah. Minho kembali menekan belati itu, membuat darah keluar dari mulut Chris.

Minho nampak panik, dia langsung melepaskan belati itu. Di saat itu juga Chris langsung roboh.

"Bagaimana ini?" Gumamnya, dia lalu memegang tangan pria itu.

"Aku mencintai mu" kata pria itu saat Minho ingin beranjak pergi dari sana.

"Maafkan aku" batin Minho lalu dia langsung pergi dari sana.

💦

Chris berusaha untuk bangkit, darah itu terus mengalir di punggungnya.

"Sudah ku katakan, kau terlalu bodoh" Chan mulai mengomel.

"Diam kau sial" ujar itu. Dia lalu berusaha melakukan mindlink dengan Changbin.

Sambil menunggu Changbin, Chris menatap ke arah bulan purnama itu.

"Kenapa mate ku melakukan itu? Kenapa? Dia ingin membunuh ku?" Kata pria itu.

"Padahal aku sudah berusaha bersikap baik padanya, tapi aku bersumpah akan membunuh makhluk itu. Dia telah membuang cinta ku, Lee Minho Aku me-reject mu sebagai mate ku" kata Chris dengan hati yang benar-benar hancur saat itu.



"Alpha" kata Changbin saat melihat pria itu sudah tersadar. Mata hitam legam itu menatap Changbin saat ini.

"Alpha Chan" kata pria itu sambil menunduk. Sambil memegang lukanya pria itu mencoba bangun.

"Sejak kapan aku pingsan?" Tanya pria Bang itu.

"Sejak dua hari yang lalu" jawab Changbin.

"Semua ini karena makhluk itu, kau sebarkan beberapa pasukan cari pria itu sampai dapat hidup atau mati bawa dia ke hadapan ku, urusan ku belum selesai dengannya" kata pria itu dengan nada tegas.

"Baik Alpha" kata pria itu sambil menunduk.

"Cepat pergi" kata Chan mengusir Changbin.

"Kau tidak akan mengacaukannya lagi kan Chris?" Tanya Chan sambil menatap ke arah cermin. Dia melihat balutan luka itu di dadanya tengah terpasang lilitan perban.

"Aku tidak akan mencegah mu, lakukan saja semau mu. Lagi pula dia bukan mate kita lagi" kata Chris dengan penuh dendam dan amarah.

Minho tiba-tiba merasakan dadanya menjadi sakit dan sesak. Air matanya juga menetes deras, kenapa dia bisa berbuat setega itu?

"Ada apa ini?" Gumamnya sambil memegang dadanya.

"Arhhh" dia juga merasakan panas di lehernya tepat di mana tanda itu berada.

Dengan napas yang tersengal-sengal, Minho melihat sebuah gubuk kecil yang ada di pinggir sangai.

"Aku lapar" kata pria itu. Karena Minho adalah setengah manusia jadi dia tak bisa memakan makanan mentah.

"Permisi" kata pria itu. Sambil mengetuk pintu. Lalu seorang kakek tua keluar dari sana dan membuka pintu.

"Apa yang anda lakukan?" Tanya pria itu.

"Apa aku boleh meminta sedikit makanan?" Tanya pria itu.

"Ayo masuk!" Kata pria itu, Minho menurut lalu dia mengekor di belakang pria itu.

"Hanya ini yang aku punya" kata pria itu. Minho yang sudah kelaparan langsung memakannya saja.

"Kau manusia ternyata" kata pria itu. Minho menaikan salah satu alisnya.

"Apa? Tidak aku ini manusia serigala tapi campuran" kata pria itu.

"Tidak ada wolf dalam tubuh mu, kau seorang manusia" kata pria itu. Minho berhenti makan, dia lalu mencoba penciumannya, ternyata benar penciumannya tidak sesensitif dulu.

"Tapi aku melihat mata serigala di dalam tubuh mu, di mana kau mendapatkannya?" Tanya pria itu. Minho benar-benar tidak mengerti apa yang pria itu katakan.

"Kau berlari dari mana? Kenapa bisa luka seperti ini?" Tanya pria itu itu sambil mengobati luka pria manis itu.

"Aku kabur" jawab Minho, dia langsung memikirkan Chris.

"Kabur dari mate mu?" Tanya pria itu. Minho langsung tersentak, dan dia mengangguk.

"Mate mu seorang Alpha? Tanda yang ada di leher mu sangat familiar" kata pria itu. Minho hanya diam, dia mencoba tidak memikirkan pria itu lagi.





"Terima kasih" kata Minho sambil keluar dari sana. Setengah hari itu dia diam di sana dan pria itu sangat baik padanya.

"Aku harus pergi menjauh lagi dari sini" kata pria itu sambil memegang kakinya yang sakit.

Pria itu duduk di bawah pohon besar itu, dia menyandarkan diri di sana sambil melihat ke arah bintang.

"Malam ini benar-benar indah" kata pria manis itu sambil tersenyum. Dalam hitungan menit dia langsung menunduk.

"Bagaimana aku bahagia saat membunuh seseorang" kata pria itu.

"Aku mencintai mu" kata-kata itu kembali teringat di kepalanya. Air mata itu seketika menetes. Baru pertama kalinya Minho mendengar kalimat itu dari seseorang untuk nya.

Saat Minho menunduk sambil memeluk kedua kakinya. Tiba-tiba seseorang dia rasakan berada di depannya.

"Kita bertemu lagi" kata pria itu lalu dia langsung memukul kepala Minho.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

DARKSIDE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang