XIX. APPROVAL

1.1K 140 1
                                    

🔞

Minho meremas punggung milik matenya itu dengan seksualitas. Semakin lama ciuman mereka semakin dalam hingga membuat tubuh si manis kini berada di bawah sang dominan.

"Hah hah hah" napas Minho memburu saat Chan melepaskan bibirnya. Padahal mereka belum memulai.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Minho saat Chan melepaskan celananya.

"Kita akan mulai sekarang" kata Chan sambil tersenyum nakal. Minho meneguk salivanya.

"Tadi itu apa?" Tanya Minho.

"Itu baru pemanasan sayang" kata Chan lalu dia langsung meremas penis milik Minho. Hal itu membuat desahan terdengar dari bibir si manis.

"Ahhh Chan hentikan" kata Minho saat Chan mengocok penis miliknya yang sudah mulai ereksi.

"Sebantar lagi sayang" ujar Chan yang semakin mengocoknya dengan cepat. Sampai pada air mani itu keluar dari sana membuat Minho merasa lega.

"Sudah?" Tanya Minho sambil terengah-engah.

Chan tersenyum lalu dia mengecup perut buncit milik matenya itu.

"Ternyata kau pun menikmatinya sayang" kata Chan bayinya, karena nampak gerakan dari dalam sana.

"Rasakanlah ibu mu yang sedang kewalahan itu" lanjut pria Bang itu sambil menatap Minho yang masih terengah-engah.

"Apa sudah selesai?" Tanya Minho lagi, namun Chan menggeleng dengan cepat. Pria ini kini berada di atas Minho, dia berusaha tidak menindih pria manis itu.

"Baru akan di mulai" ujar Chan lalu dia membuka paha Minho, lalu dia melingkarkan kedua kaki pria manis itu di pinggangnya.

Chan langsung memasukan penisnya ke dalam lubang anal milik matenya itu. Minho benar-benar mengerang kesakitan saat batang besar itu mencoba masuk ke dalam tubuhnya.

"Chan hmm sakithh, lepas" rintih Minho. Padahal belum sampai setengah penisnya masuk. Pria Bang itu kemudian memperbaiki posisi mereka. Chan mendudukan Minho di pahanya saat ini dengan posisi kedua kakinya yang di buka.

"Sakit" rintih Minho, sampai air mata itu keluar. Chan mencoba membuat pria manis itu merasa nyaman.

Chan kemudian menatap mata yang berair itu, lalu dia mendekatkan bibirnya pada bibir si manis. Dia kembali melumat bibir milik Minho untuk mengalihkan perhatian pria manis itu, di bawah sana Chan kembali mencoba untuk masuk.

"Ahhh Chann apa yang kau lakukan hh?" Desah pria itu saat Chan meremas kedua bokong seksinya. Minho memejamkan matanya berusaha menikmati sentuhan dari matenya itu.

"Akhirnya, bersiap-siap Minho" ujar Chan saat sudah berhasil masuk. Lalu dia menggenjot lubang milik Minho dengan lembut agar matenya itu tidak kesakitan.

"Ahhh Sensasi apa inihh" desah Minho saat Chan melakukan sodokan pada dirinya. Melihat reaksi Minho membuat Chan menjadi lebih bersemangat, dia semakin mempercepat gerakannya dan benar saja Minho sangat menikmatinya.

Sambil menggenjot, Chan tidak ingin kehilangan kesempatan untuk membuat beberapa kiss mark di tubuh sang mate.

"Kau buatlah juga" kata Chan, dengan polosnya Minho menyesap beberapa bagian tubuh sang mate untuk membuat kiss marknya.

Di saat Minho merasakan orgasme, tiba-tiba sesuatu seperti ingin keluar dari dalam dirinya.

"Chan kenapa seperti ada yang ingin keluar" gumam Minho yang berusaha untuk menahannya.

Chan melihat samar-samar mata Minho berubah warna. Pasti itu adalah wolf Minho yang ingin mengambil alih tubuh nya.

"Minho kau tahan, kau harus bisa mengendalikan dirimu" kata Chan. Minho lalu menejamkan matanya sambil menahannya.

DARKSIDE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang