XV. THE WEREWOLF

1.1K 159 4
                                    

🔞
Beberapa hari setelah itu Minho belum juga kembali, hal itu membuat Chan kembali cemas.

"Kenapa aku sangat mencemaskan dia, dia belum tentu orang yang aku cari" gumam Chan sambil menggigit kukunya.

Pria itu langsung berlari saat mendengar suara ketukan pintu.

"Minho" kata Chan saat melihat pria manis itu tengah menatap dirinya sambil tersenyum saat itu.

"Anda menangis?" Tanya Minho saat melihat mata Chan berkaca-kaca seketika. Dia lalu menaruh trolinya ke samping lalu berjalan ke arah Chan. Minho mengambil sebuah sapu tangan di sakunya, dia lalu mengusap air mata itu dari mata Chan.

"Kau benar-benar sudah sembuh kan?" Tanya Chan sambil melihat Minho menuangkan tehnya. Minho mengangguk tanpa ragu  dia lalu menyerahkan cangkir kopinya pada Chan.

"Jika kau lelah, kau bisa tidur di sana saja" kata Chan sambil menunjuk ke ranjang besarnya. Hal itu membuat Minho menggeleng dan terkekeh pelan.

"Kau terlihat berbeda apa terjadi?" Tanya Chan saat melihat Minho terus tersenyum pada dirinya.

"Tidak ada Tuan, tapi hari ini adalah hari istimewa bagi ku" kata Minho dengan semangat. Chan menaikkan salah satu alisnya.

"Hari apa?" Tanya Chan.

"Hari ulang tahun ke 21 ku" kata Minho  berusaha mengingatkan Chan, padahal satu bulan yang lalu dia sudah mengatakannya pada Chan.

Pria Bang itu kemudian mengangguk pelan. Dia lalu menatap Minho yang riang gembira. Saat Chan membaca buku, dia melihat pergerakan Minho yang aneh dia memegang kepalanya, seperti menahan sakit.

"Minho apa yang terjadi?" Tanya Chan saat melihat pria manis itu seperti kesakitan. Mata Chan menganga, melihat perubahan mata Minho, tadinya berwarna hitam dan sekarang berwarna biru langit.

"Chris" suara membuat Chan terdiam, aroma memabukan mulai tercium dari tubuh si manis.

Chan mendekat ke arah Minho, apa ini wolf dari pria itu.

"Chris" panggil pria itu lagi. Mata Chan yang tadinya hitam sekarang berubah menjadi kuning kecokelatan yang benar-benar indah.

"Minho aku merindukan mu" kata Chris yang mengambil alih tubuhnya. Dia langsung memeluk Minho yang menatapnya penuh kerinduan.

"Bertahun-tahun aku menunggu mu, akhirnya kau kembali" Chris mendudukkan tubuh Minho di pahanya, dia mengusap pipi pria itu dengan lembut.

"Aku juga merindukan mu" kecupan singkat itu Chris dapatkan dari si manisnya.

Tanpa basa-basi Chris langsung menautkan bibir mereka. Dia melumat bibir si manisnya itu dengan seksualitas dan kelembutan membuat Minho benar-benar menikmatinya.

Chris berusaha menggigit bibir tipis pria manis itu agar terbuka dan bisa memasukan lidahnya ke dalam sana. Semakin lama ciuman mereka semakin dalam, sampai tubuh Minho tertidur di pangkuan Chris.

"Kau mau kan?" Tanya Chris sebelum memasukan tangannya ke dalam baju Minho. Pria dengan mata biru itu mengangguk pelan.

Minho benar-benar menahan desahannya saat Chris menyentuh area sensitifnya. Dengan penuh hasrat seksual Chris meremas puting susu milik si manis.

Chris benar-benar susah bosan bermain-main, dia mengandong tubuh pria manisnya itu ala bridal dan membawanya ke kasur tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Tak hanya Chris, tapi Minho pun tidak diam saja. Dia meraba bagian tubuh atas milik Chris.

Chris melepaskan sebuah pakaian yang membalut tubuh Minho dan juga pada dirinya. Lalu dia langsung menindih tubuh pria manis itu dan menahan kedua tangan Minho. Chris  turun ke leher pria manis, itu lalu dia membuat beberapa kissmark di sana.

DARKSIDE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang