XVIII. REMEMBER

1.1K 144 2
                                    

Saat Minho terbangun, Minho langsung memukul tangan Chan saat pria itu ingin menyentuh wajahnya.

"Kenapa kau sangat keras kepala? Aku tidak mengenal mu" kata Minho kesal. Dia lalu mengusap darah yang keluar dari lubang hidung dan mulutnya.

Changbin dan kakek melihat itu, Chan lalu menoleh ke arah kedua pria itu.

"Bisa tinggalkan kami sebentar?" Tanya Chan pada mereka. Kedua pria itu mengangguk lalu keluar dari ruangan itu.

Minho berusaha menjaga jarak dari pria Bang itu. Namun Chan terus mendekat ke arah Minho.

"Apa kau meminum sesuatu Minho?" Tanya pria Bang itu, Minho langsung menggeleng sambil membuang muka.

"Pasti ini semua karena penyihir itu" kata Chan lagi sambil menatap si manis.

"Aku akan mengeluarkan racun itu dari tubuh mu" ujar pria itu untuk meyakinkan Minho.

"Tidak usah" jawab Minho singkat, lalu dia kembali menjauh.

"Huekk" Minho kembali memuntahkan darah kehitaman itu dan semakin banyak sekarang membuatnya menjadi seketika lemas.

Chan lalu membawa tubuh pria manis itu ke ranjang dan mendudukannya di sana. Minho sudah melemas, dia tidak bisa memberontak saat Chan memeluknya.

Chan mengeluarkan taringnya, lalu dia menancapkannya di tanda yang ada di leher si manis. Dia menyedot sesuatu dari sana.

Terlihat Minho mengerang kesakitan sambil meremas punggung pria itu. Chan kemudian memuntahkan cairan yang dia sedot dadi sana.

"Untung saja aku datang tepat waktu" ujar Chan sambil mengelus punggung si manis. Minho sudah tak sadarkan diri di pelukan pria itu saat ini.

➿➿➿

Minho mencium aroma yang benar-benar wangi dan memabukan. Dia lalu membuka matanya perlahan.  Namun matanya membulat saat melihat wajah seorang pria yang dia tengah berbaring di sampingnya  sambil memandangi dirinya.

"Tuan Chan" ujar pria manis itu, dia lalu mencoba untuk bangun dari sana. Sambil tersenyum Chan menahan tubuh pria itu.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Chan pada pria itu sambil memegang tangan Minho.

"Hmmm saya baik-baik saja" kata Minho, dia berusaha untuk melepaskan diri. Namun, Chan kemudian memeluknya.

"Tuan Chan sebaiknya kau melepaskanku, bagaimana jika orang lain melihat kita" kata Minho pada pria itu. Chan langsung menggeleng sambil mengusap punggung si manis.

"Memangnya kenapa jika orang lain melihatnya?" Kata Chan sambil melepaskan pelukannya. Minho nampak sangat canggung.

"Kau itu Alpha dan aku ini omega, jadi akan terlihat aneh dan tidak etis" kata Minho mencoba meluruskannya pada Chan. Mendengar itu Chan mengangguk sambil mengusap rambut pria manis itu.

"Bagaimana jika kita itu mate? Apa masih tidak etis?" Tanya Chan kemudian, hal itu membuat Minho tersentak.

"Sepertinya tidak mungkin, biasanya mate seorang Alpha itu adalah Tuan Putri atau pangeran dari petinggi kerajaan atau pack" jelas Minho. Chan menghela napas, lalu dia mendekatkan wajah Minho ke tubuhnya.

Minho menejamkan matanya saat menghirup aroma memabukan itu yang ternyata dari tubuh sang Alpha.

"Bagaimana Minho apa kau tidak percaya jika kita ini pasangan mate?" Tanya Chan.

"Hmmm kenapa bisa? Aku pasti membuat mu malu Tuan" kata Minho sambil mengehela napas.

Chan lalu memegang wajah si manis agar tatapan mereka beradu.

"Ini sudah takdir dari Moon Goddess Minho, setelah puluhan tahun kita akhirnya dipertemukan lagi" kata Chan dengan mata yang berkaca-kaca.

Minho kemudian memeluk pria itu, hal itu membuat Chan tersenyum. Akhirnya momen yang paling dia tunggu selama hidupnya terjadi.

"Aku mencintai mu Minho" kata Chan.

➿➿➿

"Minho kau akan pergi ke mana?" Tanya Chan saat melihat Minho berjalan ke lorong itu.

"Aku ingin kembali ke tempat ku" kata si manis dengan polosnya. Chan lalu memegang tangan Minho dan membawanya dia ke kamarnya.

"Mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersama ku" kata Chan. Minho tidak bisa membayangkan hal itu.

"Tapi bagaimana dengan ibu ku?" Tanya Minho.

"Besok aku akan menemui ibu mu, aku akan meminta izin untuk menikahi mu Minho" jelas Chan. Minho terkejut mendengarnya.

"T..tapi menikah?" Tanya Minho ragu. Chan mengangguk lalu dia membawa Minho ke ranjang untuk duduk di sana.

"Iya menikah, dengan begitu hubungan kita akan resmi" kata Chan sambil merapikan poni milik Minho.

Senyuman itu tak bisa Chan tahan saat melihat si manisnya sekarang tengah duduk memunggunginya dirinya saat itu.

"Arhh kau menyakiti ku" gumam Minho seketika, hal itu membuat Chan kebingungan.

"Minho kau kenapa?" Tanya Chan mendekat ke sana. Minho nampak tersenyum sambil mengusap perut buncitnya itu.

"Bayi ku sudah mulai bergerak" kata Minho dengan bahagia. Senyuman itu tak bisa terlepas dari bibir Chan, dia lalu duduk di samping Minho.

"Bukan Bayi mu, tapi Bayi kita" Chan merevisi apa yang Minho katakan tadi. Dia lalu mengelus perut Minho dengan lembut, tendangan kecil itu Chan rasakan di sana.

"Apa benar kau ayah anak ini?" Tanya Minho sambil menatap Chan.

"Iya kenapa?" Tanya Chan.

"Sepertinya kita tidak pernah lalukan itu, tapi kenapa aku bisa hamil? Atau Jangan-jangan kau memperkos.." Chan langsung menutup bibir Minho.

"Aku memang tidak pernah melakukan itu, tapi Chris wolf ku yang melakukannya bersama wolf mu menggunakan tubuh kita" jelas Chan. Minho masih belum paham apa yang mereka bicarakan.

"Maksud mu, kau di kendalikan oleh dia?" Tanya Minho. Chan langsung menganguk.

"Pantas saja aku tidak mengingat apapun" jelas Minho.

"Hmm jika kau mau, ayo kita lakukan" Chan merangkul bahu pria manis itu. Mendengarnya sukses membuat pipi si manis panas.

"Jangan aneh-aneh, aku tidak mau" kata Minho malu-malu kucing. Hal itu sukses membuat Chan benar-benar gemas.

"Kau tidak mau karena kau belum mencoba nya, jika pernah pasti kau akan ketagihan Minho" Chan berusaha menggoda pria itu.

"Baiklah" kata pria manis itu singkat. Hal itu membuat Chan menaikan salah satu alisnya.

"Kau mau?" Tanya Chan. Minho mengangguk ragu. Setelah mendapatkan lampu hijau, Chan langsung menyatukan bibir mereka. Dia melumatnya dengan lembut sambil memegang wajah Minho.

Semakin lama, ciuman mereka semakin dalam, Chan berusaha menggigit bibir bawah Minho agar di manis membuka mulutnya dan Chan bisa mengabsen semua isi mulut Minho dengan lidahnya.

"Hmmm ahh" desahan itu terdengar dari bibir Minho saat Chan meremas kedua nipple nya.

Saat asik melumat bibir satu sama lain, Chan melepaskan baju milik Minho yang memperlihatkan tubuh mulus milik pria itu.

Saat itu Minho sudah mengalungkan kedua tangannya di leher milik Chan. Dia melumat bibir Chan dengan seksual dan penuh hasrat. Chan benar-benar terkejut saat Minho bisa seganas itu, padahal wajah Minho begitu polos.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

DARKSIDE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang