Tiba-tiba Romantis

732 130 6
                                    

Hinata The Troublemaker

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Sasuke U x Hinata H

Rate T+

Romance

Semoga kalian suka, dan selamat membaca!

Hinata menatap botol kaca yang berada di genggamannya, rambut panjang berwarna coklat ini membuatnya memiiki beberapa dugaan. Jika diperhitungkan dari berbagai keuntungan dan kerugian dari kematian ibunya, maka Hinata bisa menuliskan beberapa nama orang di catatannya.

Dugaan pertama, Hiashi Hyuga. Pria yang bahkan tidak ingin Hinata panggil dengan sebutan ayah. Dari buku diari ibunya yang Hinata baca, saat Hikari sedang hamil pria itu tiba-tiba berubah 180 derajat dan selalu berlaku buruk pada ibunya. Bahkan pria itu berselingkuh. Pasti dengan 'kecelakaan' yang dialami Hikari itu Hiashi sangat bahagia mengingat bagaimana dia sangat membenci ibunya.

Selain itu, kematian Hikari bisa membuat Kaguya bisa bebas berkeliaran dengan nama Hyuga tanpa adanya hujatan dari media. Karena bagaimanapun, jika Hikari tetap hidup, Kaguya hanya bisa hidup di balik bayang-bayang.

Dugaan kedua, Ashura Otsutsuki. Pria yang pernah menjalin kisah asmara dengannya, tiba-tiba muncul begitu saja dalam list dugaannya. Hinata tidak pernah menyangka kalau pria yang terpaut umur 10 tahun dengannya itu akan terlibat dalam kematian ibunya. Cih, ternyata dia sama saja dengan yang lain. Tidak ada yang waras dalam keluarga Hyuga. Atas alasan apa pria itu menyuruh Orochimaru membohongi media?

Dugaan ketiga, sedikit tidak masuk akal adalah Neji Hyuga. Sulit dipercayai mengingat saudaranya itu cukup ia percayai. Namun jika berdasarkan bukti yang ada, rambut coklat, bisa jadi dia adalah salah satu pelaku.

Kemudian yang keempat adalah—

"Botol itu bisa pecah jika kau tatap seperti itu."

Interupsi yang tiba-tiba membuat Hinata memicingkan matanya dan menoleh, menatap Sasuke yang baru saja memasuki kamar sambil membawa laptop.

"Berisik, Uchiha."

"Oh, maafkan aku jika aku menganggumu, putri Hyuga," jawab Sasuke sambil membungkuk hormat.

Wanita itu mendengkus kemudian membuang muka.

"Omong-omong, bagaimana dengan hari ini? Kau sudah mendapatkan yang kau mau bukan?" tanya Sasuke sembari duduk nyaman di atas ranjang dan menatap laptopnya.

"Yah, informasi yang cukup berguna. Setidaknya beberapa hal menjadi semakin jelas kalau itu bukan kecelakaan biasa."

"Mana imbalanku?"

Hinata mengernyit heran, "Maksudmu imbalan?"

Sasuke menyeringai, "Di dunia ini tidak ada yang gratis nona, tentu saja kau harus membayar."

"Ssh, kau tidak memberi tahu apapun soal ini dari kemarin, sialan."

"Ssst, mulutmu terlalu banyak bicara kotor," ujar Sasuke sambil mendekati Hinata yang duduk di sofa.

Hinata yang melihat itu langsung meringkuk, waspada. "M-mau apa kau?"

"Hm? Aku akan membuat mulutmu itu berhenti bicara kotor."

"A-apa yang k-kau--"

Belum sempat mengatakan apapun, mulut penuhnya sudah dibungkam mulut Sasuke. Hinata berusaha keras menutup bibirnya, tapi Sasuke yang sudah berpengalaman jelas tahu cara menanggapinya.

[4] Hinata The Troublemaker (discontinued) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang