[4] Hinata The Troublemaker (discontinued)

Satu Langkah Semakin Dekat

Hinata The Troublemaker

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Sasuke U x Hinata H

Rate T+

Romance

Semoga kalian suka, dan selamat membaca!

.

.

.

Setelah berada di dalam pesawat selama 12 jam, akhirnya Hinata bisa menghirup udara segar dari luar. Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan menuju Shangri-La Paris untuk tempat beristirahat. Pemandangan kota ini benar-benar indah. Dengaan banyaknya bangunan klasik yang menjulang di sekitaran mereka, rasanya seperti kembali ke abad 19.

Hinata dalam hati merasa senang dan cemas sekaligus, akhirnya mereka semakin dekat dengan kebenaran kematian sang Ibunda.  

"Kita akan beristirahat dulu di hotel, aku sudah menyiapkan kamar untuk kita berdua. Setelah itu kita akan menemui Orochimaru malamnya," kata Sasuke tanpa melepaskan pandangannya dari majalah bisnis yang berada di pangkuannya.

Tapi tunggu, berdua? Satu kamar?

"Berdua? Apa maksudmu?"

Sasuke menutup majalahnya kemudian menatap Hinata dingin, "Kau bodoh atau apa? Tentu saja kita tidur dalam satu kamar."

Hinata menggeleng, menolak dengan keras. "Tidak, aku tidak mau sekamar denganmu!"

"Terserah. Kau bisa menginap di hotel lain kalau kau mau. Tapi, apa kau tahu kota ini? Kau bahkan tidak pernah ke Paris seumur hidupmu."

Hinata syok, pria ini ... benar-benar menyebalkan!

Akhirnya mau tak mau Hinata mengalah, dengan wajah yang kusut dia menyenderkan kepalanya di jendela kaca mobil. Melihat pemandangan kota rasanya lebih baik daripada menatap pria di sampingnya, pikir gadis itu.

Hingga tiba-tiba matanya terasa berat, pemandangan menara Eiffel yang berdiri dengan megahnya perlahan menghilang.

*****

Sasuke menghela napas melihat tunangannya yang kini tengah tertidur dengan lelapnya. Saking lelapnya dia bahkan tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai di parkiran hotel. 

Supirnya-Jugo- hendak membangunkan nonanya sampai pria Uchiha itu berbicara dengan nada dinginnya yang khas, "Tidak perlu dibangunkan, biar aku yang menggendongnya."

Lalu tanpa menunggu jawaban Jugo, Sasuke langsung mengangkat Hinata ke dalam gendongannya. Dalam hati pria itu sedikit geli, bahkan wanita ini tidak bangun saat dia menggendongnya. 

Jugo menatap punggung tuan mudanya sambil tersenyum tipis. Siapa yang menyangka, dibalik sikapnya yang begitu dingin, Sasuke masih menyimpan kehangatan untuk orang-orang tertentu.  Dan Jugo berharap, Hinata adalah orang yang tepat untuk tuannya itu.

*****

"Hei, putri tidur, bangun."

Perempuan itu masih bergelung di bawah selimut dengan nyamannya, "Eunghh."