Mengamuk

653 95 8
                                    

Hinata The Troublemaker

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Sasuke U x Hinata H

Rate T+

Romance

Semoga kalian suka, dan selamat membaca!

.

.

.

Suasana di meja makan menjadi hening ketika pria bernama Tenji itu memperkenalkan dirinya. Mayoritas anggota keluarga itu hanya menatap pelayan itu dengan tatapan datar, karena hal itu bukanlah suatu hal yang wah atau luar biasa.

Tapi, berbeda dengan yang lainnya, hanya Kaguya yang menunjukkan tatapan berbeda. Tatapan yang sarat akan ekspresi terkejut, marah, tapi juga ada setitik rasa rindu?

"K-kau—"

Tenji dan Hinata menoleh ke Kaguya yang seperti ingin mengatakan sesuatu. Begitu juga dengan semua orang di sana menatap Kaguya, entah apa yang wanita itu ingin katakan.

"Kau—apa tidak bisa memilih pelayan yang lebih baik? Lihat pria itu, umurnya saja mungkin sama dengan ayahmu! Bagaimana dia akan menjalankan tugasnya dengan benar?!" omel Kaguya yang terdengar aneh. Dia belum melihat kinerja pelayan ini tapi dia sudah meremehkannya?

"Apa maksudmu? Kau bahkan belum melihat pekerjaannya tapi sudah bicara yang tidak-tidak," balas Hinata kesal sembari mendudukkan dirinya kembali di kursi meja makan. 

"Cih, dari penampilannya saja—"

"Berisik. Dia pelayanku, jadi kau tidak usah ikut campur." Hinata berkata dengan raut wajah datar, tanpa ekspresi namun suaranya terdengar begitu menusuk. Neji dan Toneri hanya bisa saling tatap dan menduga bahwa sarapan hari ini akan sama seperti hari dimana keduanya sering bertengkar. 

Hiashi yang melihat itupun akhirnya menengahi, "Sudahlah, biarkan saja. Toh semua pelayan di sini pasti sudah melewati seleksi dari IA."

Wanita itupun terdiam, menahan segala umpatan yang ingin ia keluarkan. Tangannya mengepal erat walau tatapan matanya tak lepas dari si pelayan baru.

"Nah, Tenji-san, kau bisa pergi sekarang. Aku akan memanggilmu jika aku membutuhkan sesuatu," ujar Hinata sambil tersenyum lembut. Tenji pun membungkukkan dirinya dan pergi dari sana.

Hinata memakan sandwich-nya dengan lahap dan tersenyum senang sambil menatap Kaguya. Bibirnya menyeringai, membuat pemandangan yang tidak mengenakkan bagi Kaguya.

____________________

Kaguya berjalan buru-buru tanpa mempedulikan tatapan heran atau sapaan penuh hormat dari para karyawan. Kekesalan tidak bisa disembunyikan dari wajah cantiknya.

Tangannya membuka kenop pintu dan membukanya dengan lebar, kemudian membanting pintu itu agar tertutup.

"Kenapa Ibu da—"

"JANGAN PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN IBU! APA MAKSUDMU MEMBIARKAN JALANG ITU MEMBAWA DIA KEMARI DAN MENJADIKAN PELAYAN?!"

Indra mengerutkan dahinya, sejujurnya dia sedikit terkejut dengan tindakan ibunya yang datang tiba-tiba dan mengamuk seperti ini. Beruntung ruangannya kedap suara, jika tidak, mungkin suara ibunya itu sudah terdengar dari luar dan membuat kehebohan.

[4] Hinata The Troublemaker (discontinued) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang