Beta

1.7K 139 4
                                    

Soobin benci mengakui jika dirinya adalah seorang beta. Kaum beta biasanya akan dianggap tidak penting dan tidak menarik karena mereka tidak memiliki feromon apalagi mencium feromon matenya. Soobin tidak suka ketika teman - teman alphanya membicarakan feromon omega yang mereka sukai. 

Kalau soal jodoh, dia tidak pusing. Wajahnya yang tampan dan postur tubuhnya seperti alpha membuat banyak omega serta beta takluk akan pesonanya. Ia adalah seorang beta dominan, tidak mungkin tertarik oleh seorang alpha. Namun Soobin juga tidak tertarik pada omega atau beta manapun.

Dia hanya ingin mencium feromon omega yang dibincang temannya dan katanya sangat manis. Soobin iri, ia ingin menjadi alpha. Namun satu hal yang membuatnya bingung. Seorang omega datang kepadanya dan berkata jika dia suka feromon mint nya. Soobin kan beta, mana mungkin memiliki feromon.

Soobin menganggap ucapan omega tersebut sebagai angin lalu. Sayangnya omega tersebut selalu mengusik hidupnya. Membawakannya makanan, mengikutinya kemana pun, mengoceh hal random, dan memintanya untuk melakukan skinship. Contoh lainnya ya seperti saat ini. Ia berada di kelasnya bersama omega yang mengaku mencium feromonnya.

Yeonjun, omega tersebut nampak duduk di atas mejanya. Memandangnya dengan senyum manis di wajahnya. Bohong jika Soobin tidak terpesona, tetapi dia tetap memasang ekspresi datar seolah tidak tertarik. "Soobinnie ~ mau jadi mate ku tidak?" tawar Yeonjun padanya.

Soobin membulatkan kedua matanya. Masih banyak alpha di luar sana yang akan menerima omega manis di depannya. Namun Yeonjun justru menawarinya, apa kepala omega ini kepentok meja atau terkena bola basket seperti di drama - drama yang ia tonton? Korban drama.

"Lo gila?" sarkasnya.

Omega tersebut menggeleng kemudian beralih duduk ke pangkuan Soobin. Beta tersebut menatap horor, dia melirik sekilas ke arah jendela. Banyak alpha yang menatapnya tajam seolah ingin menggulitinya. Yeonjun adalah primadona di sekolahnya. Maklum saja jika para alpha mendambakannya.

"Bin, masa kamu nda mau sama Junnie eung ~" 

Ingin rasanya Soobin tuli ketika Yeonjun mengeluarkan nada menggoda seperti itu. "Nggak," tolaknya singkat. Namun bukan Choi Yeonjun jika menyerah, dia mengalungkan kedua tangannya di leher beta tersebut. Menatap sayu manik hitam tersebut. Soobin menghela napas pelan, kemudian menyentil kening omega yang berada di pangkuannya.

"Lo bener - bener gila, masih banyak alpha di luar sana. Lo malah ngejar - ngejar gue yang jelas pake micin maksudnya banget seorang beta. Otak lo ketinggalan di cucian baju ya?" Soobin tidak habis pikir pada Yeonjun yang memasang tampang polos seolah tidak mengerti.

"Eung salah ya?"

"Nggak, cuma stress saja," kata Soobin sembari mengusap wajahnya kasar. Yeonjun merenggut, kemudian menggenggam tangan kanan Soobin dan memainkannya. "Junnie suka aroma mint mu eoh.." ujarnya.

Soobin menggeram, dia mau buang omega di pangkuannya ke tempat sampah tapi nanti dia digebukin sama fans Yeonjun yang sebagian besar adalah alpha. Bisa - bisa Soobin pulang bawa batu nisan, eh arwah mana bisa bawa batu nisan.

"Gue beta, mana ada aroma!"

"Ada ish! Aroma Binnie itu mint!"

Yeonjun melipat kedua tangannya, menatap sebal beta di hadapannya yang tidak percaya dengan ucapannya. Bahkan saat ini hidungnya mencium aroma mint namja di hadapannya. Soobin berdecak, dia tidak tahu omega di pangkuannya ini membual atau tidak. Ia tidak pernah memakai parfum atau sabun beraroma mint. 

Soobin pun bertanya, "Hidung lo konslet ya?" Yeonjun menggeram pelan, kemudian menggigit bahu beta tersebut. "Eh..eh aduh, sakit kampret!" Soobin mengaduh, tangan kanannya memukul pelan pantat sintal Yeonjun membuat si empu melengguh. "Eunghh.."

SOOJUN OPIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang