keenam

3.3K 275 9
                                    

Dilain tempat brandon sudah membawa keluarganya pindah ke luar negri bukan keluar kota ,dan sekarang dia tinggal di busan korea selatan ,

Nandes dia masih saja melamun memikirkan popinya anak itu sudah umurnya sudah 5 tahun ,dia sekarang benci sama daddynya karna dia telah memisakannya dengan sang popi,

Dia melihat ke luar dari jendela kamarnya ,"popi nandes kangen ,nandes mau pulang nandes gk betah tinggal disini ,tante santi jahat dia suka mukul nandes ,tapi kalau ada daddy dia suka pura pura baik,nandes mau popi,hiks"di sela sela tangisannya nandes mendengar suara pintu di bukan dan pas dia balik arah ternyata itu daddynya bersama ruby.

"Sayang kenapa gk keluar apa kamu gk bosen tinggal di kamar seharian "kata brandon tapi nandes dia pura pura tak mendengar ,dia terus saja pokus keluar

"Kk nandes main yuk sama ruby "ajak ruby tapi nandea menggeleng

"Ndes kamu jangan kegini terus jangan bikin kesabaran daddy abis ,apa yg kamu bakal daddy wujudin disini ,bahagialah ,disini ada adek mu ruby ,jadi kamu gak akan kesepian lagi "

"Nandes mau pulang"lirihnya tiba tiba nandes menangis kencang ,brandon dia bingung harus apa ,

"Popii nandes mau pulang ,nandes kangen sama popi,nandes mau di peluk popi,nandes juga mau di suapin lagi makannya sama popi hiskk huaaaa"nandes menangis histeris ,ruby yg melihat sang kakak manangis ,dia juga jadi ikut ikutan menangis ,gadis kecil itu memeluk sang kakak

"Kak nandes jangan nangis ,ruby jadi sedih hiks"nandes tak menghiraukan ruby dia masih dengan tangisannya ,brandon dia melihat sang anak yg makin hari makin kurus ,dia kadi gk tega ,harus kah dia mengenbalikan nanades ke renatan,tapi dia juga mau mengutusnya ,nandes baru 1thn hidup bersamanya masa harus di serahkan lagi ke renatan.

"Ndes jangan nangis yaa "brandon mau memeluk nandes tapi dia malah di tepis sama nandes

"Jangan peluk aku ,aku benci sama daddy !"jujur hati brandon sakit ketika mendengar sang anak mengucapkan kata benci kepadanya .

"AKU BENCI KALAIN SEMUA ,KALIAN GK SAYANG AKU ,CUMAN POPI YG SAYANG AKU!!"

PLAK

baru kali ini brandon menampar sang anak ,dan nandes yg di tampar seperti itu dia malah semakin kencang menangisnya ,dan brandonpun mulai merasa menyesal dia memegang pipi nandes yg baru ajh dia tampar,dan ruby dia menatap sang ayah marah karna dia brani menampar sang kakak ,

"Daddy gk boleh tampar kakak!"marahnya

"Sayang maafin daddy, daddy barusan kelepasan"kata brandon ke nandes sambil mengusap lembut pipi nandes ,tapi nandes malah menatap brandon dengan tatapan dingin dia sudah berhenti meraung kecuali air mata yg masih terus merambat

Nandes boleh di bilang umurnya masih kecil tapi jangan salahkan otaknya sudah berpikir dewasa "daddy ,sama ruby keluar aku mau sendiri"usirnya

Brandon dia menurut dengan permitaan nandes dia menggendong ruby keluar dari kamar sang anak,

"Aku harus pergi aku harus ketemu popi,aku mau bilang sama popi kalau daddy jahat "nandes berpikir keras sekarang, pokonya dia harus keluar dari rumah ini bagai manapun caranya

              *******

Pagi harinya brandon sudah pergi kekantor kini di rumah cuman ada ruby,santi ,dan nandes ,seperti biasa santi pergi ke kanar nandes dan menyuruh nandes untuk mencuci bajunya padahal di rumah ada Art .

"Heh bocah haram!"panggilnya setelah itu nandes berbalik .

"Iya tante kenapa?"tanya polos walaupun di dalama hatinya dia tau pasti ada hal yg ingin tante santi lakuin lagi kepadanya

"Cuci baju aku sampai bersih dan seperti biasa jangan pernah kau mengadu ke daddynya ruby"karna nandes males untuk mendengar ocehan panjang santi yg akan terus menghinanya dan popinya iapun menurutinya saja .

"Iya tante"nandes melengos pergi kebawah setelah itu dia bertanya ke pada artnya bisa di bilang bibi yena

"Maaf bibi apakah mesin cucinya sudah di perbaiki?"tanya nandes ,dan bibi yena mengangguk

"Sudah tuan muda ,emangnya kenapa tuan?"

"si nenek lampir itu menyuruhku mencuci baju lagi"adunya dengan suara pelan ,dan bi yena dia tercengang baru kali ini dia mendengar tuan mudanya menghina ibu tirinya .

"Biar saya bantu tuan muda"tapi nandes menolak

"Jangan! nanti jadi masalah biar saya ajh bibi "nandes melengos kebelakang

bibi yena menatap anak majikannya itu kasian ,baru usia 5thn dia sudah di perlakukan seperti itu sama ibu tirinya ,

"Kasian tuan muda ,rasa rasanya aku ingin membawa dia pergi dari sini ,dan kenapa dia selalu menurut ajh dengan apa yg nyonya besar lakukan "monolognya sendiri kemudian dia menyusul nandes kebelakang ,pas nyampe di belakang dia melihat tuan mudanya tengah menangis sambil menyebut nama popi

"Popi nandes bener bener gk betah ,popi datanhlah ke sini jemput nandes hiks orang orang disini pada jahat kecuali ruby sama bibi yena "bibi yena yg tak tega dia mendekat ke arah nandes dia berjongkok di hadapan nandes kemudian dia menangkup wajah nades sambil menghapus air mata itu

"Tuan muda harus kuat jangan nangis ,tuan kan seorang laki laki ,dan laki laki itu gk cengeng dia selalu kuat untuk menghadapi masalah"nandes dia melihat bibi yena seperti popinya yg selalu menguatkannya dia kemudian memeluk bibi yena

"Aku kangen popi bibi "

"kalau boleh tau siapa itu popi?"tanya bibi yena  jujur dia tak mengetahuinya

"Dia adalah popi nandes yg melahirkan nandes "

"Apa popimu itu laki laki?"tanyanya kemudian dia melepas pelukan nandes, dan nandespun mengangguk ,bibi yena kaget baru kali ini dia mendengar laki laki bisa hamil dan melahirkan seorang malaikat seperti nandes

"Apa kamu yakin popimu yg melahirkan mu?"

"iya bibi dia yg melahirkanku popi selalu menunjukan bekas jahitan di perutnya awalnya nandes bertanya kenapa ada bekas luka di perut popi dan popi bilang ini bekas kamu keluar dari perut popi ,"dan bibi yena dia mengangguk

"Bibi bisakah kau membawaku pergi dari sini"pitanya tiba tiba dan bibi yena menatap tuannya tak percaya

"Kenapa tuan ingin pergi ,padahal daddy tuan baik cuman tante santi doangkan yg jahat?"tanyanya dan nandes dia menggeleng

"Daddy nggk baik dia jahat ,kemaren ajh dia menampar pipiku padahal aku gk pernah sekalipun di tampar sama popiku ,"bibi nandes mengelus pipi nandes yg bekas tamparan tuan besarnya

"Apa tuan muda bener bener ingin pergi dari sini?"

"Iya bibi aku dah gk betah "bibi yena berpikir lagi harus kah dia membawanyanya pergi dia sangat mengasiani tuan mudanya ini disini dia sangat tertekan .

"Apa bibi mau membantuku?"tanyanya lagi bibi yena memandang nandes sambil tersenyum

"Kita liat situasinya dulu tuan"kemudian nandes tersenyum senang dia memeluk bibi yena lagi dengan kasih sayang

Bibi yena membalas pelukan hangat nandes ,dia bingung sebenarnya kalau dia pergi membawa nandes apakabar dengan hidupnya karna dia tau tuan besarnya itu sangatlah pintar ,jika bener dia akan membawa nandes dia harus cari tempat yg benar benar aman supaya tuan besarnya tak menemukan dirinya dan nandes .

Tbc
voment yaa.

My Son [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang