kedelapan

3.1K 254 0
                                    

Brandon pov

Hari ini aku sedang kalut tadi aku dapat kabar dari santi kalau nandes gk ada di rumah ,pas mendengar itu aku buru buru pulang dari kantor dan pas aku cek benar di kamarnya dia gk ada ,aku mencari ke dapur dan ke penjuru rumah ini tetap ajh dia gk ada ,tapi ada yg menganjal kemana bibi yena dari tadi aku gk melihatnya ,aku mencoba membuka kamar bibi yena dan benar saja kamarnya kosng baju bajunya di lemari juga gk ada .

Aku pastikan bibi yena yg membawa nandes pergi aku buru buru mengerahkan anak buahku untuk mencari mereka jika bener bibi yena yg membawanya aku akan membuat dia sengsara ,

"Bajingan!"aku murka di rumah ,sampai sampai ruby ketakutan tapi aku gk peduli  yg ku pedulikan adalah nandes

"Brandon cukup ,kasian ruby dia ketakutan"kata santi

"Santi kenapa kamu sampai kecolongan ,bisa bisanya kamu gk tau mereka pergi ,kerja kamu apa di rumah jangan bilang kamu yg mengusir mereka!"brandon memarahi santi ,dan santi yg di marahi seperti itu dia juga jadi naik pitam

"Kamu pikir aku pengasuhnya yg harus mengikutinya kemanapun aku juga punya anak dan anakku lebih penting dari pada anak itu ,dan satu lagi apa untungnya aku mengusir dia "setelah itu santi membawa ruby pergi kekamar ,dan brandon dia menghempaskan tubuhnya kesofa

"SIAL!"aku bener bener marah,aku bener benar kalut ,aku takut anakku kenapa kenapa,"Nandes kamu dimana nak ,daddy bener bener takut kamu kenapa napa"aku mengusak rambutku kasar ,dari pada aku diem ajh disini aku berinisiatif untuk mencarinya .

Aku sekarang sedang mengendarai mobil dan tak henti hentinya berdoa agar anakku baik baik ajh ,di setiap persimpangan aku berhenti dan bertanya keorang orang di sekitar siapa tau mereka melihat nandes ,Tapi nihil mereka gk ada yg tau ,

dan akupun mengendarai mobilku lagi tapi tiba tiba ponsel ku bergetar ada panggilan masuk dari santi aku langsung buru buru mengangkatnya

"Halo ada apa?"

"brandon ruby juga hilang!"kata dia panik aku langsung menepikan mobilku

"Jangan becanda kamu santi ,tadikan ruby sama kamu ko bisa hilang"

"Iya emang tapi tadi dia izin sama aku buat ketaman belakang rumah dan pas aku mau bawain makanan dia sudah tidak ada, cuman ada bonekanya doang dan sepucuk surat "

"Oke aku pulang sekarang surat itu jangan kamu baca dulu "setelah itu aku mematikan ponselku secara sepihak aku buru buru puter arah ,astaga apalagi ini ,nandes ajh belum ketemu dan sekarang ruby juga hilang,sial aku bener bener kecolongan siapa mereka yg brani braninya mengusik kehidupanku .

Sesampainya di rumah aku langsung menemui santi dan mengambil surat yg ia genggam da langsung aku baca

        'Brandon
Anda adalah manusia licik yang tak tau malu ,dengarkan saya ,anak gadis anda ada ditangan saya ,jika kau ingin anak anda kembali ,temui saya di jeju dengan satu syarat bawa anak anda yg satu lagi,jika tidak ucapkan selamat tinggal kepada gadis kecilmu ini .'

                                                 ( K. )

"BERENGSEK!!"siapa dia kenapa aku harus membawa nandes kalau ingin ruby kembali ,apa dia renatan tapi dia tau darimana kalau aku ada disini ,

"Hiks aku gk mau tau cari anak aku samapi dapat kalau nggk aku akan bilang kepada orang tuamu kalau kamu  adalah gay "aku menatap sengit santi kemudian aku menjambak rambutnya ,hingga santi meringis kesakitan

"Asal kau tau tanpa kau suruh aku akan cari anak anakku sampai dapat dan jika kau brani bilang kau akan mati di tanganku"kemudian aku melepaskan jambakanku dan langsung meninggalkan santi sendirian yg sedang  mangis histeris ,baru kali ini aku berbuat kasar padanya ,mungkin karna aku sudah lelah terus terusan berderama di dedapannya .

tugasku sekarang adalah  mencari nandes terlebih dahulu karna si berengsek itu memintaku untuk membawa nandes ,tapi jangan harap setelah aku membawa nandes dan menemukan ruby aku akan menyerahkan putra sulungku ,itu tidak akan pernah aku lakukan .

Aku terus menelpon anak buahku tapi anak buahku sungguh tak becus sampai malam ini mereka masih blum menemukan nandes ,

Aku mencoba mencari nandes ke area pedesaan yg ada di busan ,sekarang aku sudah nyampe di pedesaan dan aku bertanya kepada orang yg tinggal disana dengan menggunakan bahasa korea untung aku pasih dalam berbahsa korea .aku bertanya apakah mereka pernah melihat anakku atau bibi yena tapi nihil mereka tidak tau.

Sekarang aku murka sama bibi yena dia bener bener tidak tau diri awas ajh jika aku menemukannya akanku bunuh dia ,

Aku tak tau harus kemana lagi ,mana hari sudah malam,aku memutuskan tidur di mobil,dan dari tadi ponselku berdering terus itu panggilan dari santi ,aku malas mengangkat jadi aku biarkan saja ,

Aku mencoba memejamkan mataku tapi pas aku mau menutup mata aku melihat seseorang dan ternyata dia adalah..

"Kevan"

Tbc.
Voment .

Authornya minta di semangatin dong,cukup komen sama kasih vote ajh author dah seneng banget.

My Son [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang