Bab.10

22.2K 445 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***********
*******
*****
***
*
Happy reading
**************
***
*

[ARSYAD VOP]

           Setelah vio masuk, aku mengunci pintu lalu mengikutinya dari belakang. Sekilas, ku melihat vio hanya menggunakan celana pendek tipis mengekspos pantatnya yang montok dengan kulit yang putih mulus,,,  kulihat pantatnya yang sekal montok .. membutku meneguk liur.. mengingat kembali pantat itu yang kemarin  dihajar habis habisan oleh bang Hasan. Apa rasanya ya?

          Vio duduk dekat ponakan kecilku. Terlihat Adnan nampak gembira sekali melihat kehadiran vio. Lalu meminta vio tuk menghidupkan tv dengan Chanel cartoon kesukaannya.  Tampak Adnan tertawa tawa senang , aku melangkah masuk kekamar. Mengganti celana Levis ku Dengan kain sarung, Tampa mengenakan sempak sama sekali ,mencopot kaosku lalu keluar gabung dengan vio dan keponakanku duduk dibelakang vio.
         
            Sekilas vio menoleh menatapku... yang tampa mengenakan baju hanya mengenakan kain sarung saja ,matanya menjelajahi tubuh telanjangnya yang kekar dan berbulu, terlihat ia meneguk liur , berakhir menatap mataku terlihat pipi putihnya merona.
           
"Emmm....Bang Arsyad kok duduk di belakang vio.. ?"

"Kenapa ? Gak boleh ." Sesat ku bergeser merapat menyentuh tubuhnya dengan tubuhku yang besar bidang berbulu merangkum tubuhnya yang mungil, terlihat vio agak bergetar...

"Kalau begini boleh gak?" Bisik ku di kupingnya ," kulihat ia bergidik .

"Ga a k... Ap a apa bang... " vio tersenyum lalu mengajak Adnan ngobrol entah apa yang di obrolkan nya sambil menatap   filem carton tertawa cekikikan...aku pun pura pura menikmati tontonan TV ikut tertawa bila mereka tertawa ,sambil sesekali menyentuh pahanya yang mulus ,membuatku gregetan...ditambah lagi tubuh vio yang wangi membuatku beberapa kali memeluknya... Vio diam saja .

"Wahhhh lucu ya, "ikutan tertawa bareng ketika mereka tertawa .   Sementara tanganku mulai bergerilya bergerak  menurun menuju pantatnya.. tampak vio gelisah ketika tanganku menyusup celana  belahan  pantatnya. Hingga masuk kedalam kolornya ,berhenti di bibir anusnya . Vio sekilas menoleh ke wajahku.  

             Aku tersenyum sambil mengedipkan mata. Ia kembali menatap Adnan yang tengah terbuai dengan cartoon kesayangannya . Aku melepaskan tanganku dari pantatnya lalu mengambil bantal tuk diberikan ke Adnan.  Biar bocah itu nonton sambil tiduran. Mana tau tertidur. Adnan perlahan tiduran sambil nonton.

            Tampa sepengetahuan vio,  Diam diam meludahi jariku lalu kembali masuk ke belahan pantat vio.. hingga menyentuh bibir lubangnya...
...
" Asssssstttt  Abangggg...  " Desahnya lirih ketika tanganku masuk ke lobang miliknya...  perlahan ku jilatti kuduknya... Vio mendesah sambil menggigit bibir menatapku merasakan jariku yang nakal mengobok lubangnya yang mungil. Terasa hangat didalam sesekali ia mengangkat pantatnya hingga jariku lebih leluasa mengobok lubangnya.

ABANG ABANG PERKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang