Bab.15

15.3K 344 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



[VIO VOP]

            Aneh.. Kok sikap bang Reza jadi berubah gitu ya.. emang siapa pria tampan tadi. Yang Ngajak ku berkenalan , namanya Arga, dia terlihat sopan , kok bang Reza gak suka ,. Sekilas mereka mirip tapi bang Arga terlihat lebih dewasa. Kalau di lihat dari raut wajah bang Reza yang jutek sepertinya ada masalah dengan mereka berdua.
           
            Tadi ku dengar Reza juga memanggil bang Arga dengan pangilan om. Apakah bang Reza keponakan bang Arga. Kalau benar Arga om nya Reza ,tapi kok selisih umur Meraka gak jauh. Seperti Abang adik. Aku jadi penasaran.. ku tatap bang Reza yang lagi menyetir mobil.
           
"Bang siapa pria tadi.. ?" Menatap wajah tampan bang Reza.. sekilas menatapku lalu menghempas napasnya.

"Dia om Arga....... Om ku... kenapa... ???" ucap bang Reza mengerutkan dahinya.

"Tapi kok umurnya gak jauh dengan bang Reza.. dan masih muda. ???"

"Dia adik bungsu papa... Jauh umurnya dari papa. Semula Oma gak nyangka kalau ia akan mengandung lagi, di usia udah mau memasuki menopause.. ia merasa gak bisa hamil lagi. Jadi santai aja melayani opa. Opa Abang itu nafsunya kuat loh dek. Mirip lah dengan papa dan suamimu ini. "Aku tersenyum ketika bang Reza mengklaim dirinya suamiku... Hahahaha....geli.

"Terus... ???"

" Yah gitulah.. tak sadar Oma hamil timbullah om Arga. Habis ceritanya.. "

"Lah lantas gak suka liat bang Arga kenapa..? " ku lihat bang Reza menatapku merapatkan bibirnya...

"Adalah......" Ucap bang Reza membuatku  penasaran. Apa yang terjadi dengan bang Reza. , Ahh udahlah ku gak ambil pusing dengan segala urusan mereka. , Tapi tadi bang Reza bilang mau bawaku kerumah temannya ?

                Tak lama bang Reza menghentikan mobilnya di parkiran sebuah bangunan. Sepertinya aperteman. Ia mengajakku masuk ke dalam lift. Kami berhenti dilantai lima., Ku lihat bang Reza menekan sandi di sebuah pintu. Setelah pintu terbuka. Tampak ruangan minimalis . Jendelanya menghadap ke laut. Tampak pemandangan laut yang biru.

"Sayang... Kamu suka disini. "

"Emmm... Suka . ... Emangnya ini apartemen siapa bang. ???"

"Apartemen papa.,, Papa Beliin untuk Abang tapi jarang Abang tempati. Abang kasian dengan papa sendirian dirumah. Sesekali aja kesini. Kalau lagi malas pulang."

"Ohh gitu "

"Adek lapar gak. Oh ia kita nginap sini aja ya dek. Abang malas pulang "

"Gak bang .Adek udah kenyang Tadi kan kita udah makan , emang Abang lapar, oh ya gak apa-apa kita ginap disini . "

"Lapar dek... " Haaaa aku kaget. Padahal tadi bang Reza banyak makannya , kok masih lapar. Mungkin dalam masa pertumbuhan kali.ya Liat aja badannya gede. Ku menatap tubuhnya yang besar tinggi. Aku aja hanya setinggi bahunya.

ABANG ABANG PERKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang