Bab.22

10K 233 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Happy Reading****************************❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
*****************
********
***
❤️

"Hei.... Kenapa bengong ???" Ucapnya mendekat vio.
"Ehhh bang Leo.... Gak apa kok bang.  Hanya capek doang..nih habis mengetok pintu, tapi gak ada jawaban"

"Oh gitu,mungkin Kamu ngetok nya terlalu pelan dek, jadi GK kedengaran. Ngetok nya itu harus kuat kuat, baru bisa terdengar. Ucap leo di balas anggukan vio. 

         Mereka yang bersembunyi kembali keluar, setelah melihat vio ngobrol dengan pria itu dengan akrab..
Bersamaan itu muncul pula Sonu, yang kembali terlihat segar, setelah menghilang dari mereka semua . Beda dengan wajahnya  saat sebelum menghilang tampak kusut karna menahan gejolak nafsu.

"Abang dari mana... Main hilang aja.???" Ucap Arman menatap pria itu yang baru muncul secara tiba tiba.

"Abang pipis enak tadi... " Ucapnya tersenyum.
"Oh....."
"Kenapa mau ikut.. kenapa tadi gak bilang. ???

"Ahhhh .. ogah bang ngapain ngikuti cowok... Kalau cewek, aku mau. "

"Lah .. mana tahu khilap seperti saga dan vio. " Ucap Sonu menaik naikan alisnya yang tebal sambil menyeringai membuat  arman takut sekaligus bengong . Mengartikan ucapan pria tampan itu.

TOK... TOK.. TOK... RIKOOOO.......!!!!ZIOOOOO...... !!!!" teriak Leo memanggil penghuni rumah tersebut, sambil mengetok keras daun pintu. tampak Seperti rentenir yang Mau nagih hutang.

" Sepertinya mereka tidur nyeyak sekali ?."ucap Leo, Sekilas menatap jam nya karna waktu sudah menunjukan jam 03.00 pagi. Setelah mengetok kembali,  Tak lama  mereka mendengar suara pintu dibuka dari dalam , pintu terbuka. tampak dua pria tampan tak mengenakan baju dengan dada bidang dan berbulu terlihat sesekali menguap sambil mengucek matanya.

"Oh... Kamu Le....  ,Maaf kami ketiduran...mari masuk... ," ia Menyingkir dari pintu. Memberi jalan mereka semua tuk masuk

Hoammmm.... Ahhhhh....

"Jangan besar besar nguap nya...nafas mu itu Bau naga..."

"Prettttttt...emang kamu gak takut dengan Ramos ? berani bener nyelamatin mereka semua. Taruhannya nyawamu... mau kamu !?, " ucap Riko  ke Leo saudara itu.
Ia tau mafia serigala hitam itu tak main main jika ada anak buahnya yang berhianat. Hukumannya adalah nyawa. Karna dulu ia dan zio juga bagian dari geng mafia serigala hitam  tersebut,  Tapi mereka  sudah mengundurkan diri. Karna ingin tobat. Mereka tak kuat melihat kesadisan geng mafia itu.

ABANG ABANG PERKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang