Bab.24

10.2K 243 8
                                    

Maaf sebelumnya buat reader , terjadi pro dan kontra. Satu sisi ingin pengembangan namun disisi lain ingin pokus ke vio. Author jadi bingung. Karna berhubungan ini kisah berpokus ke Abang Abang perkasa yang bertema dewasa. Kalau panjang Tampa warna akan terkesan monoton . Untuk itu author gak jadi memperpanjang sampai 50 halaman. Jadi sampai 30 halaman saja. Nanti kita sambung ke cerita baru.
       Oke thank u udah meng un follow dan memberi vote. Tak lupa komen juga.
I love you all 😍
Semega senang dengan ceritanya,. Maaf jika banyak typo . Maklum author gak handal dalam menulis.

Happy Reading
**********************
******************
***********
****

[Author VOC]

"bagai mana pa...? Papa udah dapat informasi tentang dedek?"Tanya seorang pemuda ke seseorang yang baru pulang.

"Belum ada kabar nak, semua lagi di data. Namun tak menemukan ciri ciri adekmu, menurut cerita yang papa dengar dari korban yang selamat , sebagian mereka ada yang mengenali vio, setelah papa memperlihatkan Poto adekmu. awalnya mereka kabur bersama, namun terpisah dari rombongan , semua sibuk melarikan diri ke segala arah. Suara tembakan dan teriakan , terdengar dimana mana , banyak korban yang berjatuhan, membuat mereka ketakutan, Hingga tak memperdulikan lagi satu sama lainnya ,masing masing mereka ingin menyelamatkan diri dan tak ingin tertangkap lagi," Danu berhenti sesaat , menghempas nafas gundah.
 
"Semoga aja adekmu selamat nak." Ia menatap reza yang tampak bersedih.

"Jadi bagai mana dengan om sandi dan Tante Sarah pa. Apa perlu kita dikasih tau?"

"Kita lihat situasi dulu nak. Papa gak ingin om dan tante mu sedih. Kita tunggu dulu kebenaran informasi tentang adekmu. Jika dah pasti baru kita kasih tau. "

"Om Angga kemana pa, kok pulang gak bareng papa. Katanya tadi berangkat dengan papa, kok papa pulang sendiri.?"

"Om mu masih di kantor polisi, ia lagi mengecek data data para korban. Karna masih banyak yang belum bisa didata. Hanya yang utuh aja bisa di data. Kalau untuk para korban lain sulit di kenali karna gak utuh."

"Oh ya dah papa makan dulu, Reza udah pesanan makanan tadi."
"Kamu dah makan, kalau belum  yok makan bareng papa."
"Papa aja. Eza udah pa."

Tetttt...tettttt....tettt.....
Ketika ingin beranjak Danu di kejutkan dengan suara panggilan telpon di handphonenya, dilayar terlihat nomor tersembunyi. Ia ragu mengangkatnya. Namun handphone nya terus berbunyi.

"Siapa pa... ?"
"Gak tau ,,, gak ada nomornya."
"Angkat aja pa. Mana tau penting." Akhirnya Danu mengangkat telponnya setelah mendapat tanggapan dari Reza.

"Hallo..... Siapa ni ???." Terdengar suara dari sebrang sana.
"Oh.Sonu...Bukannya kamu dikabarkan menghilang seminggu yang lalu...apa kabarmu son?"
"............"
"Ohhh.. gitu.. patesan gak ada kabar. Sukurlah kalau selamat."
"............"
"Apa son... ???.. yang bener.  Alhamdulillah.. jadi kamu juga salah satu korban penculikan gang mafia serigala hitam.bagai mana keponakanku.?"
".............."
"Ohhh... Gak bisa sekarang ya..?atau saya aja yang jemput?
sonn....hallo...halo..!?"
Tettttt..tetttttt........

"Ahhhh telponya mati lagi.. mana gak bisa dihubungi kembali.!!!?" Ucap Danu kesal....
"Ada apa pa.. ?"
"Adek mu.. "
"Ada apa dengan Adek.. !?"
"Adekmu selamat bersama beberapa orang lainnya , termasuk partner rekan kerja papa yang menghilang seminggu yang lalu. Seorang CEO bernama Sonu itu, yang barusan nelpon. Katanya adekmu ada bersama beliau. entar dia yang mengantarkannya pulang. Papa Rencana mau jemput langsung. Eh telponnya mati. Mana gak bisa dihubungi balik..!"

ABANG ABANG PERKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang