Bagian 10 Hujan di Negeri Air

827 47 25
                                    

“Aaaarrrrggghhhhh” Volans menjerit kesakitan. Darah mencuat dari tubuhnya.

“Kurang ajar” teriak Fyres murka. Ia meluncurkan sebuah bola api besar, namun Hydra menghindarinya. Hydra lalu mencabik-cabik Volans dengan lengannya. Semua orang panik mencoba menyelamatkannya.

“Tolonglah” raung Fyres.  Bola api yang melesat tadi berubah bentuk menjadi seekor naga api besar. Dengan instingnya Fyres berkonsetrasi mengendalikannya.

Naga api itu berbalik dan meluncur kearah Hydra dan menerjangnya. Naga api itu bukan naga api yang biasanya Fyres keluarkan tanpa sadar. Namun naga api ini berbeda. Naga api Hitam.

Hydra meraung kesakitan dan melepaskan Volans. Tubuhnya terbakar Hebat. Ia meronta-ronta kesakitan dan menceburkan diri kesungai.

Namun api itu terus melahapnya dan membuat air menguap.

“Bluesea Corenya” senggal Volans. “Ambil”

“Jangan katakana apapun” ucap Hestia ia menagis tersedu. Berusaha untuk menyembuhkan Volans.

Poseidon mengangguk dan ia meluncur turun kearah sungai. Sesaat tadi ia melihat Bluesea Core itu muncul kembali didada Hydra. Ia menyelam dan mendekati Hydra yang terbakar. Air sungai itu mendidih dan membuatnya sakit, namun tidak ada waktu lagi, ia harus cepat.

Bluesea core terlihat jelas bersinar terang didada Hydra namun kembali menghilang. Api yang membakarnya kini padam dan Hydra menyerang Poseidon didalam air.

"Duarrr" terdengar ledakan dasyat dari dalam air. Poseidon muncul menaiki ombak. Satu kepala Hydra mengincarnya dan berhasil menggigit kaki Poseidon.

"Beri aku pijakan" teriak Fyres. Rhinox menciptakan sebuah pilar batu. Fyres yang murka meloncat ketasnya, berusaha mendekati Hydra. Ia mengarahkan pukulannya sekuat tenaga. Menghantam dada Hydra. Bluesea Core muncul dan hilang lagi.

"Incar dadanya" teriak Fyres. Ia memukul dada Hydra membabi buta. Tanpa sadar satu kepala Hydra menggigit kakinya dan melemparnya jauh.

Rhinox menggantikan Fyres menyerang dada Hydra. Berusaha mengambil Bluesea Core. Semua kepala Hydra menengok keatas. Kemudian melolong. Seketika itu juga semua orang terduduk lemas. Kehilangan kekuatan mereka.

Hydra mengamuk. Menghempaskan semua orang yang ada didekatnya. Namun Fyres tidak terpengaruh. Api menyelimuti tubuhnya. Dengan murka Fyres menyerang Hydra lagi.

Hydra berusaha menggigit Fyres namun tidak berhasil. Api yang menyelimuti Fyres membakar gigi Hydra. Hydra melompat, menyentakan dirinya ketanah, menciotakan gelombang udara dan melemparkan Fyres.

"Sialaaannnn" teriak Fyres. Suara itu membuat Hydra terhenti sejenak menatap Fyres. Kesembilan pasang mata itu tampak ketakutan.

Fyres berlari kearah Hydra lagi. Dengan panik Hydra menerjang Fyres dengan ekornya. Tanpa sengaja ia berhasil melemparkan Fyres tinggi ke langit.

Hal itu membuat Fyres semakin murka. Ia lalu mengepalkan tangannya ke arah Hydra. Memanfaatkan grafitasi yang menarik dirinya. Menjatuhkan dirinya ke arah Hydra.

Hydra melolong ia tampak sangat kesakitan. Dengan murka ia menyerang Fyres dengan seluruh tubuhnya. Bluesea Core muncul lebih lama dari biasanya. Dengan susah payah Fyres menghindar. Pasukan Stream Hill menyerang Hydra serentak. Berusaha mengalihkan perhatian Hydra, menyelamatkan Fyres.

"Aku tahu" pikri Fyres. "Rhinox lemparkan aku keudara setinggi mungkin. Aku akan menyerangnya lagi lebih kuat." Rhinox mengangguk mengerti. Ia lalu mengerahkan kekuatannya membuat tanah menyentak Fyres. Membuat Fyres meluncur keudara. Sisa tanaganya terkuras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fyres : Fate of Dragon Warrior (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang