010 . Keluar Apartemen

6.5K 644 29
                                    

Satu minggu berlalu dan Jaehyun sudah mulai bekerja di perusahaan Lee Sooman. Sebenarnya bukan hanya Jaehyun, tapi Taeyong dan dominan lainnya juga ikut bekerja, tak terkecuali si maknae Jisung

Sedangkan untuk para Submisive sendiri, mereka lebih di fokuskan untuk mengurus anak dan rumah. Urusan bekerja itu tugasnya dominan

Tidak ada yang lebih enak ataupun sulit. Kedua posisi sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan

Jika dominan kelebihannya adalah bekerja keras untuk menafkahi keluarga, maka kekurangannya adalah waktu bersama keluarga semakin kecil dan sedikit

Untuk Submisive, kelebihannya bisa mempunyai banyak waktu dengan keluarga di rumah, sedangkan kekurangannya adalah melakukan pekerjaan yang lebih banyak dan harus bisa mengerti kemauan si kecil. Apa lagi jika sedang rewel dan manja

Contohnya sekarang ini. Renjun kewalahan menangani si kecil Yoon-ie yang rewel dan terus-terusan menangis semenjak di tinggalkan sang Ayah bekerja. Di beri ASI pun tetap tidak mau diam. Renjun jadi bingung harus melakukan apa

Akhirnya ia menggendong dan menimang-nimang si kecil, sesekali ia nyanyikan sebuah lullaby agar lebih tenang


TILULIT TILULIT

Ponselnya milik Renjun berdering dan nama 'Jaehyun Hyung' tertera di layar ponselnya. Dengan segera ia mengangkat telfon itu, barang kali ada yang penting kan

"Halo Hyung" Renjun mengawali percakapan, sesekali ia mengajak ngobrol sang anak agar menyudahi tangisnya

"Halo Njun. Apa anak Ayah rewel lagi? Suaranya sampai terdengar haha" Tanya Jaehyun yang tepat sasaran

'Huhh Yoon-ie sedang nakal aya... (っ˘̩╭╮˘̩)っ'

"Eumm begitulah Hyung, aku sampai bingung bagaimana menenangkannya" Renjun mulai membawa sang anak yang terus-terusan merengek dan menangis berjalan keluar apartemen

"Sabar ya, sebentar lagi Hyung pulang. Pekerjaannya tinggal sedikit" Renjun membalasnya dengan deheman kecil dan kemudian bertanya pada Jaehyun

"Eumm... Kenapa menelfon, Hyung?" Renjun telah keluar dari dalam lift, Yoon-ie pun tak serewel tadi karena dalam mulutnya sudah tersumpal pacifier miliknya. Dirinya duduk di kursi yang berada di lobby utama

"Aniyaa. Hanya rindu dengan kalian saja. Hari pertama bekerja terasa cukup berat untuk meninggalkan kalian" Renjun paham, dia juga sudah terbiasa dengan kehadiran Jaehyun dan jika tak melihatnya sebentar rasanya akan sangat berbeda. Apa lagi pada si kecil Yoon-ie. Oh? Apa?, Akhirnya Renjun paham sekarang. Yoon-ie kecil merindukan sang Ayah ternyata

"Nampaknya Yoon-ie juga begitu Hyung, dia begitu merindukanmu hingga rewel dan menangis" Balas Renjun sambil terkekeh dan memandang ke arah Yoon-ie 

Sangat lucu saat kedua mata kecil itu terlihat berkaca-kaca dan juga hidung serta kedua pipinya yang memerah karena habis menangis. Terlihat begitu imut, namun tetap saja wajah tampan itu masih terlihat sangat jelas

"Ahh arraseo arraseo tunggu hyung pulang nee. Dadah kesayangan Ayah" Pamit Jaehyun. Renjun hanya membalasnya dengan kekehan dan kemudian telfon dimatikan

"Rindu Ayah heum? Bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar dan membeli takoyaki di depan" Si kecil mengedipkan kedua matanya bingung

'Ndaa~ Yoon-ie nda tau... (个_个)'

Renjun tau anaknya sedang kebingungan. Akhirnya dengan semangat penuh ia berjalan bersama sang anak di gendongannya keluar dari area apartemen

Tak jauh dari sana atau sekitar 50 meter. Ada street food yang menjual berbagai macam makanan, ada makanan korea, jepang, china dan juga Indonesia

With Him [ JaeRen ] End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang