016 . Happiness

4.3K 455 131
                                    

Renjun menatap Jaehyun yang sedang memanggilnya dengan sorot mata yang sangat polos dan hangat. Dapat Jaehyun lihat bintang bintang indah berada di netra polos itu

Renjun terfokus pada pria Jung di depan nya ini, saat Jaehyun bangun dari tempat duduknya dan berjalan menghampirinya, ada sedikit rasa bingung di dalam benak nya. Namun bukan hanya itu saja, sebuah rasa asing yang berpadu antara senang dan gugup tiba-tiba saja ikut bercampur menjadi satu. Membuat dada nya berdegup kencang

Tanpa di duga duga, Jaehyun  berlutut di depan nya. Menggenggam tangan Renjun yang terlihat sangat berbeda dengan ukuran milik Jaehyun, lebih kecil

Jaehyun mendongak, menatap dalam pada netra yang berhias dengan bintang dan serupa dengan rubah itu

"Huang Renjun" Panggil Jaehyun lagi, kali ini lengkap dengan marga si manis. Renjun yang mendengar panggilan itu pun semakin dag-dig-dug rasanya

Ia membalas panggilan itu dengan tatap mata dan memberi kesempatan pada Jaehyun agar melanjutkan ucapannya. Jangan lupa jika tangan Renjun masih berada di genggaman Jaehyun

"Huang Renjun, ah bukan. Jung Renjun... Malam ini Jung Jaehyun, pria yang dulu pernah menaruh hati pada mu. Malam ini, dengan bersungguh-sungguh dan berpikir dengan matang, dihadapan langit malam dan juga beberapa penonton bayaran—

...Saya berniat menjadikanmu milikku seutuhnya seperti 2 tahun yang lalu. Malam ini saya ingin kembali memilikimu dan tak akan berhenti mencintaimu hingga akhir hidupku nanti. Entah itu hari ini, hari esok atau waktu yang akan datang nanti semuanya akan berisi kisah kita—

...Aku bersungguh-sungguh dengan kata-kataku pada malam hari ini, aku Jung Jaehyun mengaku masih mencintai Huang Renjun sama seperti 2 tahun yang lalu" Jaehyun menjeda kata-katanya

"I promise to make you happy, my future wife. Huang soon to be Jung Renjun, marry me?. Aku ingin hanya kau satu-satunya ibu untuk Yoon-ie dan calon anak-anak ku di masa depan nanti" Jaehyun menatap mata bak bintang milik Renjun yang saat ini terlihat berkaca-kaca

Ia segera berlutut di depan Renjun dan tangannya terulur untuk mengambil sebuah kotak cincin yang entah sejak kapan ia letakkan di atas meja. Menunjukkan dua buah cincin berwarna putih dengan batu permata yang sangat cantik di salah satu cincin itu

Renjun sangat terkejut hingga mematung tak percaya. Kedua netra indah nya tanpa di sadari meneteskan sebuah bulir bening yanh menuruni pipi halus nya

Apa ini? Mantan kekasih nya ini melamar nya? Atau ini hanya sebuah mimpi yang tak sengaja singgah? Seseorang tolong tampar Renjun sekarang. Apakah ia kembali bermimpi seperti waktu itu?

"A— aku pasti bermimpi lagi kan?" Jaehyun menggeleng, ia membalas tatapan mata Renjun tak kalah dalam dan tulus. Berusaha memberikan pengertian lewat tatapan mata nya dan menyadarkan Renjun kalau ini bukan mimpi

"Be Mine?" Ujar Jaehyun dengan lembut. Dapat Renjun rasakan jika Jaehyun sangat tulus mengatakan hal tersebut. Renjun mau menangis sekarang, padahal dia sudah menangis tanpa di sadari

Rasa nya sangat tak terduga jika hal ini akan terjadi di hidupnya. Ia pikir, bersama dengan Jaehyun hingga akhir hidupnya nanti hanyalah angan-angan saja. Tapi hari ini dan malam ini semuanya terbukti, Jaehyun berada di hadapannya dengan sebuah cincin dan menunggu jawaban dari pertanyaan nya

"Hyung maafkan aku..." Jaehyun melunturkan senyumnya dan menggantinya dengan sebuah senyuman kecut. Ia kembali menatap dalan ke arah netra milik Renjun yang basah dengan air kata. Ia tidak percaya kalau lamaran nya di tolak

With Him [ JaeRen ] End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang