The Na
Saat keluar dari ruang pakaian kamarnya, Thena terkejut melihat Jean dan Jevan sudah berada diatas tempat tidurnya dengan pakaian lengkap serta rompi anti peluru yang mereka kenakan.
Jean dan Jevan pun tak kalah terkejut saat melihat Thena dengan dress hitam pendek dan handuk yang masih berada diatas kepalanya.
Dengan mengerutkan dahi, Thena bertanya pada kedua orang didepannya, "apa yang kalian lakukan? aku mengatakan bahwa aku akan menjalankannya sendiri"
"kau! apa yang kau lakukan? kau lebih seperti ingin bersenang senang di club malam dari pada ingin membunuh seseorang" ucap Jean yang mesih tidak mengerti penampilan yang Thena kenakan.
Pasalnya, Thena biasanya akan menggunakan pakaian serba hitam serta penutup wajah yang hanya akan menyisakan matanya. Berbeda dengan saat ini, Thena mengenakan dress hitam pendek dengan punggung yang menampilkan tatto pedang dengan lilitan naga yang dengan bebas terlihat karena bagian belakang dress yang ia kenakan hanya ada tali tali sebagai penghubung sisi ke sisi lainnya.
Tatto naga yang melilit sebuah pedang diseluruh punggung itu memang tatto yang sengaja dibuat untuk menunjukkan three dangerous, mereka memiliki tatto yang sama disekujur punggung mereka, yang membedakan hanya tatto milik Thena dengan terdapat mahkota diatas kepala naga tersebut.
Thena hanya berdecak saat mendengar Jean yang mengomentari soal pakaian yang ia kenakan.
"aku bahkan akan memakai belati, untuk apa kalian berausah payah memakai rompi anti peluru?" ucap Thena seraya berjalan pada meja rias dikamarnya.
Mendengar itu Jevan menjawab, "Jean mengkhawatirkan mu, padahal sudah ku bilang, harusnya ia yang khawatir karena ada didekat mu"
Jean tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Jevan, karena memang benar jika Jean sedikit khawatir jika Thena sudah memutuskan untuk menjalankan misi sendirian.
Thena biasanya akan menjalankan misi pribadinya sendiri, tetapi ia tidak pernah sekali pun menjalankan misi dragon black seorang diri kecuali diperintahkan untuk menjalankan misi bersama thre dangros.
Melihat dirinya dari pantulan kaca, Thena mengamati luka kecil diwajahnya akibat Jeffry saat itu. Luka kecil itu bahkan belum tertutup rapat, tiba tiba ia teringat dengan Guan yang saat itu hendak mengobati lukanya. Benar apa yang Guan katakan, luka itu akan lama membaik karena Thena hanya membiarkannya tanpa mengobatinya, dan juga merusak wajah cantiknya.
Setelah merasa cukup mengamati dirinya pada pantulan cermin, Thena melihat tongkat baseball yang sudah lama tidak ia kenakan untuk bermain. Thena putuskan ia akan membawanya malam ini.
Berjalan mendekati tongkat baseball diujung ruangan, mata Jean dan Jevan tak lepas mengamati setiap pergerakan Thena.
"kau akan membawa itu?" tanya Jevan pada Thena saat melihatnya menyeret tongkat baseball.
Thena yangemdengarnya hanya mengangguk sebagai jawaban.
Melihat dua orang yang masih setia duduk di tempat tidurnya, Thena berdecak, "Jean, matikan seluruh cctv pada apartemen dimana orang itu berada"
"sudah ku selesaikan semua hal Thena, kau hanya perlu menghabisinya"
"kalau begitu, apa maksud pakaian mu?" tanya Thena melihat mereka dengan rompi anti pelurunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHENA
Teen Fiction🚫blood, sweet, and tears. "berhenti berkata bahwa aku akan menjadi temanmu" "aku tidak mengatakan aku ingin menjadi temanmu. yang aku katakan, aku mencintaimu" "hentikan omong kosong itu atau kau mati di tanganku" Tentang seorang anak laki-kali mem...