The Na
Thena benar benar menaruh kebenciannya pada Jeffry saat ini, bahkan jika ia tidak melihat Guan yang memerhatikannya saat sedang bersama Jeffry tadi, Thena benar benar akan membunuh Jeffry saat itu juga.
Dengan langkah cepat dan tatapan membunuh pada orang orang yang memerhatikannya, Thena mmenuju kelasnya untuk menemui Guan.
Setelah dipikirkan, jika Guan mendengar percakapannya dengan Jeffry saat itu, akan sangat membahayakan dirinya.
"jika si bodoh itu tidak menyebutkan psikopat gila pada ku, aku tidak akan repot repot mencari seseorang seperti ini" runtuk Thena dalam hati.
Dengan kasar Thena membuka pintu kelasnya. Setelah menggunakan matanya untuk mencari keberadaan Guan, akhirnya Thena mendapatkan Guan yang sedang duduk dengan pandangan keluar jendela.
Thena dengan cepat menghampiri Guan, dengan Guan yang masih memandangi ke arah luar jendela seakan tidak terusik dengan suara keras yang ditimbulkan oleh Thena.
"Guan" panggil Thena.
Mendengar ada yang memanggilnya, Guan mengalihkan pandangannya saat mendapati Thena yang berada didepannya.
"ada yang ingin ku bicarakan pada mu, aku tidak ingin membuang waktu, maka datanglah ke rooftop sekarang juga"
Setelah mengatakan itu Thena tidak mendengar jawaban Guan dan langsung berjalan menuju rooftop.
Guan sedikit mengerutkan dahi, tetapi dengan cepat juga ia tersenyum dan langsung mengejar Thena yang lebih dulu pergi darinya.
Setelah sampai pada rooftop, Guan melihat Thena yang berdiri diujung bangunan. Melihat itu Guan sedikit terkejut, jika Thena melangkahkan kakinya bahkan hanya selangkah pun, Thena akan jatuh dari atas gedung ini.
Mendengar suara langkah kaki yang mendekat, Thena mengalihkan pandangannya pada orang tersebut.
"aku tidak ingin berlama lama, apa kau mendengar pembicaraan ku dengan Jeffry tadi?"
Guan yang mendengar pertanyaan dari Thena lantas tersenyum setelahnya, "iya, hanya sedikit"
"apa yang kau dengar" Thena seraya mendekatkan dirinya pada Guan.
"entahlah, hanya tentang psikopat gila" jawab Guan dengan mengedikkan bahu.
Guan tidak berbohong soal apa yang ia dengar, karena tidak lama setelah ia mendengar suara hantaman ia langsung bergegas memastikan.
Mendengar itu Thena hanya menghela nafas dan memejamkan mata, ini tidak sepenuhnya salah Guan sebab jalan yang Guan lewati adalah jalan satu satunya. Ke-khawatirannya ternyata benar adanya, Guan mendengar percakapannya dengan Jeffry.
"sudah, kau mendengar semua percakan ku" Thena tidak mau terlalu memikirkan masalah ini, ia membiarkan orang yang mendengar percakapannya lolos kali ini.
Sebenarnya Thena akan menjadi gadis yang sedikit gila jika menyangkut soal pribadinya, apalagi hingga mengetahui tentang siapa ia srbenarnya. Thana akan membunuh orang tersebut saat itu juga tanpa ampun, dengan alasan terlalu ikut campur dengan masalahnya.
Thena sudah lelah dengan permasalahannya bersama Jeffry, jadi ia memutuskan untuk pergi dari rooftop dan meninggalkan Guan.
"tetapi aku tidak mempercayai apa yang aku dengar" jawab Guan saat Thena melewatinya.
"aku tidak peduli" ucap Thena yang masih berjalan tanpa mempedulikan Guan.
"ayo kita berteman Thena" Guan yang mengatakan itu dengan suara sedikit keras, pasalnya Thena sudah akan turun dari tempatnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHENA
Teen Fiction🚫blood, sweet, and tears. "berhenti berkata bahwa aku akan menjadi temanmu" "aku tidak mengatakan aku ingin menjadi temanmu. yang aku katakan, aku mencintaimu" "hentikan omong kosong itu atau kau mati di tanganku" Tentang seorang anak laki-kali mem...