Third Day

6K 1K 256
                                    

NOTE: Baca sampai akhir untuk penjelasan sebelum ada yg protes 🤣
.

.

.

.

.

Seperti pagi-pagi biasanya, Jungkook akan berkutat didapur untuk membuat berbagai macam menu makanan. Ia bahkan bangun lebih pagi kali ini hanya untuk menyiapkan menu spesialnya. Senandung manis keluar dari mulutnya dengan gerakan tangannya yang tidak berhenti bekerja.

"Tuan Muda..anda bangun lebih pagi lagi?" Sang Pelayan yang biasa mengurus masalah dapur itu sudah tidak terkejut lagi mendapati presensi Jungkook didapur. Dulu ia sempat kaget saat mendapati Jungkook menghancurkan dapur ketika akan membuat makanan. Anak itu bilang dia sedang mencoba membuat kimbab tapi ternyata gagal total, padahal jika melihat tutorial di youtube rasanya mudah sekali. Seorang Tuan Muda kaya raya yang diperlakukan bagai seorang pangeran oleh kedua orang tuanya itu nekat melakukan sesuatu yang tak pernah ia lakukan seumur hidup tentu membuat setiap pelayan dirumah itu kaget bukan main.

Jungkook menoleh dengan senyuman khasnya,"Apa aku membangunkanmu, Bibi Han?"

Bibi Han menggeleng lembut, ikut tersenyum juga dan melihat beberapa menu yang sudah jadi diatas counter dapur. Kemampuan memasak Jungkook sudah sangat meningkat, mengingat dulu rasa masakannya benar-benar parah sekali.

"Justru saya merasa malu karena selalu bangun terlambat dari anda, Tuan Muda.."

"Bukan salah bibi kok. Aku yang memang bangunnya kepagian.."Katanya lalu mengambil sepotong telur gulung spesial dan menyuapi Bibi Han,"Berikan pendapatmu, Bibi. Apa rasanya sudah enak?"

Wanita paruh baya itu memakan potongan telur gulung itu dengan senyuman lebar lalu mengangkat dua jempolnya,"Enak sekali. Rasanya pas dan tidak amis.."

"Benarkah? Wah, aku berhasil kalau begitu. Ah, aku membuat banyak untuk yang lainnya. Jadi katakan pada mereka jangan lupa sarapan ya.." Jungkook berucap semangat.

Jungkook memang anak yang baik, meski dari keluarga konglomerat tapi anak itu tak pernah merendahkan pekerjaan orang lain. Ia bahkan tak segan menyuruh para pelayan untuk duduk makan bersamanya dimeja makan dan bercerita banyak hal kepada mereka. Tak lupa selalu menyapa mereka setiap ada kesempatan atau bahkan ikut membersihkan rumahnya sendiri.

Pernah suatu waktu ada seorang pelayan yang ketahuan selalu mencuri beberapa barang-barang mahal dirumah itu dan menjualnya. Namun Jungkook tidak marah atau melaporkannya pada polisi, ia hanya tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa. Menjual beberapa barang takkan membuatnya rugi banyak atau membuat keluarganya bangkrut jadi Jungkook tidak mempermasalahkannya dan memaafkan si pelayan. Namun Bibi Han tetap mengusir pelayan itu tanpa uang sepeserpun sebagai gantinya dan Jungkook tidak bisa melakukan apapun. Semenjak itu setiap sudut rumah dipasang oleh CCTV dan setiap pelayan yang akan keluar masuk rumah selalu diperiksa dengan seksama.

Iya, Jungkook sebaik itu.

Membuat Namjoon tak ingin meninggalkan Jungkook sendirian setelah meninggalnya kedua orang tua mereka tiga tahun lalu karena kecelakaan. Tapi perusahaan mereka di New York tidak ada yang mengurus dan Jungkook menolak ikut pindah kesana bersama Namjoon. Anak itu bilang ia tak ingin meninggalkan peninggalan kedua orang tua mereka begitu saja, jadi ia yang akan menjaga semuanya disini dan Namjoon cukup fokus pada perusahaan mereka saja.

Tapi dengan keadaan Jungkook pasca kecelakaan, Namjoon tak bisa tidur dengan tenang setiap malamnya. Ia sampai harus bolak-balik New York-Seoul selama beberapa kali demi Jungkook.

Songsaenim..! Come to me..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang