Tenth Day (Epilog)

7.5K 951 275
                                    

Suara tawa itu terdengar begitu manis, menggelitik seluruh indera pendengarannya hingga menjalar ke seluruh tubuh. Jantungnya jadi semakin berdebar-debar dengan desiran aneh tapi terasa menyenangkan. Efeknya begitu dahsyat hingga rasanya akan meledak.

Ia ikut tersenyum ketika si cantik tersenyum lebar juga polos, seolah memberitahu seluruh dunia bahwa ia bahagia— mereka bahagia. Ingin dengan lantang dan sombong memamerkan keindahan yang hanya menjadi miliknya itu pada semua orang.

Momen yang takkan pernah ia lupakan seumur hidup.

Namun kilatan cepat seperti menyambar dan memberikan efek suara yang begitu khas namun mencekam.

BRAK!

Pria itu terdiam.

Waktu seperti berhenti di sepersekian detik.

Matanya menatap tubuh kekasihnya yang terbaring di atas salju dengan darah menggenang dan menimbulkan gelenyar menyengat.

Saat itu bagi Taehyung, kewarasannya seperti dihantam begitu telak tanpa ampun sama sekali. Dunianya dijungkir balikkan dengan semua kekejaman yang merajam seluruh tubuhnya.

Dan ia menggila dengan seluruh jiwanya yang hancur lebur.
.

.

.

.

Kedua mata Taehyung terbuka perlahan, begitu kabur namun samar-samar ia bisa melihat sosok seseorang yang familiar.

Apa ia bermimpi? Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan dirinya.

"Jungkook.."

Sang pemilik nama tersenyum manis sekali.

"Hyung sudah sadar?"

Suara itu nyata.

Maka Taehyung langsung menjernihkan pandangannya dengan cepat, menatap Jungkook yang terduduk disebelah kiri ranjangnya dengan senyuman hangat.

"Ju-Jungkook?!" Taehyung refleks berteriak lalu bangkit terduduk dan memeluk Jungkook erat. Kemudian ia terisak pelan,"Aku..hiks..aku pikir aku kehilanganmu..hiks.."

Tawa renyah Jungkook terdengar, bisa ia rasakan usapan lembut dipunggungnya.

"Hyung mengigau ya?"

Mendengar suara tawa anak itu membuat Taehyung ikut terkekeh juga, ia melepas pelukannya dan menghapus airmatanya. Menatap wajah Jungkook yang ia pikir takkan bisa ia lihat lagi selamanya.

Apa ini kenyataan?

Kecelakaan itu hanya mimpi?

Mimpi, huh?

Yeah, mimpi.

"Hyung? Ada apa?" Tanya Jungkook bingung karena Taehyung hanya diam saja dengan senyuman tipis.

Taehyung mendongak dan menggeleng,"Tidak ada. Boleh hyung menciummu?"

"Sejak kapan hyung meminta ijin lebih dulu?" Dengus Jungkook.

"Kau benar.." Kekeh Taehyung lalu menarik wajah anak itu dan menempelkan bibir mereka.

Manis.

Lembut.

Kenyal.

Sensasi yang selalu membuat Taehyung kecanduan seperti pengguna narkoba setiap kali mereka bercumbu.

Jadi ia melahap tanpa ampun, begitu liar dan tidak memberi cela. Seolah Taehyung takut, Jungkook akan segera menghilang jika ia lengah. Tangannya yang lain merengkuh pinggang ramping anak itu hingga membawanya kepangkuan.

Songsaenim..! Come to me..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang