Second Day

5.5K 1K 297
                                    

Seperti biasanya, Jungkook dengan semangat mengikuti kelas sang Dosen tercinta. Dari awal masuk kelas hingga akan berakhir, senyumannya tidak luntur sama sekali. Melihat wajah tampan Taehyung saja sudah lebih dari cukup untuknya, jadinya sepanjang kelas berlangsung Jungkook tidak fokus pada materi. Toh, ia sudah menghafal materinya diluar kepala. Sudah pernah dibilang, ia sebenarnya sudah lulus dimata kuliah ini dengan nilai tertinggi tapi Jungkook rela mengulang lagi demi melihat wajah tampan Taehyung.

Sementara teman-temannya hanya menggeleng saja melihat kelakuan Jungkook.

"Baiklah..apa ada pertanyaan?" Taehyung bertanya setelah selesai menjelaskan. Menatap seluruh kelas yang penuh tanpa ada bangku kosong sama sekali.

Tanpa pikir panjang Jungkook mengacungkan tangannya tinggi-tinggi dengan raut wajah sumringah.

"Sayaa.."

Tapi Taehyung tidak bereaksi, ia malah sibuk membereskan buku-bukunya diatas meja.

"Kalau tidak ada yang mau bertanya, kelas saya akhiri.."

Jungkook sampai melotot,"Ssaem..! Sayaaaaaa.."

"Selamat siang.." Kata Taehyung yang langsung berjalan keluar begitu saja.

"Yak..! Apa-apaan itu..?! Apa aku tidak terlihat?! Isshh...untung wajahnya tampan..!" Gerutu Jungkook sebal. Sementara anak-anak lain hanya tertawa saja. Mereka tidak risih dengan kelakuan Jungkook, hitung-hitung hiburan saat sedang kelas. Menyenangkan melihat Jungkook yang tanpa lelah mengejar Taehyung dan pria itu yang mati-matian mengabaikannya.

"Duh, Jungkook...jaim sedikit kenapa sih?" Lisa berucap dengan gelengan kepala pelan. Tangannya juga sibuk membereskan barang-barang diatas meja.

"Aku tidak Jaim saja masih tak direspon, apa kabar aku Jaim Lis?" Jawab Jungkook.

"Bener juga sih.."

Irene menatap Jungkook yang sedang memanyunkan bibirnya kesal, gemas sekali sebenarnya tapi Irene terlalu mager untuk menguyel anak itu. Nanti saja kalau moodnya naik.

"Tidak lelah, Jung?" Tanya Irene.

Jungkook menoleh lalu tersenyum,"Tidak..hehehe"

"Yakin? Sudah tiga tahun loh. Sadar tidak sebenarnya kalau bukan karena dibutakan oleh si Dosen tampanmu itu, disekelilingmu banyak pria tampan yang mau denganmu.."

"Aku tahu kok.."

Bukan bermaksud sombong, tapi apa yang dibilang Irene itu benar adanya. Mungkin Jungkook adalah lelaki tapi pesona anak itu tak bisa dianggap remeh juga. Banyak pria seme disekitaran kampusnya menaruh hati padanya tapi Jungkook mengabaikan. Jika saja Jungkook sedikit saja membuka hatinya, maka ia pasti sudah menggandeng seseorang saat ini.

Tapi anak itu sudah terlalu dibutakan oleh ketampanan seorang Kim Taehyung. Membuat semua pria tampan lain dimatanya itu terlihat seperti cumi kering.

"Katakan kalau kau sudah lelah. Kami akan membantumu, Jung.." Ucap Jimin tiba-tiba.

Senyuman Jungkook terlihat semakin lebar, beruntung sekali sih dia memiliki sahabat-sahabat baik seperti mereka bertiga. Mereka tak pernah mempertanyakan aksinya dan hanya mendukung semua yang Jungkook lakukan meski akan mengomel karena kekerasan kepalanya. Namun bukan berarti mereka teman yang abai karena mereka akan maju paling depan jika ada yang menyakiti Jungkook.

"Nah, sekarang ayo makan..!" Kali ini Lisa yang memekik semangat.

"Makan terus yang kau pikirkan..!" Dengus Irene.

Lisa melirik jahil,"Makan itu paling utama, biar ada tenaga untuk membucin.."

"Menyindirku nih?" Jungkook ikut melirik sadis.

Songsaenim..! Come to me..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang