Sixth Day

6.6K 1K 159
                                    

Taehyung benar-benar melakukan yang diucapkannya, ada saja alasan yang akan ia berikan agar bisa menghabiskan waktu dengan Jungkook. Meski yang mereka lakukan hanya saling berdiam diri tanpa ada yang memulai percakapan sama sekali. Pernah Taehyung coba untuk membuka percakapan tapi langsung selesai hanya dengan satu jawaban yang diberikan Jungkook.

Menyedihkan.

Mau bagaimana lagi, Taehyung termasuk pria yang kaku. Ia tak tahu bagaimana caranya mencairkan suasana dan membuat lawan bicaranya nyaman. Mungkin ini akibat dari tak pernah menjalin hubungan dengan siapapun seumur hidupnya dikarenakan efek traumanya.

Dan Taehyung tak tahu akan sesulit ini hanya untuk berbicara dengan Jungkook saja. Padahal ia bisa dengan mudah berbicara didepan ratusan mahasiswanya.

Sudah begitu Jungkook akan selalu dengan gesit menemukan alasan untuk menjauh atau menghindar darinya.

Seperti saat ini Taehyung mengirim anak itu pesan untuk membantunya menemukan dokumen yang entah apa. Jungkook refleks mendengus membaca pesan pria itu. Memangnya dia asistennya? Seenaknya menyuruh hanya karena ia seorang dosen. Penyelewengan kekuasaan tidak sih itu?

Ia tidak ambil pusing dan keluar dari aplikasi Chatting lalu membuka aplikasi lainnya.

Hari ini Lisa dan Jimin sibuk dengan kegiatan club masing-masing, sedangkan Irene sedang melanjutkan skripsinya di perpustakaan. Jadi Jungkook berjalan kekantin sendirian sehabis bertemu dengan Hyungsik untuk membahas masalah skripsinya juga. Ia tidak berminat untuk merespon pesan Taehyung karena Jungkook memang sudah bertekad melupakan pria itu. Tapi makan sendirian juga tidak enak, apa ia harus menghubungi Minho atau Seolhyun saja?

Anak itu sibuk melihat ponselnya sambil berjalan dan tidak memperhatikan sekitarnya sama sekali. Sampai ketika dibelokan ia terkejut karena ditabrak oleh seorang pria yang membawa kardus besar berisi peralatan musik yang sudah lama hingga mereka sama-sama terjatuh kebelakang dengan isi kardus yang berantakan. Tentu saja hal itu mengundang setiap pasang mata yang sedang berada didekat situ mendengar suara benda-benda berhamburan dilantai cukup keras.

"Wah..! Maafkan aku..!" Pekik pria itu kaget dan panik. Ia berdiri dengan cepat dan langsung membantu Jungkook yang bahkan tidak terlihat kesakitan, mungkin hanya kaget.

"Tak apa. Salahku karena tidak melihat jalan dan sibuk dengan ponselku.." Jawab Jungkook canggung.

"Ka-kau yakin?"

"Ya.."

"Hey..kakimu berdarah!" Pekik seorang mahasiswa sambil menunjuk kaki kanan Jungkook. Celana jeans yang dipakai Jungkook terlihat robek dibagian betis dan berdarah disana.

Pria yang menabraknya tadi jadi semakin panik,"Oh Tuhan! Akan ku antar ke Klinik kampus! Kau bisa jalan?"

"Tak apa. Ini tidak sakit. Aku baik-baik saja.." Jungkook menolak halus karena memang ia tak merasakan apapun. Lagipula sangat tidak nyaman sekali menjadi bahan perhatian begini.

"Tapi—"

"Ada apa ini?" Suara Taehyung tiba-tiba saja terdengar dari belakang pria itu.

Kenapa sih Taehyung sering sekali berada disekitarnya? Padahal Jungkook tidak ingin bertemu dengan pria itu hari ini dan seterusnya kalau bisa. Apa pria itu mengikutinya kemana-mana? Tapi tak mungkin juga, pria itu kan Dosen otomatis akan sibuk mengisi kelas kan? Apa hanya perasaan Jungkook saja?

Mungkin ia harus minta pindah kampus nanti.

"Ah, Kim Ssaem. Saya tidak sengaja menabrak dia dan membuat salah satu kakinya terluka. Tapi ia menolak untuk dibawa ke klinik.."

Songsaenim..! Come to me..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang