13. Dia mesum, Bun

2.7K 354 71
                                    

Burung Zidan udah punya nama yeayy!! Ditunggu 150 vote buat part kemarin yaa, readers-nya hampir 300 loh

***

"Tangan aku aneh deh, kayaknya dipipisin kecoa? Lengket gitu pas bangun tidur," adu Ona pada Zidan yang kini telah memakai bando kelinci milik Ona.

Pagi ini gadis itu mengoleskan skincare basic pada Zidan, toner, pelembab lalu sun screen.

"E-eh? Masa sih?" tanya Zidan terdengar kaku. Dia meneguk ludahnya kasar, dapat dilihat dari jakunnya yang naik turun karena gugup.

Dosa gak si mesumin istri pas tidur? batin Zidan.

"Iya, terus baunya aneh. Jijik banget, langsung cuci tangan pake sabun yang banyak."

"Itu kamu pegang iler aku kali," ucap Zidan bohong, yaiya lah masa dia mau jujur kalo tangannya kena muntahan si jumbo.

"Baunya bukan iler," ucap Ona yakin, beda pokoknya. Baunya aneh.

"Semalem kan panas banget, mungkin ke-keringetan," imbuh Zidan sambil menutup matanya saat Ona mengoleskan sun screen.

"Bisa jadi juga si." Ona gak mau mikirin itu lagi, geli juga kalo beneran pipis kecoa.

"Jidat kamu lebar bener dah," ucap Ona setelah selesai dengan muka Zidan. "Boros nih."

"Hmm. Kan aku laki."

"Muka kamu mulus, tapi agak kusam, nanti malem maskeran deh," ucap Ona lalu melepaskan bando dikepala Zidan. Kebanyakan lelaki mukanya suka kasar dan bertekstur. Tapi muka Zidan gak parah banget, bisa dibilang mulus buat orang yang nggak skincare-an.

"Udah sana sisiran," titah Ona.

Zidan langsung berdiri dan memakai pomade nya agar rambutnya ternyata rapi. Dia terlihat dewasa jika rambutnya rapi, beda lagi kalau dirumah udah kayak anak abg yang rambutnya nutupin jidat.

"Kamu gak ada niat kekantor aku apa?" tanya Zidan pada Ona yang kini sedang minum air dibotol.

"Ngapain?" tanya Ona bingung, kan yang kerja Zidan, kenapa harus Ona yang ke kantor?

"Anterin bekel gitu, kaya di film-film."

"Film terus! Korban ftv nih pasti, abis itu nanti istrinya liat suami selingkuh terus lari keluar kantor, ketabrak, is dead!" ucap Ona menyebutkan skenario yang pasaran.

"Nggak bakal gitu, kamu gak kepo apa kantor aku kaya gimana? Ayo lah," bujuk Zidan mulai mengeluarkan suara manjanya.

Ona menatap Zidan jijik dan memukul pantat lelaki itu kencang karena kesal. "Geli banget ewhhh! Gak mau ah," tolak Ona.

Dia males banget dateng kekantor Zidan. Takut diliatin banyak orang, takut gak boleh masuk juga.

"Serius Na, pengen dibawain bekel pas istirahat," ucap Zidan lalu berbalik dari kaca. Dia sudah merapikan rambutnya.

"Ngapain ngeliatin kaya gitu?" tanya Ona saat melihat muka Zidan yang memelas. Demen banget bikin Ona ngerasa gak enakan.

"Iya-iya nanti," ucap Ona akhirnya. Sementara Zidan sudah sumringah kesenengan. "Asik!" serunya.

"Udah ayok berangkat!"

***

Sampai di pelantaran rumah Bunda, Zidan tak langsung membuka pintu mobil, membuat gadis itu berdecak sebal.

"Buru buka Zidan," ucap Ona malas karena tidak bisa membuka pintu. "Nanti Maikel keburu dateng," lanjutnya.

"Maikel terus yang dikhawatirin, suami kamu itu aku apa Maikel?"

YOU AGAIN! | PASUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang