11. Solo or Duo?

2.4K 327 81
                                    

Jambu mete macem T T
Jangan lupa pencet vo-te ƪ(‾.‾")┐

Pantun macem apa ini Jamalಠ_ಠ

Jangan lupa polow CheeseBunn_

***

Pagi ini apartemen tempat tinggal Zidan dan Riona terdengar sangat gaduh. Padahal jam masih menunjukan pukul 6 pagi.

"Awww! Sakit!" teriak Ona saat kepalanya terbentur lantai yang terasa sangat dingin.

"Mangkanya bangun." Zidan sudah menyeret Ona untuk dibawa keruangan sebelah.

"Dingin banget Zidan," keluh Ona. Sepertinya dia lupa kota Bandung sedingin apa dulu. Dia Bandung yang dinginnya bukan main saja dia masih bisa bangun pagi, tapi kenapa disini dia menjelema seperti kebo sungguhan?

Apa karena semalam dia dipeluk Zidan sampai pagi? Tak heran biasanya setiap pagi ada tangan Zidan yang nyasar nemplok diperutnya tapi malam ini dia beneran dipeluk bagai guling dengan badan saling berhadapan.

Tapi saat lelaki itu sakit sepertinya lebih parah!

"Ngeluh dingin mulu tiap pagi. Buru ah olahraga." Zidan mendudukan Ona diatas treadmil tapi gadis itu nampaknya masih memejamkan mata. Setiap pagi mereka pasti selalu menyisihkan waktu sepuluh menit untuk naik treadmil seperti dalam perjanjian harus olahraga setiap hari.

"Ck, minta ditidurin emang ini anak," kesal Zidan dan langsung membuka baju tidurnya hingga bertelanjang dada.

Sementara gadis itu hanya cuek dengan kepala yang terantuk karena masih berniat untuk tidur.

HAP

Zidan dengan cepat merebahkan Ona ke lantai dan mengungkung gadis itu. Tentu mata Ona langsung seger. Tidak! maksudnya langsung melotot. Rasa kantuknya langsung hilang saat melihat wajah Zidan sedekat ini. Terlebih lelaki itu tidak memakai baju!

Anjing! Anjing! Anjing! batin Ona membrontak.

"Mau ngapain?!" tanya Ona parno. Zidan membisikkan sesuatu ditelinga Ona dengan suara menggodanya.

"Mau perkosa bumi. Tapi ada kamu dibawah, perkosa kamu aja gimana?" bisiknya lalu mengecup pipi gadis itu bersuara. (Push up dalam bahasa upin-ipin)

Baru Ona mau takut, tapi buru-buru dia merubah keadaan! Dia gak mau didominasi kayak gitu! Dia gak mau kalah gitu aja sama Zidan.

"Rahang kamu bagus ya," bisik Ona sambil menyentuh garis rahang tegas milik Zidan. Tentu membuat lelaki itu panas dingin bukan main.

"Ganteng," bisik Ona tak kalah menggoda. Lelaki itu sudah merem melek saat Ona menyentuh dadanya dari bawah dengan jari-jari lentiknya.

"Tapi bau jingong! Sikat gigi sana!" kesal Ona lalu menabok pelan wajah Zidan agar wajah mesumnya tidak berada tepat didepan muka.

Sialan! Udah tegang gini! batin Zidan. Lelaki itu langsung bangkit dan masuk kedalam kamar mandi. Pagi-pagi udah nyolo aja!

"Yang bersih sikat giginya!" teriak Ona.

***

"Lagian tuh aku mau kaya difilm-film push up terus ada cewek dibawahnya terus Eunghhh ahh ah—" belum selesai mendesah, mulut Zidan sudah disumpal roti oleh Ona.

"Mulutnya ya!" kesal Ona. "Mesum," lanjutnya lirih. Dia yang ngedesah, kenapa Ona yang malu sih.

Zidan terkekeh pelan, ini gara-gara kemarin pas istirahat dikantor diajak nonton bokep sama Theo. Kan jadinya kepengen! Sialan emang tuh, Zidan udah puasa nonton begituan sebulan padahal. Malah diajak sesat lagi.

YOU AGAIN! | PASUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang