Prologue

5.9K 472 44
                                    

Bagaimana bisa Riona dijodohkan dengan Zidan, lelaki yang merupakan mantannya 5 tahun yang lalu? bahkan mereka pacaran tidak sampai sebulan karena Riona sakit hati atas kelakuan Zidan dimasa lalu dan memutuskan untuk pindah ke Bandung.

Takdir bisa mengubah semua rencana. Ya, semua rencana yang sudah Riona susun untuk tidak bertemu lagi dengan Zidan. Hidup bahagia dengan pria lain tanpa melibatkan lelaki itu lagi.

Tapi takdir berkata lain, takdir mengharuskan mereka bertemu dan terikat dalam sebuah tali pernikahan.

Takdir konyol macam apa ini? Ona berusaha menjauh tapi malah ditakdirkan dengan dia lagi!

"Gimana bisa kamu mau nikah sama lelaki lain selain Zidan, sementara kamu sampai saat ini gak mau deket sama lelaki manapun. Kamu masih nunggu Zidan kan?"

"Dih bunda sotoy. Maksa banget si, pokoknya aku gak mau dijodohin sama dia," ucap Riona atau yang biasa dipanggil Ona, menunjuk lelaki yang duduk disebrangnya. Zidan.

"Kita kemarin udah ciuman dua kali Na. Eh, tiga kali sama yang dul-"

Pletak!

Sebuah case hape mendarat mulus dimuka tampan milik lelaki berusia 24 tahun itu.

"Akh..."

"Tuh kan, kamu nolak-nolak ternyata udah begituan. Pokoknya ayah akan tetep nikahin kalian," ucap ayah Ona alias ayah Nathan tegas.

"Begituan gimana sih yah? Kita tuh eng—"

"Alesan apa lagi?" tanya Bundanya sewot. Bunda Sonya. Dia tuh ingin sekali besanan sama sahabatnya Airin alias mama dari Zidan. Mereka dulu sepakat tidak mau menjodohkan anak sulungnya itu karena memang mereka dulu sudah sempat pacaran. Tapi Riona malah pergi ke Bandung dan tidak mau bertemu dengan Zidan. Tidak ada cara lain selain menjodohkan mereka.

"Bunda bilang calon aku lulusan luar negeri, mapan, ganteng—"

"Yah ini orangnya didepan kamu," potong bunda cepat.

"Iya bener Ona, dia kerja keras karena kamu dan buat kamu. Dia cuma nunggu kamu selama ini, bahkan bisa lulus kuliah di Singapur cuma 2 tahun dan lanjutin perusahaan papa Hendra," ucap mama Airin lembut. Lebih tepatnya Zidan terlalu fokus belajar dan bekerja agar isi kepalanya tidak terus memikirkan seorang Riona. Tapi tetap saja setiap malamnya dia pasti merindukan gadis itu dan hanya dia yang ada dalam otaknya.

"Aku gak mau punya anak dulu, masih mau nikmatin hidup."

"Tenang. Itu bisa diatur, yang penting kalian nikah dulu," putus bunda tidak bisa diganggu gugat.

"Lu sih bawel!" kesal Ona dan langsung melempar sandalnya kearah Zidan. Bodo amat deh, dia kesal pake banget karena pria itu buka kartu dan bikin Ona gak bisa ngeles lagi. Tanpa mau repot mengambil sandalnya dia langsung lari kekamar sambil nyeker.

"Ona! Gak sopan!" omel bunda.

Akankah mereka bisa menjalani kehidupan pernikahan dengan baik?

***

A/n : Ondan jilid 2, nanti ada yang balik lagi loh...
02/10/21, 17.50

YOU AGAIN! | PASUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang