27. You know riweuh?

1.9K 284 24
                                    

Setelah minum obat magh, Ona memutuskan untuk tidur sebentar, dia minta maaf pada Nadia karena anak itu jadi cemas dan menangis melihat dia lemas sampai dipapah kekamar oleh Maikel. Dia bilang takut mama Ona mati.

Anak kecil itu ikut berbaring dan menemani Ona. Tumben dia tidak bertingkah, Nadia telah jadi anak baik. Kayaknya.

Saat Zidan datang Ona sudah terlelap, lelaki itu sempat bertanya pada bunda apa istrinya baik-baik saja. Bunda bilang magh nya kambuh, tadinya ia ingin membawa Ona kerumah sakit, tapi dia sudah tertidur.

Zidan mengelus kepala Ona pelan, tadi dia sempat mendengar suara muntah-muntah saat ditelpon.

Merasa ada seseorang disebelahnya, Ona langsung membuka mata dan dapat melihat sang suami sudah datang. Yailah baru merem sebentar.

"Ngapain kamu disini?" tanya Ona dengan suara serak. "Liat kamu lah, perutnya sakit? Kenapa bisa mual? Mau ke dokter?" tanya nya berturut-turut.

"Ish bawel," ucap Ona kemudian menarik bibir Zidan sebal. "Baru mau tidur tau! Kamu berisik banget."

Disusul dengan omelan-omelan kecil lainnya dari mulut Ona. Pokoknya Zidan salah.

Sementara dibawah sudah berkumpul para orang tua yang masih terlihat muda ini. Bunda sangat yakin kalau anaknya itu hamil, dia buru-buru memanggil sang besan alias Airin yang ada disebelah. Mulai menjelaskan kecurigaannya.

"Kamu punya tespek ga, Rin?" tanya Sonya. Airin pun mengangguk, dia selalu punya benda kecil itu.

"Aduh kalian ini, siapa tau Ona beneran cuma magh, pengen cepet-cepet banget gendong cucu," celetuk ayah Nathan yang baru pulang tadi, dia baru selesai bikin kopi. Pulang kantor langsung ngopi sendiri soalnya bini nya sibuk ngurusin tespek.

Papa hendra yang sedang duduk disofa hanya mengangguk-angguk. Dia mengambil kopi yang disodorkan oleh ayah dan menonton kesibukan ibu-ibu rempong ini.

"Berisik," ucap mereka berbarengan. Menjawab celetukan iseng Nathan. Apa salahnya dengan menginginkan cucu gemoy?

Dibawah sedang ribut dan di kamar lantai atas pun sedang ribut, sepertinya ada angin ribut upin ipin.

"Udah-udah berisik, mending langsung cek," potong Airin yang kini sudah memegang tespek baru. Bapak-bapak yang sedang ngopi pun awalnya cuek tapi malah ikut penasaran juga. Apa lagi ayah Nathan, sudah biasa mendengar keluhan magh anaknya. Tapi karena sekarang sudah menikah, jadi mungkin aja tekdung anaknya.

Sampainya di atas, ternyata sudah ada tomang, si kucing oren beranak 1 sedang duduk diam didepan pintu. Dia hanya duduk dan menjilati kakinya. Tumben sekali.

"Tomang, mau masuk gabisa ya," ledek ayah Nathan pada kucing oren itu. Sudah tua bangka masih saja godain kucing, soalnya kalo godain perawan udah pernah dulu pas masih muda.

Ya benar, kucing itu sebenarnya ada dikomplek sebelah tadi, gatau ngapain. Tapi karena insting pada majikannya kuat, jadi dia langsung pulang. Ralat, bukan majikan tapi anak buah. Tomang adalah majikan nya.

Tapi, saat datang pintunya malah sudah ditutup, saat Zidan datang pun, dia tak sempat masuk karena lelaki itu langsung menutup pintu dengan cepat, hampir saja ekor kucing itu terjepit. Bete deh Tomang, pengen beli truk.

Saat bunda membuka pintu, baru kucing itu bisa masuk dan langsung naik keatas kasur. Tentu dengan Ona yang habis ngomel dan sekarang ngambek tidak jelas pada Zidan.

"Nah ini nih tanda-tanda hamil," celetuk bunda. "Hamil kan kamu, ngaku deh."

Mendengar kata hamil, Zidan langsung melotot. "Hamil?" Buset jago juga si jumbo kalo kecebong punya dia langsung jadi.

YOU AGAIN! | PASUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang