"Maaf Mbak, apa pesawat yang mau ke Jerman sudah berangkat?" tanya Lion dengan nafas terengah-engah.
"Pesawatnya akan berangkat 15 menit lagi,"
Mendengar hal tersebut, Lion langsung berlari ke lapangan pesawat.
Terlihat beberapa pesawat berganti-gantian terbang maupun mendarat.
"Tunggu! Apa nama pesawatnya?"
Lion mengumpat karena tak sekalian bertanya nama maskapai yang Lyodra tumpangi.
"LYODRA?!" teriak Lion sembari berlari bak orang gila.
"LYODRA? LO DENGER GUE? KALAU DENGER TEMUIN GUE, LYO!"
Lion terus berteriak walau mendapat tatapan aneh dari orang-orang sekitar.
"LYODRA?!"
"Berisik!"
Seruan itu membuat Lion memutar badan dan mendapati Lyodra berdiri dengan earphone yang menggantung di lehernya.
"Lyodra?"
Lion langsung memeluk Lyodra dan menumpahkan air matanya di pundak gadis itu.
"Lo beneran mau pergi?" tanya Lion lirih.
"Iya, gue harus ikut Ayah ke Jerman!" jawab Lyodra tersenyum.
"Thanks, Lion! Lo udah mau nemuin gue! Gue pikir...."
"Gue pikir, gue terlambat! Gue pikir, lo udah pergi! Dan gue pikir, lo nggak mau ketemu sama gue!" ucap Lion cepat.
"Gue akan milih ketinggalan pesawat, supaya bisa ketemu sama lo, Lion!"
Tangan Lyodra terulur menghapus jejak air mata Lion.
"Apa lo nggak bisa tinggal disini, Ly? Lo bisa tinggal di rumah gue! Mami pasti seneng,"
Lyodra menggeleng.
"Mami udah ngizinin gue buat pergi, Lion! Gue juga nggak mungkin biarin Ayah disana sendiri!"
Pesawat harapan nusa, tujuan Jakarta-Berlin akan lepas landas 5 menit lagi!
Suara itu membuat Lion dan Lyodra menghela nafas. Mungkinkah ini saatnya berpisah?
"Ly, walaupun lo udah ke Jerman, gue masih bisakan jadi sahabat lo?" tanya Lion.
"Bisa kok! Walaupun kita jauhan, kita masih bisa jadi sahabat! Lo, masih tetep sahabat terbaik gue!" jawab Lyodra.
Lion kembali memeluk Lyodra. Kali ini, air mata Lyodra yang menetes.
"Bahkan di detik terakhir kita bersama, kamu masih nganggep aku sahabat!"
"Ntar, kalau udah lulus, gue nyusulin lo kesana!" ucap Lion melerai pelukannya.
"Sekalian ajak cecan, kenalin ke gue!" balas Lyodra terkekeh.
"Gue pergi, Lion!"
Lyodra melangkah pergi meninggalkan Lion. Sesekali ia menghapus air matanya yang mulai meleleh di pipi.
"Gue bakal kangen sama lo, Ly!" lirih Lion menatap Lyodra yang mulai menaiki tangga pesawat.
Lyodra duduk di bangku dekat jendela dan menatap ke luar.
Pesawat akan segera lepas landas, mohon matikan semua alat elektronik dan pasang sabuk pengaman anda!
Setelah itu, pesawat mulai bergerak mengudara. Netra Lyodra masih menatap ke luar untuk melihat Lion. Walau akhirnya, semua pandangannya tertutup kabut putih.
"Selamat tinggal, Indonesia! Terimakasih karena sudah menjadi saksi dari kisah cintaku yang tidak pernah terbalas! Jika takdir menulis cintaku di sini lagi, aku akan kembali untuk menemuinya!"
Kali ini, Lyodra pergi jauh dari cinta yang ia perjuangkan. Kisah cinta yang hanya akan menjadi kisah untuknya saja.
-Tamat-
-
-
-
-
-Epilog
Kini Lyodra dan Yudha sudah berada di dalam pesawat. Lyodra mengambil kursi duduk di dekat jendela. Lyodra menempelkan earphone nya dikedua telinga. Perlahan netranya tertutup.
'aku mohon, beri aku kesempatan untuk bertemu dengan Lion. Untuk terakhir kalinya, aku mohon!' batin Lyodra.
"LYODRA?!"
Teriakan itu membuat Lyodra tertegun. Netranya menatap seorang laki-laki yang sedang berlari dan berteriak layaknya orang gila.
"LYODRA? LO DENGER GUE? KALAU DENGER TEMUIN GUE, LYO!"
"Lion?" gumam Lyodra dan beranjak turun.
-End-
Terimakasih buat yang udah ngikutin alur ceritanya sampai ending! Maaf kalau endingnya nggak sesuai ekspetasi/garing! Tunggu cerita lain dadi Author besok!
See you👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Me (Lion x Lyodra) | | [END]
Fiksi RemajaLyodra Agnesia, terjebak cinta dengan sahabat masa kecilnya. Apapun situasinya, Lyodra selalu disampingnya. Selama 2 tahun, Lyodra menahan perasaannya agar tidak merusak persahabatannya. Lion Sagara, laki-laki dingin dan cuek tapi tidak dengan Lyodr...