"Li-Lion?"
Amelda Friska, seorang wanita yang sangat Lion benci, kini berdiri didepannya dengan tubuh gemetar. Kedua tangannya membekap mulutnya yang terbuka.
"Lion?"
Lion dan Amel menoleh menatap Aurel yang sudah siap dengan switer dan bando berwarna putih.
"Lion, kenalin ini Mama aku," ucap Aurel merangkul lengan Amel.
"Amelda Friska?"
"Dari mana kamu tau nama Mama aku?" tanya Aurel.
"Siapa sih nggak kenal Amelda Friska wanita yang merusak kebahagiaan wanita lain yang tidak lebih dari seorang ja....."
Plak!
Belum sempat Lion mengakhiri ucapannya, Amel lebih dahulu menampar pipi Lion dengan keras.
"Mama?!" pekik Aurel histeris.
"Jaga ucapan kamu! Saya bukan wanita yang kamu tuduhkan!"
"Oh ya?"
Lion berjalan ke salah satu foto pernikahan.
"Dia papa tiri lo kan?" tanya Lion.
Aurel hanya mengangguk dan menunggu Lion berbicara.
"Lo tau dari mana Nyokap lo ini mungut Papa tiri buat lo?" pertanyaan sederhana namun menyakitkan itu keluar dari mulut Lion.
"LION?!"
Lion, Aurel dan Amel menoleh ke pintu utama. Terlihat seorang pria paruh baya dengan setelan jas berjalan mendekat dengan rahang yang mengeras.
Plak!
"PAPA?!"
Aurel langsung memegang lengan Aditya untuk menahannya.
"Siapa yang ngizinin kamu buat ngomong kayak gitu, hah?" Sorot mata Aditya sungguh mengerikan.
"Loh, bukannya apa yang Lion omongin itu bener ya, Pi? Papi nggak terima sama kenyataan?"
Aurel terdiam. Papi?
"Lion, kok kamu manggil Papa aku, Papi?" tanya Aurel bingung.
"Ya karena dia suami Mami gue yang direbut sama perempuan ini!"
"Apa?"
"Mama nikah sama suami orang?"
Amel terdiam. Ia tidak tau harus menjawab apa?. Selama ini, Amel memang mengatakan kalau Aditya itu duda.
"Lion, plis! Aku nggak tau apa-apa soal ini! Aku nggak tau kalau Papa itu Papi kamu!" ucap Aurel sendu.
"Asal lo tau, bokap gue bisa diposisi ini karena nyokap gue! Tapi dia malah nikah lagi dan buat nyokap gue masuk rumah sakit! Dan ternyata, perempuan yang gue cinta, adalah anak orang yang membuat keluarga gue berantakan!"
Lion berjalan keluar dengan air mata yabg mulai berjatuhan.
"LION?!"
"Nggak usah dikejar!" ucap Aditya menahan pergerakan Aurel.
Lion melajukan motornya dengan kencang. Kini, tujuannya adalah bertemu dengan Lyodra. Ya, Lion ingin meminta maaf kepada Lyodra karena sudah berlaku kasar bahkan mmenjauhinya.
______________
"LYO?!"
Hening. Tak ada sahutan dari sang pemilik nama.
"Kemana dia pergi?" gumam Lion.
Lion mengeluarkan ponselnya untuk menelfon Lyodra.
Kening Lion menyipit saat melihat 3 panggilan tak terjawab dari Lyodra. Bahkan Lyodra juga meninggalkan pesan suara.
Dengan ragu, Lion memutar pesan suara. Tak terdengar apapun. Hanya suara bisingnya mesin mobil.
"Lion, maaf ganggu waktunya! Gue cuman mau ngasih tahu, kalau gue lagi dijalan mau ke bandara! Sorry nggak ngomong dulu! Gue mau pergi Jerman!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Me (Lion x Lyodra) | | [END]
Novela JuvenilLyodra Agnesia, terjebak cinta dengan sahabat masa kecilnya. Apapun situasinya, Lyodra selalu disampingnya. Selama 2 tahun, Lyodra menahan perasaannya agar tidak merusak persahabatannya. Lion Sagara, laki-laki dingin dan cuek tapi tidak dengan Lyodr...