4. GADIS CERIA

6.2K 360 4
                                    

Selamat datang di BAB 4

Udah follow?

Semoga suka sama ceritanya:)
Selamat membaca!

*****

Los Angeles California, Amerika Serikat

Seorang gadis sedang menonton drakor dikamarnya dia terlalu fokus pada filmnya sampai-sampai mommy nya memanggil dari luar kamarnya dia tidak menyahut.

"Sayang turun ke bawah cepet, makan malam dulu," teriak mommy nya dari luar kamarnya. Karena tidak ada sahutan mommy nya langsung masuk dan dia melihat seorang gadis sedang fokus menatap laptopnya. Mommy nya menghela nafas anaknya itu kebiasaan kalau sudah nonton drakor pasti lupa segalanya.

"Sayang makan dulu, mommy tunggu dibawah kalau lima menit kamu belum turun mommy sita laptop kamu," kata mommy nya galak dan langsung keluar dari kamar itu.

"Hah? Iya mom," gadis itu langsung menutup laptopnya dan segera menuruni tangga mansionnya dengan cepat.

Sampai ditangga terakhir dia melihat Daddy dan Mommy nya sedang mengobrol dengan seorang lelaki paruh baya yang umurnya sama dengan daddynya.

"Dad mom dia siapa?" tanya gadis itu sambil mengerutkan keningnya, dia tidak tahu karena lelaki paruh baya itu membelakanginya.

Mereka yang ditanya pun langsung menoleh. Berbeda dengan gadis yang tadi bertanya dia langsung melotot kaget melihat siapa pria paruh baya itu.

"AYAH!" teriak gadis itu sambil berlari menghampiri lelaki paruh baya itu. Lelaki paruh baya itu langsung berdiri dari duduknya dan merentangkan tangan untuk menyambut gadis itu kedalam pelukannya.

"hiks.. hiks.. kangen," gadis itu sesenggukan dipelukan laki-laki yang disebut Ayah itu.

Lelaki paruh baya itu mengusap air mata yang keluar dari mata gadis itu "Jangan nangis lagi dong, kan udah ketemu," kata lelaki itu sambil terkekeh. Dia adalah Raditya lebih jelasnya Ayah Devan. Dia sengaja tidak memberitahu Devan bahwa dia akan menemui gadis yang sedang ada dalam pelukannya. lebih tepatnya. kekasihnya.

Vanadya Lacerta Elvara yang kerap disapa dengan sebutan Nadya. Seorang Model Internasional, dengan wajah yang sempurna rambut panjang dengan alis tebal dan bibir tipis. Mempunyai wajah yang cantik membuat semua orang terpesona dengan kecantikan dan keanggunan dari seorang Nadya. Gadis ceria, berbaik hati, dan akan manja jika dihadapan kekasihnya.

"Ekhem," kata daddy Nadya memberi kode kepada mereka. Daddy nya bernama Adinata Adnan Elvara dia adalah pria yang tegas dan sangat menjaga keluarga kecilnya.

Raditya dan Nadya menoleh dan mendengus kesal kepada Adinata.

"Sudah dulu pelukannya, sekarang kita makan dulu," kata mommy Nadya yang bernama Nadira Radya Elvara dia adalah sosok Ibu yang baik dan lemah lembut.

Raditya dan Nadya akhirnya duduk dan mulai makan malam dengan keadaan hening hanya dentingan sendok yang terdengar.

Selesai makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga. "Gimana keputusan kamu?" tanya Adinata kepada putri kesayangannya. Nadya menoleh dia nampak berpikir sejenak lalu menjawab "Aku akan kembali," kata Nadya dengan mantap.

"Oke," kata daddy nya. Memang beberapa hari lalu mereka sudah ngobrol tentang Nadya yang akan kembali ke Indonesia, mereka tentu saja mengizinkan Nadya kembali asal jaga diri baik-baik hanya itu saja, karena mereka khawatir karena kejadian dua tahun lalu yang menimpa Nadya dan Devan.

"Tapi daddy sama mommy masih ada kerjaan disini kamu ke Indonesia sama Ayah Radit yah, terus nanti kamu di mansion ditemenin sama beberapa asisten disana dan dijaga beberapa bodyguard juga, untuk sekolah kamu udah didaftarin di AHS," kata Adinata sambil mengelus kepala putrinya.

Nadya mengangguk "Oke daddy, siap," kata Nadya dengan tangan yang membentuk hormat, Daddy nya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku putrinya.

Drttt

Drttt

Suara ponsel mengalihkan atensi mereka. Ternyata ponsel Raditya yang berbunyi.

My son is calling you...

Raditya membuka ponselnya dan yang menelfon adalah Devan anaknya. "Bentar Devan nelpon," kata Raditya. Nadya yang mendengar nama Devan lansung menyuruh Raditya untuk mengaktifkan speakernya. Raditya mengangguk dan menekan ikon hijau.

"Assalamualaikum, kenapa son?" tanya Radit setelah telpon itu tersambung.

"Waalaikumsallam, Ayah udah sampe?" tanya Devan disebrang sana.

"Udah, tumben kamu nanyain," jawab Ayahnya tumben sekali Devan bertanya seperti ini kepadanya.

"Disuruh Bunda," jawab Devan dengan malas disebrang sana.

"Emangnya Bunda kemana?" tanya Ayahnya sambil mengerutkan keningnya.

"Biasa yah nonton sinetron," jawab Devan sambil terkekeh karena Bundanya melotot kepada Devan karena telah mengatakan itu kepada Raditya.

"Bilangin ke Bunda jangan nonton sinetron mulu," kata Ayahnya memperingati.

"Iya yah siap, Devan tutup telponnya Bunda marah nih, Assalamualaikum," kata Devan sambil tertawa.

"Yaudah, Waalaikumsalam," setelah mengucapkan salam sambungan telpon pun terputus.

"Aku kangen Devan," kata Nadya dengan lirih sambil memainkan jari-jari tangannya. Wajar kalau Nadya kangen terhadap Devan karena selama dua tahun ini mereka lost contact.

"Jangan sedih dong, kan bentar lagi mau ketemu," goda mommy nya sambil menaik turunkan alisnya.

"issttt apaan sih mom," kata Nadya sambil memalingkan wajahnya karena malu. "Sudah-sudah ini udah malem, kamu cepet tidur besok kan mau ke Indonesia," kata Daddy nya kepada Nadya.

"Yaudah deh aku keatas dulu, good night dad, mom, yah," kata Nadya dan langsung berjalan kearah lift mansionnya.

"Night sayang."

•••••

Sesampainya dikamar Nadya pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Beberapa menit kemudian Nadya telah keluar dari kamar mandinya dan langsung merebahkan diri diatas kasurnya. Nadya menerawang langit-langit kamarnya.

"Sampai ketemu nanti, I miss you," ucap Nadya pelan.

Setelah itu Nadya memejamkan matanya dan tertidur dengan wajah polosnya.

*****

Gimana BAB 4 nya?

Udah vote?

Sampai ketemu di BAB 5, guys!

Next?

20:07—Btr, Regency Mjl, West Java Indonesia.

DEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang