22. JURIT MALAM

2.4K 134 6
                                    

Selamat datang di BAB 22

Jangan lupa vote dan komen🔥

Selamat membaca, semoga suka🧚‍♀️

*****

Ini malam kedua mereka melaksanakan camping. Tepat pada jam 00:00 mereka semua dikumpulkan ditengah lapangan untuk pembagian kelompok karena malam ini kegiatan mereka yaitu jurit malam.

"Silahkan baris dengan rapih dan dengarkan baik-baik apa yang diucapkan oleh ketua osis," ucap Pak Budi selaku penanggung jawab acara camping.

Semuanya berbaris sesuai dengan kelas mereka masing-masing. Satu persatu mulai memisahkan diri dari barisannya dan bergabung bersama kelompoknya. Sistem pembagian kelompok yaitu secara acak. Jadi, yang tidak satu kelas pun bisa menjadi satu kelompok.

"Selanjutnya untuk kelompok 4. Alif XI MIPA 2, Amanda XI MIPA 2, Renata XI MIPA 2, Tasya XI MIPA 2, Tiara XI MIPA 2, Vanadya XI MIPA 2, Ahmad XI MIPA 1, Thalia XI MIPA 1, Clara XI MIPA 6, Febby XI MIPA 6. Harap memisahkan diri." ucap Alvaro membaca deretan nama yang sudah dibentuk oleh panitia.

"Yes satu kelompok!" seru Tasya memekik heboh sambil memeluk para sahabatnya.

"Kenapa kita satu kelompok sama si nenek lampir, anjir," ujar Tiara greget sekaligus menahan amarah. Sama halnya dengan Nadya gadis itu sudah meminta Devan untuk merubah kelompoknya, tapi tidak bisa karena kelompok itu sudah mutlak dan sudah disepakati oleh seluruh panitia.

"Tenang bu bos, gue jagain dibelakang lo," ujar Alif menenangkan Nadya. Bukan apa-apa, tapi Nadya sudah punya feeling jika Febby mempunyai rencana dibalik sikap yang sekarang sok akrabranya.

"Heem," Nadya hanya berdehem pelan. Matanya fokus menatap gerak-gerik Febby yang mencurigakan.

"Semuanya sudah dibagi kelompok yah. Untuk kalian nanti ikutin petunjuk jalan. Jangan ambil jalan kearah selatan karena disana ada jurang dan untuk ketua kelompoknya mohon tanggung jawabnya. Paham?" tanya ketua osis itu dengan suara lantangnya.

"SIAP PAHAM!"

Alvaro menganggukan kepalanya. "Sebelum dimulai, ada yang mau ditanyakan?" tanyanya memastikan.

Salah satu siswi mengacungkan tangannya membuat siswi itu menjadi pusat perhatian. "Nanti yang bisa menjawab pertanyaan di pos, ada reward-nya gak?" tanya siswi itu yang disetujui oleh siswa-siswi lainnya.

"Ada. Pokoknya kalian harus bisa menjawab pertanyaan yang nanti diajukan oleh kakak-kakak pembina. And spesial untuk pos terakhir yaitu pos 5 jika kalian menjawab pertanyaan dengan benar, kalian bisa foto bersama inti Zervanos dan spesial reward-nya yaitu piala dan piagam," jelas Alvaro membuat mereka memekik senang. Ada yang sudah tidak sabar untuk berfoto ria bersama cogan-cogan yang selama ini mereka impikan dan ada juga yang sudah sampai jingkrak-jingkrak seperti orang kesurupan.

"Anjir bener-bener si Alvaro," heran Alfan geleng-geleng kepala. Apa-apaan ini? Tadinya, mereka menerima tawaran untuk menjaga pos 5 karena untuk mengawasi Nadya dan sahabat-sahabatnya. Tapi kok sekarang jadi ada acara foto-foto begini.

"Sudah tidak ada yang ditanyakan lagikan? Oke. Jurit malam kita dimulai hati-hati dan sampai ketemu lagi dilapangan ini." kata Alvaro lalu cowok itu cepat-cepat bergabung dengan panitia lain karena menghindari tatapan maut dari para inti Zervanos.

DEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang