2. ZERVANOS DAN VANDALAS

6.9K 347 1
                                    

Selamat datang di BAB 2

Jangan lupa vote dan komen🔥

Selamat membaca, semoga suka🧚‍♀️

*****

Pagi ini ketujuh inti zervanos berada diparkiran sekolah, mereka duduk diatas motornya masing-masing. Memang ini sudah kebiasaan mereka sebelum bel pelajaran dimulai mereka akan nongkrong diparkiran, sembari menggoda cewek-cewek yang baru datang ke sekolah. Kecuali Devan dan Reynand mereka hanya memutar bola matanya jengah melihat teman-temannya yang suka sekali menggoda perempuan.

"Eh ada neng Tiara, cantik banget sih mau gak jadi pacarnya aa Alfan?" kata Alfan sambil mengedipkan sebelah matanya genit. Sedangkan perempuan yang digoda itu langsung melengos pergi tanpa memperdulikan godaan yang keluar dari mulut Alfan walaupun didalam hatinya ingin sekali berteriak, tapi mereka cukup tahu Alfan itu play boy jadi lebih baik mundur dari pada di php-in.

"Kasian gue sama lu, masih pagi udah dicuekin aja sama cewek," kata Fais menertawakan nasib sahabatnya.

"Muka kok asem banget," kata Fadhli yang ikut mengejek Alfan, karena cowok itu diam dengan muka asem dan kesalnya. Kesal karena tidak berhasil menggoda cewek, haha.

"Ohhh jadi itu yang namanya Tiara," kata Kenzo sambil mengangguk-anggukan kepalanya "Cantik, bolehlah gue embat," lanjutnya. Alfan yang mendengar omongan Kenzo langsung menoyor kepala Kenzo dengan sangat keras membuat sang empu kaget dan mengaduh kesakitan.

"Kok lo mau nikung gue sih, itu udah jadi jatah gue," gerutu Alfan kesal terhadap Kenzo. Kenzo yang mendengar omongan Alfan hanya memutar bola matanya malas.

"Emang Tiara mau sama lo?" tanya Zaidan sambil memainkan kunci motornya.

"Ya jelas maulah, gue itu cowok terganteng setelah Devan jadi siapa yang mau nolak gue, ya gak Van?" ujar Alfan dengan pedenya dan bertanya kepada Devan.

"Gak," jawab Devan dingin dan menatap tajam Alfan. Sontak teman-temannya yang mendengar jawaban dari Devan langsung tertawa dengan keras kecuali Devan dan Reynand yang hanya memasang wajah datar. Alfan yang ditertawakan hanya pasrah dengan wajah yang sudah ditekuk.

Tak lama bel sekolah berbunyi yang menandakan pelajaran pagi ini akan dimulai. Mereka turun dari motornya dan berjalan dikoridor tanpa memperdulikan pekikan-pekikan dari orang-orang yang mereka lewati.

"Mau masuk kelas bos?" tanya Zaidan kepada Devan. "Rooftop," balas Devan singkat dan datar. Yah mereka kalau lagi males belajar pasti bolosnya ke rooftop atau mereka loncat lewat gerbang belakang untuk sampai dimarkas.

"Gaslah gue males pelajaran Pak botak," gerutu Fais. Yang dimaksud Pak botak itu adalah Pak Budi yang mengajar pelajaran matematika. Pak Budi itu termasuk guru killer di AHS, perut buncit dan kepala botak. Maka, dari itulah anak AHS memanggil Pak Budi dengan sebutan pak botak.

Hari ini kelas mereka jadwal pelajaran metematika dari pada masuk kelas dan pusing dengan rumus-rumus, mereka memilih untuk bolos di rooftop.

Sesampainya di rooftop mereka duduk dikursi yang sudah usang dan menikmati angin yang berhembus kencang dipagi ini. Devan duduk dan mengeluarkan bungkus rokok dari celana abu-abunya, membakar satu batang rokok diikuti teman-temannya, dengan asap yang menyebar karena terbawa oleh angin.

DEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang