10. BAHAGIA BERSAMAMU

4.8K 229 3
                                    

Selamat datang di BAB 10

Udah follow?

Semoga suka sama ceritanya:)
Selamat membaca!

*****

"Gue masih penasaran siapa sih pelakor-pelakor itu?" tanya Fais. Masih ingat saja dia.

Siang ini Devan, Nadya dan sahabat-sahabatnya sedang berada dicafe dekat taman kota. Sekolah mereka dibubarkan lebih awal, dikarenakan guru-gurunya yang sedang rapat dadakan.

"Ck, masih inget ternyata." ucap Nadya greget.

"Kita juga penasaran bu bos," sahut Kenzo yang disetujui inti zervanos lainnya.

"Lo aja lah tas yang ceritain gue males," ucap Nadya dan menyenderkan kepalanya didada bidang Devan.

Tasya mengacungkan jempolnya dan mulai bercerita, "Jadi ceritanya gini...

'Nadya dan keempat sahabatnya sedang berjalan menuju ruang guru untuk menyerahkan tugas Bahasa Indonesia.

Sampai didepan ruang guru mereka masuk dan menyerahkan tugasnya ke guru Bahasa Indonesia yang bernama-Bu Lia.

"Bu ini kami mau menyerahkan tugas yang ibu kasih," ujar Nadya menyerahkan tugas mereka kepada Bu Lia.

"Oh iyah, makasi yah." ujar Bu Lia sambil tersenyum hangat. Mereka mengagguk dan keluar dari ruang guru setelah berpamitan kepada Bu Lia.

"Langsung ke kantin yuk gue udah laper nih," ucap Tiara yang disetujui keempat sahabatnya.

Tapi, saat dikoridor mereka dihadang oleh ketiga gadis yang Nadya tidak kenali orangnya.

"Heh cabe, minggir gak lo." seru Amanda kepada ketiga gadis itu.

"Diem lo!gue gak ada urusan sama lo!gue cuma mau ngomong sama anak itu," ujar cewek itu sambil menunjuk Nadya.

"Maaf, lo siapa?" tanya Nadya berusaha sopan, padahal didalam hatinya dia ingin sekali mencabik-cabik orang yang ada didepannya kerena telah menunjuk-nunjuk dirinya.

"Gue Febby Fransiska Albert, pacar Devan." ucap Febby penuh penekanan.

"Pacar?" beo Nadya pelan.

Febby tertawa remeh menatap Nadya "Gue ini cewek yang paling disayang Devan, jadi mulai sekarang lo jangan deket-deket lagi sama pacar gue," ucap Febby membuat Nadya menatapnya datar.

"Heh nenek lampir ngadi-ngadi lo, orang Devan jijik banget sama lo." ucap Tasya emosi.

"Lo jangan ikut campur," kata Febby yang juga emosi mendengar tutur kata Tasya.

"Mimpi lo ketinggian, nanti jatuh sakit lagi," ujar Nadya sambil tertawa remeh.

"Lo bener-bener ya," ujar Febby emosi, Febby melayangkan tangannya yang akan menampar Nadya tapi tangannya lebih dulu dicekal oleh Nadya dan dihempaskan membuat tubuh Febby tersungkur.

"Keep your dirty hands away from my body," ucap Nadya dingin.

Febby yang diperlakukan seperti itu pun tidak tinggal diam. "Berani lo sama gue? dasar jalang," kata Febby tersenyum sinis.

DEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang