17. DARK SIDE VANADYA

3.1K 159 3
                                    

Hallo, selamat datang di BAB 17.

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA🧚‍♀️

***

Dimalam yang berbeda, gadis dengan rambut yang digerai indah sedang menikmati langit malam dari balkon kamarnya.

Gadis itu Nadya. Dia meraih album foto yang tergeletak dibawah meja, lalu mulai membukanya untuk melihat foto-foto sejak dirinya masih kecil.

Disana terlihat dua orang anak kecil berumur 5 tahun, wajah mereka menampakkan senyum manis dengan tangan laki-laki yang merangkul bahu gadis kecil itu.

Nadya tersenyum manis sambil mengusap foto itu. "Kangen banget," gumam Nadya tersenyum getir.

Nadya teringat diwaktu yang sudah menginjak remaja, laki-laki itu sempat berkata yang membuat hati Nadya tenang.

"Lo akan selalu jaga gue kan?" tanya seorang gadis dengan mata teduhnya.

Lelaki yang ada dihadapannya tersenyum manis, lalu mengangguk mantap. "Gue akan selalu jaga lo dimanapun dan kapanpun."

"Tetep jadi gadis kuat."

Nadya tersenyum kecut, nyatanya laki-laki itu pergi dari hidup Nadya. Nadya kecewa, tapi mau bagaimana lagi? Ingat. Manusia hanya bisa berencana.

Nadya menutup kembali album itu setelah puas melihat foto-foto kenangannya, setelahnya dia menyimpan album itu ditempat semula.

"Sayang," panggil Devan dari dalam kamar.

Nadya bangun dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju kamar, gadis itu tersenyum kecil melihat Devan yang sedang mencari dirinya. "Aku disini."

Devan menoleh kesumber suara, lalu cowok itu menampilkan senyum manisnya, kakinya melangkah kearah Nadya dan dengan segera membawanya kedalam dekapannya. "Ngapain malem-malem dibalkon, hm?" Devan menangkup pipi gadisnya.

"Gakpapa."

Devan mengernyitkan dahinya, gadisnya kenapa seperti lesu? matanya juga sedikit merah, seperti sudah menangis.

"Butuh hiburan, sayang?" Devan menyunggingkan senyum manisnya.

•••••

"Cinta paling menyakitkan menurut lo apa?" tanya Alfan pada Zaidan yang tengah asik dengan game diponselnya.

"Beda agama," celetuk cowok itu. Matanya melirik sekilas kearah Kenzo yang menekuk wajahnya kesal.

"Bhahahahaha."

Tawa mereka pecah, karena telah berhasil menyindir Kenzo. Fyi, Kenzo menyukai salah satu cewek yang bersekolah sama dengan dirinya. Thalia Elizabeth. Cewek baik, ramah dan lemah lembut yang tentunya juga sangat menyukai Kenzo. Tapi sayangnya mereka terhalang tembok besar, beda agama.

"Kasihan banget, hahaha," Alfan masih asik tertawa membuat Kenzo semakin kesal.

"Diem lo, buaya darat," Kenzo yang sudah kepalang kesal menabok mulut cowok itu membuat sang empu meringis.

DEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang