Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jalan-jalan ke pasar Senen!" Ucap Elvan. Dan langsung dibalas seruan anak sekelas.
"CAKEP!!"
"Beli buku isinya tebal,"
"CAKEP!!"
"Habis itu beli paku."
"CAKEP!!"
"Ini serius bukan gombal,"
"Mau gak jadi pacarku."
"ASEKK!!-BUAHAHAHAHAH!!" Sontak semua anak dikelas tertawa melihat Elvan yang langsung ditimpuk buku tebal oleh ketua kelas mereka. Untung Gladis gak baperan.
"Aduh, sakit! Goblog!" Elvan berjingkrak karena tak ada habisnya gladis memukulnya. Bahkan sekarang mereka berlarian didalam kelas. Yah, salah Elvan sendiri sih, wong Gladis lagi enak-enak membaca malah diganggu.
"SINI LU ANJENG! DASAR BUAYA!"
Elvan yang melihat kedatangan sahabatnya kini mendekati Alvin, bersembunyi dibalik tubuh lelaki itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Vin, tolongin gue anjirr." ucapnya masih bersembunyi.
Alvin hanya menghela nafas, Gladis juga sudah capek sendiri sehabis berlari. Jadi gadis itu memilih untuk duduk kembali kekursinya setelah berhasil menggebuk tubuh Elvan sekali lagi dengan buku.
"Lo ini, udah goblok, bikin rusuh terus!" Jangan tanya yang ngomong siapa!
ya. Gak salah lagi, itu Alvin.
Elvan mengembangkan hidungnya, "enak aja, gue pinter tau!"
"Pinter ngardus!" jawab Alvin dan hendak pergi kekursinya. Elvan hanya memutar bola matanya malas, yah, beginilah Alvin. Terkadang Elvan kepengen ngecabein mulut Alvin karena saking gemasnya.
Mulut Alvin ngawur, padahal elvan setia loh.
Melihat sesuatu yang jatuh dari saku jaket Alvin, spontan elvan menarik tangan pria itu agar berhenti. Tapi ringisan pelan Alvin malah mengalihkan perhatiannya yang hendak menggapai bolpoin Alvin yang jatuh.
