Part 11

65 6 0
                                    

.

.

.

.

"KEN!!!"teriak mereka serempak.

mereka berteriak serempak karena tepat setelah mengatakan bahwa ia pusing, dan ketika semuanya melihat ke Ken, anak tersebut sudah jatuh pingsan ke arah ayahnya dan mengalami mimisan. Ayah yang kaget langsung menangkap tubuh anaknya yang sudah tidak sadarkan diri tersebut. Mereka segara membawa Ken kerumah sakit. Di perjalanan mereka semua terlihat khawatir dan panik, ayah yang tengah memeluk anaknya saat ini saja tampak sangat panik karena epitaksis anaknya tidak kunjung berhenti. Sesampainya di rumah sakit Ken langsung dibawa ke IGD...Radhika ikut masuk menangani adiknya. Setelah hampir satu jam, Radhika keluar.

"Radhika, bagaimana keadaan Ken?" tanya ayah pada bang Radhika

"huh...kondisinya masih lemah yah..ayah tau sendiri bagaimana keadaannya jika sehabis traumanya kambuh...kali ini di tambah lagi ITP nya kambuh...aku bahkan harus memberikan Intravenous immunoglobulin (IVIg) dan melakukan transfusi...maaf aku melupakan jadwal cek up nya...coba saja aku tidak lupa, seharusnya kondisinya tidak separah ini... " jelas dan sesal Radhika.

"sudahlah bang...ini bukan salah mu...salah ayah juga yang lupa jadwal cek upnya" ucap ayah menenangkan Radhika yang terlilhat menyalahkan dirinya.

"aku akan meminta mereka memindahkan Ken kekamar rawat dulu...Ken harus dirawat beberapa hari karena perlu di pantau sampai trombositnya kembali normal" ucap Radhika dan hanya di balas anggukkan dari semuanya.

Mereka semua menghela napas..masa-masa berat ada didepan mata pikir mereka...

Skip...

.

.

.

"ayahhhhh.......ayah disini aja jangan kemana-mana..."rengek Ken pada ayah ketika ayah ingin beranjak dari ranjangnya. Ya..posisi ayah saat ini adalah berbaring diranjang Ken dengan Ken yang menjadikan tangannya bantal dan memeluknya erat.

ayah dan yang lainnya hanya menghela napas lelah...ya masa-masa berat yang mereka maksud adalah kerewelan Ken saat sakit..anak itu bahkan tidak mau lepas dari ayahnya sedikitpun. Jika ayahnya beranjak ia akan menampilkan muka sedihnya bahkan bisa sampai menangis.

"ayah mau ke toilet Ken...udah nggak tahan ini"ucap ayah dengan muka memohon

Ken yang melihat ayahnya memasang muka memohon seperti itu terpaksa melepaskannya.

Selagi ayah ke kamar mandi Arkana mendekati ranjang Ken dan mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Ken. (btw, kebetulan hari ini hari libur...jadi semua pada dirumah sakit nemanin Ken). Arkana yang masih penasaran dengan kejadian dimana Ken minta jemput disebuah rumah kemaren berinisiatif untuk menanyakannya pada Ken.

"Ken..." panggil Arkana

"hmmm..." jawab Ken sambil memandang ke arah abangnya

"kemaren kamu kok bisa ada dirumah itu? rumah siapa? " tanya Arkana hati-hati

"rumah teman..."jawab Ken lirih

"kenapa kamu bisa dirumah dia?...bukannya kamu trauma sama rumah" tanya Radhika hati-hati

"kemaren Willy ngajak Ken main kerumahnya..awalnya udah Ken tolak..tapi dia mohon-mohon...Ken jadi nggak tega " jawab Ken sambil menundukkan kepalanya

ayah yang ternyata mendengar percakapan itu langsung keluar dari toilet dan memeluk anaknya. Ken langsung menangis dipelukkan ayahnya. Sungguh ia sudah lama tidak masuk kesebuah rumah karena masa lalunya. Dan ini adalah pertama kali Ken menginjakkan kaki lagi disebuah rumah setelah mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen. (*akhirnya terbuka sudah alasan mereka tinggal di apartemen..teman-teman....hahaha). Abangnya yang melihat Ken menangis dipelukan ayahnya menatap kasian. Mereka mengelus kepala Ken dengan sayang. Ayah terus memberikan kata-kata penenang pada anaknya. Ia yakin, anaknya pasti sangat ketakutan saat ini, karena ia merasakan tubuh anaknya yang bergetar. Pasti bayang-bayang masa lalu tersebut datang lagi. 

Sebenarnya trauma Ken tidak sampai membuatnya fobia pada rumah namun ketika berada didalam rumah memicu Ken mengingat masa lalunya. Lebih tepatnya Ken mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder) sehingga iya cenderung menghindari rumah karena itu memicu ingatannya pada kejadian yang membuatnya trauma.

Skip...

.

.

.

Hari ini Ken masih dirawat dan ayahnya yang tetap menemani, sedangkan yang lainnya melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Dari kemaren hingga sekarang Ken masih betah dipelukan ayahnya. Ayah yang melihat anaknya seperti ini menatap anaknya khawatir, anaknya baru bisa tidur tenang beberapa jam lalu, sebelumnya ia akan tidur dengan gelisah dan menangis dalam tidurnya. Sungguh ayah tidak tega jika anaknya harus melewati semua ini. 

Ketika ayah tengah asyik dengan pikirannya,,,tiba-tiba ia merasakan pergerakan disampingnya,,terlihat Ken yang bergerak gelisah, ia bahkan berkeringat padahal ayah sudah mengatur pendingin ruangan yang paling dingin. .ayah berusahan menenangkan anaknya yang gelisah..ia mengelus punggung anaknya dan mengatakan bahwa itu hanya bunga tidur.

.

.

*Didalam mimpi Ken

Ken Kecil saat itu tengah mengejar seekor kelinci..kelinci itu masuk kesebuah rumah mewah berwarna putih, kebetulan sekali pagar rumah itu terbuka sehingga kelinci itu masuk kesana,,Ken kecil yang melihatnya ikut masuk karena Ken kecil saat itu hendak menangkap Kelinci tersebut...Tanpa Ken kecil sadari ternyata ia  telah masuk ke rumah tersebut..ia terus memanggil kelinci itu..dan ketika ia sudah berhasil menangkap kelinci tersebut ia baru menyadari bahwa ia berada didalam rumah seseorang..saat ia mengedarkan pandangannya ia melihat seorang wanita dengan luka tusuk dan seorang anak laki-laki yang memegang vas bunga..Ken terdiam..wanita itu melihat ke Ken dan berusaha meminta tolong pada Ken..lalu anak laki-laki yang memegang vas bunga tersebut memukul wanita itu dengan vas bunga sehingga membuat wanita itu tidak sadarkan diri. Darah sudah banyak mengalir dari perut wanita itu ditambah kepalanya saat ini....tiba-tiba anak laki-laki itu melihat pada Ken...


"KENN!!..."Panggil ayah yang berteriak karena panik melihat Ken sangat gelisah dalam tidurnya

tiba-tiba Ken terbangun dengan napas putus-putus. Bajunya sudah basah karena keringatnya. Ia langsung mengeratkan pelukan pada ayahnya..tubuhnya bergetar hebat..sekian lama ia bermimpi..ini mimpi yang berbeda dari biasanya yang ia alami..wanita itu tidak hanya dipukul dengan vas bunga ternyata,pantas saja darahnya begitu banyak....sungguh Ken sangat takut..apalagi tatapan dari anak laki-laki tersebut yang menatapnya tajam...


Sebenarnya Ken tidak tau kenapa ia memimpikan itu...apa itu nyata..apa itu kejadian yang benar-benar pernah ia alami?...pikir Ken ...tapi kata ayahnya itu hanya bunga tidur..lalu kenapa ia selalu memimpikannya...ayah memang memberitahukan kepada Ken kalau Ken hilang ingatan karena kecelakaan semasa kecil dan mengalami sedikit trauma, dan pada saat itu Ken kecelakaan bersama bundanya yang membuat bundanya meninggal..tapi ayah tidak mengatakan kenapa Ken bisa kecelakaan.

.

.

.

to be continued





Publish 17-04-2023


CarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang