.
.
.
Setalah mendekam hampir seminggu lebih di rumah sakit akhirnya Ken sudah pulang kerumah dan hari ini ia sudah mulai masuk sekolah lagi. Sesampai dikelas ia di tuding beberapa pertanyaan teman sekelasnya yang menanyakan apakah ia sudah benar-benar sembuh. Ken yang mendengar dan melihat betapa perhatiaannya para teman sekelasnya mengucapkan terimakasih dan mengatakan bahwa ia sudah benar-benar sembuh jadi mereka tidak perlu khawatir.
Skip
.
.
.
Sepulang sekolah saat Ken tengah menunggu salah satu abangnya menjemput ia tanpa sengaja melihat salah satu teman abangnya yang keluar dari sebuah mobil dan membukakan pintu mobilnya untuk seorang gadis yang mengenakan seragam sekolah seperti Ken. Ken pikir ah mungkin saja siswi tersebut merupakan adik dari teman abangnya itu. Tidak lama dari itu terdengar sebuah klakson dan ternyata itu abangnya, Ken bergegas masuk kedalam mobil abangnya. Di dalam mobil Ken langsung mencari posisi enak untuk tidur, ntah kenapa ia sungguh merasa lelah, mungkin ini akibat dia memaksakan dirinya yang sebenarnya belum sepenuhnya pulih. Radhika yang melihat Ken tampak sangat kelelahan kemudian berinisiatif bertanya pada anak tersebut. Ya yang menjemput Ken adalah Radhika karena hanya Radhika yang tidak sibuk hari ini.
"Kamu oke Ken?" tanya Radhika
"oke...hanya mengantuk.."jawab bohong Ken. Padahal ia merasa tubuhnya sangat lelah dan lemas. Namun jika ia berkata jujur mungkin abangnya ini akan membawanya ke rumah sakit lagi..sungguh ia sudah muak terkurung disana berhari-hari. Sebenarnya ia belum boleh pulang namun ia memaksa dan merengek pada ayahnya. Awalnya ayah menolak namun ia mengancam tidak ingin meminum obatnya jika masih dikurung dirumah sakit ini, dengan terpaksa ayah mengiyakan permintaannya. Namun syaratnya ia harus beristirahat diapartemen..awalnya Ken mengangguk namun nyatanya pagi tadi anak itu memaksa untuk sekolah..katanya ia harus segera menyelesaikan misinya..ayah dan para abangnya hanya menghela napas melihat tingkah adiknya yang keras kepala itu.
"tidurlah...jika sudah sampai abang akan membangunkanmu.."ucap Radhika sambil mengelus kepala adiknya..Ia tau jika adiknya masih belum pulih sepenuhnya..heii...dia seorang dokter, ia tidak akan mudah percaya pada adiknya ini sedangkan dia sangat tau bagaimana kondisi adiknya yang sebenarnya.
Ken kemudian memejamkan matanya dan tidak lama dia sudah terlelap..mungkin karena tubuhnya yang sangat lelah sehingga dengan mudah ia terlelap.
Sesampainya di parkiran apartemen mereka,, Radhika turun dan kemudian membuka pintu Ken lalu menggendong adiknya hati-hati..ia tidak ingin membangunkan adiknya karena muka anak tersebut sedikit pucat..jadi Radhika memutuskan untuk menggendongnya saja.
Radhika meletakkan Ken kekasur secara hati-hati dan kemudian menggantikan baju adiknya agar nyaman. Lalu ia mengambil peralatan kedokterannya guna memeriksa adiknya karena anak tersebut tampak mengeluarkan keringat dingin dan wajahnya semakin pucat dan jangan lupa ringisan kecilnya. Setelah memeriksa adiknya, Radhika memutuskan untuk memberikan infus dan menyuntikkan obat kedalam infus adiknya. Sepertinya trombositnya kembali sedikit menurun lagi. Adiknya harus kembali rutin meminum obatnya...pikir Radhika, sehingga ia menyuntikkannya ke infus karena anak tersebut tengah tertidur.
Skip....
.
.
.
Ayah dan para abang-abang Ken yang lain sudah pulang dan mereka menanyakan dimana Ken,,lalu Radhika menceritakan semuanya dan mengatakan jika Ken tengah beristirahat dikamarnya. Ayah yang mendengar cerita dari Radhika langsung menuju kamar anaknya. Dapat ayah lihat anaknya yang tertidur lelap disana dan ada infus yang menggantung disisi ranjangnya. Ayah hanya menghela napas melihatnya, sungguh keras kepala anaknya ini..pikirnya. Lalu ayah mendekat dan duduk disamping anaknya sambil mengelus kepala Ken sayang.
"Anak ayah kuat...sehat selalu ya sayang" ucap ayah lirih dan kemudian mengecup kepala anaknya dan setelahnya ia membaringkan tubuhnya disamping anaknya lalu ikut terlelap.
Skip...
.
.
.
Hari ini Ken dilarang untuk sekolah...ayah dan para abangnya memutuskan untuk memaksa anak tersebut untuk tetap beristirahat saja jika Ken tetap memaksa untuk sekolah maka mereka akan mengurung Ken dirumah sakit. Ken yang mendengar ancaman tersebut akhirnya hanya pasrah dan menurutinya. Yang menemani Ken hari ini adalah Radhika kebetulan Radhika sedang off. Saat mereka tengah asyik nonton, lebih tepatnya Ken yang nonton sedangkan Radhika sibuk memainkan ponselnya. Namun tiba-tiba ponsel Ken berbunyi pas ia lihat ada nomor tidak dikenal yang memanggilnya. Lalu Ken menjawab panggilan tersebut.
"hallo..." ucap Ken
"hallo..bisa saya berbicara dengan Kennard?" ucap orang diseberang sana
"ya..saya sendiri..maaf siapa ya?"tanya Ken
"ohh iya,,,ini saya pemilik toko bunga xxx...saya mau menmberitahukan jika pemuda yang biasa nya membeli bunga anyelir itu kemarin mulai memesannya lagi..dan kebetulan hari ini ia minta di buatkan satu buket lagi.. dan di antar nanti siang" jelas sang pemilik toko bunga tersebut
Ken yang mendengarnya langsung tersenyum. Ia langsung mengatakan bahwa ia akan kesana. "baiklah..terimakasih infonya saya akan segera kesana" ucap Ken bersemangat
Radhika yang mendengar Ken ingin pergi langsung bertanya.
"dari siapa? dan mau kemana kamu" tanya Radhika
"mau ketoko bunga ada urusan" ucap Ken
"tidak..tidak..kamu tidak boleh kemana-mana kamu harus istirahat" ucap Radhika
"ayolah bang...ini sangat penting....bagaimana jika abang saja yang mengantar" tawar Ken pada Radhika.
Radhika menghela napas dan terpaksa mengiyakan dari pada ni anak nanti kabur... pikirnya...lebih baik pergi bersamanya sehingga ia bisa mengawasi. (Btw infus Ken udah dibuka tadi pagi-pagi sekali). Akhirnya mereka pergi ketoko bunga tersebut. Namun sebelumnya Ken sudah menyiapkan alat pelacak dan penyadap buatannya sendiri. Benda tersebut sangat kecil dan sulit dideteksi jika tidak sangat sangat teliti.
.
.
.
to be continued....
Publish 21-04-23
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Fanfiction*2010 Seorang anak laki-laki yang memakai seragam SMP masuk kesebuah rumah mewah berwarna putih, tepatnya rumah orangtuanya. ia baru saja pulang dari sekolahnya. "ibu, aku pulang. ayah mana bu ? sudah pulang?" ucap seorang anak laki-laki bukannya d...