.
.
.
Pagi ini saat Ken tengah sarapan bersama ayah dan abang-abangnya, Ken bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Semua orang tengah menatap tajam Ken karena melihat anak tersebut memakai seragam sekolahnya padahal wajahnya masih terlihat sedikit pucat karena tadi malam mereka diserang panik karena anak tersebut menjadi demam setelah kejadian dimana ia menangis dipelukan ayahnya tanpa ayahnya tau apa penyebabnya. Pagi tadi demamnya baru saja turun dan sekarang mereka melihat anak tersebut sudah memakai seragamnya. Siapa yang tidak khawatir coba jika melihatnya. Namun ketika ditegur ia hanya menjawab seolah dia baik-baik saja.
"Ayolah...jangan menatap Ken seperti itu..Ken sudah tidak apa-apa" jawab Ken santai
"huh..." helaan napas dari ayah dan abang-abang Ken. Mereka masih saja kesal...jangankan mendapatkan penjelasan mengenai apa yang terjadi pada anak tersebut sehingga traumanya kambuh dan berakhir demam, mereka hanya berakhir bertambah kesal dengan melihat tingkah Ken yang terlihat menganggap kejadian tadi malam tidak pernah terjadi. Padahal tadi malam mereka semua di serang panik karena ketika tengah malam ayah tiba-tiba membangunkan Radhika dengan heboh yang membuat mereka semua terbangun, ayah meminta Radhika untuk memeriksa Ken yang tiba-tiba demam dan terlihat gelisah dalam tidurnya..Ketika Radhika memeriksanya akhirnya Radhika memutuskan untuk memberikan infus serta menyuntikkan obat penurun panas serta ayah yang berinisiatif untuk memberikan plaster penurun panas padanya, dan pukul 4 tadi pagi Radhika baru melepaskan infusnya karena panas Ken sudah turun, lalu saat semuanya sudah kembali tidur dan terbangun di pukul 7 pagi ternyata anak tersebut sudah bersiap dengan seragamnya.
"Siapa yang mengijinkan mu untuk sekolah?" akhirnya Gavin bertanya, ia yang paling terlihat kesal diantara semuanya.
"tidak ada...memang kenapa jika aku sekolah" tanya Ken dengan santai
"kamu dirumah aja istirahat ya sayang..masih pucat gitu...ini juga masih hangat gini badannya" ucap ayah sambil menempelkan tangannya ke kening Ken.
"Ken udah oke ayah...Ken mau sekolah..."Jawab Ken
"Istirahat aja ya dek...nanti kamu drop lagi...kamu mau abang seret kerumah sakit?" Ancam Arkana sambil melotot ke arah Ken
Ken yang melihat itu, menghela napas dan akhirnya mengalah, ia mengangguk saja.. karena ancaman Arkana tidak bisa diremehkan, jika ia sudah mengatakannya maka akan benar-benar dilakukannya..
"Nah sekarang kamu ganti baju sana...tapi ni minum obatmu dulu" ucap Radhika sambil menyerahkan obat Ken.
Skip
.
.
.
Saat ini Ken tengah berbaring di sofa ruang tengah sambil menonton tv, tiba-tiba Ezra bertanya padanya. Ya,,,sekarang Ken tengah bersama Ezra sedangkan yang lainnya sudah berangkat kerja.
"Ken..sebenarnya apa yang terjadi tadi malam..kenapa kamu bisa demam?" tanya Ezra
"hmmm...bisakah kita tidak membahasnya bang...Ken pusing"elak Ken
"huh...baiklah-baiklah...kamu mau istirahat dikamar saja? biar abang antar"pasrah Ezra ketika tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari adiknya...Mendra memang sudah menceritakan kepada mereka kenapa anak tersebut bisa demam namun mereka semua sama-sama tidak mengetahui mengapa traumanya bisa kambuh...sampai detik ini mereka semua tidak ada yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Ken pada usia 5 tahun,,mereka hanya mengetahui mengenai kecelakaan tersebut dan setelah sadar Ken menjadi trauma yang membuat ia sering terserang panik berlebihan...bahkan ayah yang saat itu bersama Ken juga tidak mengetahui apa yang terjadi pada Ken saat dirinya beberapa saat terpisah dengan anaknya itu..anak tersebut menutup rapat-rapat mulutnya bahkan ketika ia mengatakan jika ia sudah mengingat semuanya ia tetap bungkam...Sebenarnya Ken pernah di rujuk ke Psikolog anak saat ia kecil tetap saja anak tersebut tetap bungkam dan juga kebetulan saat itu ia tengah hilang ingatan juga.
Skip
.
.
.
*Flashback on
*beberapa hari sebelum jasad wanita tersebut ditemukan...
*Didalam mobil.....
"Kita mau kemana?" Ucap seorang gadis pada lelaki yang berada disebelahnya
"kamu maunya kita kemana? apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi" tanya lelaki tersebut pada sang gadis
"hmm...ntahlah..aku sedang tidak mood...kamu tau...aku membenci seorang laki-laki di kelas ku,,sungguh dia anak yang bodoh,,selalu terlihat memuakkan didepanku..beberapa hari ia tidak muncul dikelas lalu tadi tiba-tiba dia masuk sekolah ..sungguh menyebalkan..dia merusak hariku..."curhat gadis tersebut
"jangan terlalu membenci nanti kalau kamu menjadi cinta bagaimana?" jawab lelaki tersebut
"ciih...tidak mungkin aku akan mencintai anak sialan tersebut...mana ada yang akan suka dengan lelaki bodoh seperti itu" ucap gadis tersebut dengan kesal
Tanpa gadis tersebut sadari ucapannya membuat lelaki tersebut menjadi mengingat masa lalunya dimana ia yang selalu dicaci maki oleh ibunya..dan karena itu juga membuat lelaki tersebut menjadi tersenyum mengerikan..tiba-tiba ia menjadi ingin melakukan sesuatu pada gadis disampingnya ini.
"berhubung kamu sedang badmood..bagaimana jika kita main ke villa ku yang berada di xxx...aku akan memasakkan makanan yang enak untukmu.." tawar lelaki tersebut.
"hmm. boleh...ah kamu memang yang terbaik. saranghae...."ucap gadis tersebut.
Lelaki tersebut hanya tersenyum sambil menggenggam tangan dari gadis tersebut.
Skip...
.
.
Setelah selesai memasak untuk gadis tersebut, lelaki itu menghidangkan makanannya dan mempersilahkan gadis tersebut untuk memakannya..gadis tersebut terlihat menikmati makanan yang telah ia masak, namun tiba-tiba gadis tersebut mengalami kejang-kejang dan kemudian memuntahkan darah...lelaki tersebut memperhatikan dengan santainya..ia menikmati kejadian tersebut..bahkan saat ini ketika gadis tersebut kesakitan lelaki tersebut hanya duduk sambil meminum minumannya dengan tersenyum..hingga tidak ada pergerakan dari gadis tersebut,, baru ia beranjak dari duduknya dan memeriksa nadi dari gadis itu..ketika ia yakin gadis tersebut sudah meninggal...ia beranjak untuk mengambil tisu basah guna membersihkan darah yang terdapat di wajah gadis tersebut,,namun yang ia bersihkan hanya dibagian wajah saja...lalu ia mengangkat gadis tersebut dan membawanya ke mobil...meletakkannya di kursi penumpang dan menutupi bagian depan gadis tersebut seperti seolah-olah gadis tersebut hanya tertidur dan ia selimuti dengan jaketnya..sebelum pergi ia membersihkan bekas makanan yang ia hidangkan tadi serta membersihkan kekacauan yang telah terjadi bahkan ia mencuci semua peralatan makan yang digunakan tadi...lalu ia pergi meninggalkan villa tersebut menuju apartemennya...
Sesampainya di apartemennya ia menggendong wanita tersebut lalu membawanya masuk ke apartemennya..kemudian baru ia mencari kopernya dan memasukkan gadis tersebut dalam koper kemudian tidak lupa ia memasukkan dua tangkai bunga anyelir...lalu ia pergi tidur...ia berniat untuk membuangnya besok saja..ntah kenapa ia merasa lagi malas mengurus nya malam ini...Lagian sebelumnya ketika di tengah jalan tadi ia sudah mengirim pesan kepada orangtua gadis tersebut dan mengatakan jika gadis tersebut akan menginap dirumah temannya beberapa hari karena ingin belajar kelompok...tentunya ia menghubungi menggunakan ponsel gadis tersebut, seolah-olah gadis tersebutlah yang menulis pesannya...setelahnya baru ia matikan ponselnya dan mengambil simcardnya...
*Flashback off
.
.
.
to be continued.....
.
.
.
Publish 27-04-23
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Fanfic*2010 Seorang anak laki-laki yang memakai seragam SMP masuk kesebuah rumah mewah berwarna putih, tepatnya rumah orangtuanya. ia baru saja pulang dari sekolahnya. "ibu, aku pulang. ayah mana bu ? sudah pulang?" ucap seorang anak laki-laki bukannya d...