42

991 168 3
                                    

Happy 17k reader's.
Maaf membuat kalian menunggu, dan saya update malam-malam begini hehe.

Mungkin untuk selanjutnya saya hanya bisa update seminggu sekali.

Tugas sekolah semakin tidak sopan banyaknya. Membuat kesal saja!

Maaf jadi curhat...

Selamat membaca.



























"Kau berhasil, Falco."

"Itu sema berkat Anda, tuan Kruger."

Setelah menyelesaikan latihannya, Falco segera menuju ke rumah sakit untuk bertemu dengan Eren. Terlebih dia ingin memberi kabar pada Eren, jika dia berhasil mengalahkan Gabi dalam pelatihan kali ini.

Eren sendiri baru saja bertemu dengan Zeke, dan Eren mengatakan bahwa dia akan bekerja sama dengan Zeke untuk menggunakan rencana Euthanasia. Yang tentunya tidak benar-benar Eren dukung.

"Sejujurnya, mungkin aku tidak bisa melampau Gabi saat ini. Tapi keinginanku untuk terus maju masih kuat."

"Begitu... seharusnya aku yang berterima kasih." Ujar Eren menatap Falco dengan satu matanya. "Kau sudah mengantarkan suratku berkali-kali."

"Tidak apa... itu masalah kecil kok."

Falco melirik ke sebelah Eren, tepatnya pada sarung tangan dan bola baseball. "Apa itu dari keluargamu?" Tanyanya pada Eren.

"Mereka bilang tinggal di rumah sakit pasti membosankan, jadi mereka mengirimiku ini. Tapi, dengan tubuh seperti ini rasanya agak sulit memainkannya... aku juga harus terus maju." Jawab Eren sembari melihat kedua benda itu.

"Aku tidak bisa berdiam di sini terus. Setelah festival selesai, aku berencana pulang." Ungkap Eren dengan jujur. "Oh, begitu..." Respon Falco.

Falco melihat ke depan. Dokter Jeager datang, dan berjalan ke arah mereka. "Dokter sudah datang... aku pergi dulu." Ucapnya, berpamitan kepada Eren. 

Falco pergi, sementara itu dokter Jeager, yang merupakan kakek Eren meminta izin untuk duduk disamping Eren.

Eren menatapnya dengan datar. Ekspresi wajahnya tidak terlalu jelas. Entah dia merasa benci dengan kakeknya itu, atau bahkan tidak peduli dengannya.

"Aku dokter Jeager. Terkadang aku kemari untuk minum teh." Ucap dokter Jeager, memperkenalkan dirinya pada Eren.

"Halo. Namaku Kruger." Sapa Eren balik, namun dia terkesan tidak minat berbicara dengan kakeknya itu.

"Senang berkenalan denganmu, Kruger. Kudengar kau hanya mengingat namamu?"

"Iya..."

"Kudengar juga kau sering ngobrol dengan anak itu. Kalian pasti teman baik."

"Benar..."

"Oh, jadi benar..." Ujarnya. "Kalau begitu, mungkin aku juga bisa berteman dengan anak itu. Karena aku duduk di bangku ini juga untuk mencari teman ngobrol."

Dokter Jeager tersenyum pada Eren, sementara Eren hanya terdiam. Bahkan Eren terlihat enggan atau mungkin malas (?) dengan kedatangan dokter itu.

"Paman anak itu adalah salah satu ketua kelompok Restorasi Eldia. Peristiwa itu terjadi sebelum anak itu lahir..."

"Kelompok Restorasi Eldia itu dikirim ke Paradise bersama dengan keluarga. Jika mereka tidak bisa membuktikan keterlibatan mereka, maka mereka akan dikirim ke pulau itu. Mereka yang tidak bersalah harus mengabdikan hidup mereka dengan kemiliteran Marley."

FATE [AOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang