Bookstore

3.4K 484 60
                                    

14.09 P.M

Jaket denim, baju putih polos dengan gambar monochrome, celana jeans yang juga senada dengan jaket nya, Jake tampak sangat tampan saat ini. Sunghoon tidak bisa menyembunyikan senyumannya juga, Jake jarang memakai baju-baju pastel, justru sebaliknya; Ia jantan sekali dalam masalah fashion. Sunghoon menyukainya, menyukai fakta bahwa Jake itu menggemaskan dengan penampilan apapun yang diinginkannya, tanpa bantahan.

Jake berniat untuk pergi ke Toko Buku saat siang hari karena ia juga berniat untuk minum segelas minuman bersoda yang dapat dibeli didekat sana, Jake sudah memikirkan rencana-rencana manisnya untuk hari itu. Walaupun tahap awal gagal dikarenakan ia bangun lebih lambat, Sunghoon tidak membangunkannya, lebih tepatnya. Namun bukan masalah besar, mereka masih dapat menikmati quality time itu meskipun agak terlambat.

Toko Buku yang dimaksud Jake itu berada cukup jauh dari Rumah mereka, dari sekian banyak tempat yang berada lebih dekat, Jake tetap menginginkan memberi buku dari yang satu itu. Sunghoon tidak banyak protes karena jika sedang tidak menyebalkan, Sunghoon itu sebenarnya pendiam sekali. Sejujurnya, jika saja Jake bukan pembicara atau pembuat topik yang baik, ia sudah pasti kewalahan sendiri.

Sejak turun dari mobil, Sunghoon menggandeng salah satu tangan Jake, posesif. Ia tidak berniat melepasnya meskipun Jake sedikit kesulitan untuk memilih dan mengambil buku yang dimaksud nya. Science Encyclopedia. Jake tidak membeli nya untuk keperluan tugas dan lain nya, hanya saja membaca informasi faktual mengenai atom smashing, space things, ataupun food chemistry selalu tampak menyenangkan untuk dilakukan. Jake menikmati setiap waktu membaca nya, oleh karena itu dia pintar sekali.

"Menurut kamu, pilih yang mana?"

Jake menunjukkan dua buku sekaligus dengan telunjuk nya, satu buku biru tentang luar angkasa, dan satu buku putih tentang kimia dan unsur-unsur yang sulit dimengerti. Sunghoon tidak dapat memahami apa maksud dari kedua buku tersebut.

"Yang Antariksa"

"Kenapa?"

"Aku gak ngerti yang buku putih"

Jake melepaskan tawa nya ketika Sunghoon dengan spontan menjawabnya, jawaban yang diberikan Sunghoon ketika ia sedang bingung itu selalu terdengar sangat datar dan jujur. Itu lucu sekali menurut Jake. Meskipun Sunghoon tidak mengerti apa yang sedang ditertawakan kekasihnya itu, ia hanya membalasnya dengan senyuman karena Jake tertawa. Both of them are so head over heals for each other.

Setuju untuk mengikuti saran Sunghoon dan memilih buku Antariksa sebagai kandidat beruntung yang akan dibawanya pulang hari itu. Jake senang sekali. Karena buku nya, karena Sunghoon, karena hari itu adalah hari yang menyenangkan.

"Love, aku ambil mobil di Parkiran dulu, ya? Bisa sendiri?"

"Bisa dong!"

"Alright, take care"

Jake tersenyum dan mengangguk lucu sembari memeluk buku tadi di pelukannya untuk mengantri ke kasir. Cuaca di luar sedang agak dingin karena waktu menjelang sore, Sunghoon ingin menyiapkan mobil nya agar Jake tidak menunggu diluar terlalu lama, Jake mudah kedinginan, itu bahaya.

"Cuaca nya sedang dingin ya"

Lelaki dengan apron kasir itu melakukan basa-basi saat tangan nya melakukan scan di barcode buku yang Jake beli. Jake tersenyum karena melakukan obrolan dengan semua orang selalu menyenangkan.

"Iya!"

"Harusnya kamu pakai baju yang lebih tebal, haha! Oh iya, total nya 35 dollar."

Jake memberikan 4 lembar uang 10 dollar dan tertawa kecil. Benar juga, baju yang dikenakannya ini cukup tipis meskipun Jake denimnya membuat itu lebih baik. Kasir itu tampak mengajaknya bicara karena Jake adalah orang terakhir yang mengantri, dan sang lawan bicara juga tidak keberatan. Sunghoon sedang mengambil mobilnya dan pasti akan membosankan untuk menunggu nya.

"Benar juga ya! Aku cuma ambil apa yang ada di lemari. Omong-omong, aku sering kesini, tapi baru liat kamu"

"Its actually my third day here, biasa, part time. Anyway, here's your change, 5 dollar"

"Thank you!"

Jake mengambil selembar uang dengan struk diatasnya, dan juga buku nya yang sudah dibungkus plastik untuk memudahkannya dibawa kemanapun. Saat ingin beranjak, pria kasir itu ternyata belum menyelesaikan kalimatnya;



"You look adorable on those clothes"



Langkah Jake terhenti, entah karena pujian mendadak itu, ataupun karena berdirinya Sunghoon didekat sana. Masih dengan kunci mobil di genggamannya, dan raut wajah yang Jake benci sekali.


Ia sadar, Sunghoon mendengar semuanya.

Slow DownㅡSungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang