Sakura turun dari kamarnya yang terletak di lantai dua. Mendapati sahabatnya tengah duduk bersantai di sofa ruang tamu. Seminggu setelah pesta pernikahan, terhitung hanya dua kali Itachi pulang ke rumah. Sakura kesal setelah mendengar bahwa jadwal bulan madunya dengan Itachi ditunda sampai bulan depan karena ada beberapa proyek yang dalam masalah. Lelucon macam apa itu? akhirnya gadis merah muda itu memutuskan untuk melakukan apapun sesukanya.
"Siap menghabiskan tabungan suamimu?" sambut Ino ketika Sakura berjalan mendekat. Ino mengenakan dress kuning sebatas paha dengan lengan panjang, tak lupa topi bunny menghiasi surai blonde sepinggang nya.
"Aku ingin Itachi kesal dengan membuat tagihan kartu kreditnya membengkak," Sarkas Sakura. Gadis itu mengenakan dress selutut dengan lengan panjang berkerut di ujungnya. Rambut merah muda sepunggungnya ia gerai.
"Kau kan tahu, kartu suamimu tak ada limitnya."
"Tetap saja aku ingin dia tercengang melihat tagihannya. Bisa-bisanya dia menunda bulan madu. Padahal aku sudah mempersiapkan mental ku," sungut Sakura kesal, "apa Tenten jadi ikut?" tanya Sakura.
"Dia akan menyusul ke pusat perbelanjaan."
Suzuki Baleno merah melaju menuju pusat perbelanjaan Kyoto. Ino memutar lagu FIRE-BTS ditengah perjalanan mereka.
"Minggu depan aku akan mengajarimu menyetir," Ino melirik Sakura dari ujung matanya. Gadis itu tampak menikmati lagu yang sedang diputar sembari menirukan beberapa koreo dance nya, "sayang sekali jika kau hanya berdiam diri di rumah sedangkan pemandangan Kyoto sebagus ini."
"Aku setuju. Padahal Amegakure sangat dekat dengan Kyoto, tapi aku hanya berdiam diri di rumah. Naik kendaraan umum pun tak tahu arah," Sakura menghembuskan nafasnya kasar.
"Kau tak minta supir pribadi pada Itachi?"
"Ada. Paman Azuma. Tapi aku enggan. Sejujurnya aku hanya butuh waktu tenang saja. Entahlah."
Ino melihat kesedihan dimata Sakura. Pasalnya gadis itu tahu kalau sahabatnya menikah bukan karena dari awal saling mencintai. Hanya Itachi yang mencintai Sakura saat gadis itu masih bersama Gaara. Tapi apa ini cinta yang dimaksud Itachi? Membiarkan istrinya kesepian. Tanpa sadar Ino mendecih.
.
.
.
Itachi menyandarkan punggungnya. Ia mengurut pangkal hidungnya, kemudian beranjak menuju sofa. Terdapat banyak tumpukan kertas dan sebuah laptop yang masih menyala. Laporan Statistik Saham Uchiha grup, tertulis dengan sangat jelas di layar laptop.
Pria itu kembali meraih sebuah map berwarna hijau. Meneliti setiap lembar berkas yang ada di tangannya. Raut wajahnya benar-benar serius. Beberapa kali ia terdengar mendecih dan menghela nafas kasar.
Tok tok tok
Sosok Lelaki berambut perak dengan gaya menentang gravitasi masuk keruangan Itachi.
"Nona Konan menunggu diluar, tuan," ucap Kakashi. Rahang Itachi mengeras seketika.
"Kau tidak tahu sekarang aku sedang bekerja?" Itachi berkata tanpa menoleh kearah Kakashi, namun tangannya erat memegang pulpen di genggamannya. Menyalurkan emosi yang siap meledak kapan saja.
"Tapi beliau memaksa untuk bertemu dengan anda."
"Suruh dia menghubungi ketika jam kantor habis."
Kakashi tak dapat membantah perintah bos nya. Pria 45 tahun itu tertawa miris. Membayangkan omelan dari Konan setelah ini.
"Sialan.Kemana Sakura pergi?" Itachi mengumpat setelah tak mendapati sosok Sakura di setiap sudut rumahnya. Ia terus melihat ponselnya, beralih dari CCTV satu ke CCTV yang lain di setiap sudut rumah. Diam-diam dia menghubungkan CCTV rumah mereka dengan ponsel Itachi. Selain untuk mengawasi keamanan selama ia tak berada di rumah, melihat Sakura setiap saat membuat pening di kepalanya hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI - Aku Milik Mu
FanfictionWARNING !!! KONTEN DEWASA,, sebagian chap rencananya mau di privat... Itachi Uchiha memutuskan untuk mempersunting Sakura Haruno. Seorang gadis yang telah lama mengisi hari-harinya. Ternyata kehidupan rumah tangga tak semanis yang selama ini ia tahu...