Takuya keluar menggunakan baju yang cukup tebal di samping nya kakucho hanya diam saja "padahal akkun juga bisa ikut." Gumam Takuya ia melirik kakucho yang masih saja diam berjalan disampingnya
"Kau baik baik saja?" Tanya Takuya melihat wajah kakucho yang terlihat muram
Kakucho sendiri hanya mengangguk "ayo izana dan takemichi pasti sudah menunggu." Ujar nya
Mereka berjalan tanpa ada pembicaraan sama sekali hanya keheningan sesekali melirik
Takuya menghela nafas hanya berjalan tanpa bersuara
"Kau berpacaran dengan nya?" Kakucho bertanya memecah kan keheningan mereka
"Pacaran? Ah akkun mengatakan nya padamu. Ya dia menembak ku lagi jadi aku terima." Balas Takuya ia menoleh pada pemuda yang memiliki luka di wajah nya itu
"Kenapa?"
Kakucho terdiam sejenak "hanya sedikit terkejut. Kupikir kau akan tetap memprioritaskan takemichi!"
"Tentu saja iya. Takemichi adalah prioritas utama ku itu tidak akan berubah.."
"Lalu?"
"Hanya saja aku ingin merasakan nya, jatuh cinta dan bagaimana rasanya berpacaran!" Takuya sedikit memerah akan pernyataan nya
"Kenapa dia?" Kakucho berhenti dibelakang Takuya bertanya dengan nada suram
Takuya juga ikut berhenti ia tak menoleh ia hanya tersenyum mengingat momen momen nya dengan Akkun
"Dia selalu mendukung semua pilihan ku, mempercayai ku. Aku mungkin tak akan bisa bertahan tanpa dukungan itu. Akkun membuat ku yakin dan juga ia selalu bersikap lembut serta tak mempermasalahkan perasaan yang kumiliki dengan takemichi."
Kakucho memandang Takuya dengan mata sendu menjatuhkan kepalanya di bahu Takuya "aku juga sela..."
Prang
Ucapan itu terhenti saat suara benda pecah terdengar dari dalam rumah takemichi yang berada tak jauh dari tempat mereka
"Takemichi?" Mereka bergegas berlari kerumah takemichi
Membuka rumah itu dengan paksa lalu masuk.
Disana, didalam rumah tepatnya di tengah tempat mereka menyiapkan semua piring dan makanan kini sudah terlempar berantakan ke segala arah
"Takuya hati hati!" Melihat pecahan pecahan beling kakucho segera memberitahukan kepada Takuya agar hati hati
"Izana apa yang kau lakukan?" Ya izana pelaku perusakan serta pelaku yang yang bertanggung jawab akan berserakan nya ruangan ini kini hanya terduduk di kelilingi barang barang ia lempar tersebut
Izana mendongak menatap Takuya dan kakucho yang baru saja datang wajah nya benar benar terlihat kacau dengan ekspresi kosong
"Pestanya dibatalkan." Izana berdiri keluar dengan penampilan sedikit berantakan, sebelum izana pergi ia melihat ke arah Takuya yang menatap nya bingung
"Takemichi dia ada di dalam kamar nya. Ayo pergi kakucho!" Kakucho dengan enggan melangkah pergi mengikuti izana ia sempat menatap Takuya yang mengisyaratkan agar kakucho mengikuti izana
Seusai kepergian keduanya Takuya hanya bisa menarik nafas dalam melihat kekacauan yang ditinggal kan izana
"Menambah pekerjaan saja!" Gumam nya ia segera menuju kamar takemichi
Takuya Mengetuk pelan pintu tersebut lalu membukanya. Gelap adalah hal pertama yang bisa lihat.
Tangan nya meraba raba mencari saklar lampu dan menghidupkan sumber pencahayaan itu dan melihat takemichi yang kini meringkuk di samping kasur dengan suara isak tangis yang ia tahan