Chapter 2

221K 19.4K 332
                                    

Tiga hari kemudian

Bi Asih sedang mengemas semua barang Christin yang berada di kamar rumah sakit untuk ia masukkan ke dalam tas yang sudah ia bawa, karna hari ini adalah waktu kepulangan Christin. Maka dari itu, ia mengemas semua barang Nonanya untuk dibawa pulang ke Mansion.

Sementara Christin sedari tadi sudah bersiap, tinggal menunggu Bi Asih selesai mengemas barangnya dan kemudian ia akan pulang ke Mansion.

Setelah itu, ia akan tau bagaimana respon orang-orang yang ada di Mansion terhadap Christin asli. Meskipun ia sudah mengetahui bahwa mereka sangat takut terhadap Christin yang tidak akan segan membentak mereka atau menghukum mereka jika berbuat kesalahan, tapi meskipun begitu ia tetap ingin melihatnya secara langsung.

"Sudah Non, mari kita pulang"
Bi Asih sudah menenteng tas dan mengeret koper, siap untuk meninggalkan kamar rumah sakit ini.

"Iya, Bi" Chirstin langsung bangun kemudian berjalan ke arah pintu keluar, lalu melanjutkan langkahnya sampai di parkiran dengan Bi Asih
di belakangnya.

Setelah sampai di parkiran, Christin langsung menghampiri supirnya dengan langkah anggun.

Supir Christin kemudian mengarahkan pandanganya kepada mereka. Lalu ia langsung terdiam membisu, melihat gadis cantik tidak manusiawi di hadapannya.

Bi Asih yang melihat Joko hanya terdiam membisu, tidak langsung membukakan pintu kepada Nona Christin kemudian mengeplak kepala Joko.

"Aduh, Asih" Teriak Pak Joko keras karna geplakan Bi Asih, sungguh sakit sekali.

"Kamu ini kenapa? Ada Nona Christin, tidak langsung membukakan pintu malah bengog aja. Kesambet hantu parkiran rumah sakit baru tau rasa kamu" Ujar Bi Asih kesal melihat kelakuan Pak Joko ini, jadi ia langsung menyumpahinya saja.

"Nona Christin, ini beneran Nona Christin?" Pak Joko bertanya sambil jarinya menunjuk Christin yang masih terdiam dan melihat perdebatan mereka berdua.
cukup seru pikirnya.

"Iya, kamu lupa sama majikan kamu sendiri" Bi Asih menjawab dengan sinis. Ia emosi melihat kelakuan Joko yang sungguh lemot.

Sementara Pak Joko masih terdiam mencerna situasi. Jadi perempuan yang cantiknya tidak manusiawi ini adalah Nona Christin?

Nona Christin yang biasanya memakai make up tebal itu, tapi kini sudah tidak ada make up tebal lagi di wajahnya. Malah sekarang wajah itu natural tanpa riasan apapun.
Sungguh Nonanya sangat cantik sekarang.

Pak Joko yakin, jika Nonanya ini ingin menjadi model akan sangat mudah. Dengan parasnya dan jalan anggun yang tadi, ditambah postur tubuhnya yang ideal serta tinggi. Akan sangat membantu Nonanya menjadi model terkenal.

Sementara Bi Asih yang melihat Pak Joko bengong lagi, sudah kehilangan kesabaran. Tanpa babibu, ia langsung mengeplak kepala Pak Joko dua kali.

"Buka pintunya Joko. Nona Christin sudah menunggu dari tadi, abis itu masukin koper dan tas ini ke bagasi, lalu kita pulang!" Teriak Bi Asih tepat di kuping Pak Joko.

Sementara yang diteriaki, langsung menjalankan perintahnya. Dibanding ia harus terus menerus digeplaki kepalanya. Bisa-bisa karna keseringan digeplaki, ia menderita gagar otak. Berlebihan memang, tapi itulah Pak Joko hidupnya memang suka melebih-lebihkan sesuatu.

In Mansion Smith

Setelah tiba di Mansion Smith, Christin langsung keluar dari mobil setelah dibukakan oleh Pak Joko.

Ia kemudian berjalan dengan anggun menuju ke dalam Mansion. Lalu ia disambut dengan bungkukan hormat dan tatapan takut para pelayan serta pengawal di kediamannya.

Christin tersenyum tipis kemudian melengang pergi menuju kamarnya. Meningalkan raut keheranan mereka yang melihat perubahan Nonanya yang semakin cantik bak dewi dengan penampilan fashionable serta sikap anggun itu.

Christin sudah sampai di depan pintu kamarnya. Setelah itu, Ia langsung membuka pintu dan melihat ke dalam kamar yang ternyata bercat perpaduan pink dan putih itu.

"it's okay, tidak buruk" Christin tidak keberatan karna memang seleranya dengan Christin asli sama. Ia juga menyukai warna pink yang mungkin bagi sebagian orang ada yang menganggapnya menjijikan.

Ia langsung menutup pintu dan melihat ke dalam walk in closet Christin asli.

Setelah melihat, Ia dikagetkan dengan selera Christin asli. Hey, Ia juga menyukai dress. Sangat malah, tapi kenapa Christin asli memilih dress yang sangat norak seperti ini?

Sudah cukup, ia bersabar dengan pakaian yang di bawa Bi Asih ke rumah sakit. Di dalam satu koper itu, pakaian yang menurutnya benar hanya ada tiga potong.

Astaga, ia akan membuang pakaian yang norak ini. Tidak sudi ia memakainya. Melihatnya saja sudah membuat dirinya sakit mata.

"Oke, akhirnya selesai juga.
Heran gue, kok ada manusia mau pakai pakaian norak begitu. Dimana letak keindahannya?" Ujar Christin sambil menepuk kedua tangannya, seolah menyingkirkan debu.

Setelah menyingkirkan semua pakaian norak Christin asli, ia langsung memanggil pelayan untuk membuangnya.

Kemudian ia kembali melihat isi walk in closet yang masih tersisa sedikit baju itu. Ia tidak habis pikir, bagaimana Christin asli mau membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian norak itu?

Astaga, bahkan isi walk in closet ini setengah lebih sudah tidak ada karna ia buangi semua tadi.

Karna bajunya tinggal sedikit dan Dress nya sudah tidak ada. Christin memutuskan ke Mall untuk shopping semua kebutuhannya. Baik itu Baju, dress, skincare, make up, perhiasaan. Ah semuanya, ia akan membelinya karna Christin adalah orang yang fashionable. Tentu, ia harus menujang penampilannya dan tidak lupa fisiknya.

"Oke, Ide yang bagus.
MARI KITA BERBELANJA"
Teriak Christin dengan semangat,
Lalu ia langsung keluar kamar dan meminta Pak Joko untuk mengantarkannya ke Mall.

Setelah tiba di Mall, Christin menjadi pusat perhatian karna kecantikan dan keanggunannya.

Christin dikawal oleh Bodyguard
di belakangnya, sekaligus bertugas membawa belanjaanya. Christin yang meminta mereka untuk ikut karna biasanya Christin asli tidak pernah dikawal Bodyguard.

Christin langsung membeli semua yang ia butuhkan, sampai sepuluh Bodyguard sudah kuwalahan membawa barang yang dibelinya.

Christin yang melihat hal itu tidak perduli, yang penting hasrat belanjanya sudah terpenuhi.

Christin kemudian menuju ke parkiran dan menemui supirnya untuk pulang.

At Mansion Smith

Setiba di Mansion, Christin langsung keluar dari mobil. Lalu berjalan ke dalam Mansion untuk menyuruh pelayan membawa belanjaannya ke kamar dan menatanya di sana.

Setelah itu, Ia langsung ke Kamarnya. Merasa badannya gerah ia memutuskan untuk mandi.

Selesai berganti pakaian dan melakukan perawatan kecantikan. Christin memutuskan untuk tidur karna besok ia akan sekolah. Pastinya akan ada drama karna ia akan bertemu dengan pemeran novel "Dark Love" ini.

"Ah pasti akan seru, aku tidak sabar untuk bertemu kalian dan membuat kalian tercengang akan perubahanku serta pembalasan dendamku" Christin kemudian bersmrik yang terlihat mengerikan.

To be Continue

Transmigrasi Genius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang