Chapter 8

183K 16.8K 267
                                    

Christin melangkahkan kakinya menuju kamar. Setelah sampai, ia langsung merebahkan diri di kasur.

Sembari menatap langit-langit atap kamar ia berfikir ternyata dampak dari perubahan dirinya sangat besar.

"Aku harus mencari tau, apa yang terjadi di balik layar? karna sudah banyak alur yang melenceng tidak seperti seharusnya" Gumam Christin sambil memikirkan alur novel yang sangat berbeda.

Padahal ini sudah berjalan setengah alur seharusnya kedekatan Raina dan Robert sangat lengket seolah memang tidak bisa dipisahkan.

"Ah ya, sebelum itu aku harus mencari tau latar belakang Raina meskipun di novel sudah dijelaskan. Aku harus memastikannya" Christin lalu berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ia berencana untuk membeli sayur dan buah ke Supermarket.

ππππππππ

Selesai mandi Christin berganti baju lalu berdandan, setelah selesai ia keluar dari kamar.

Saat sampai di ruang tamu, langkahnya dihentikan oleh suara Varo kakak Christin.

"Mau kemana? Baru tadi di bilang tumben langsung pulang, eh sekarang pergi lagi" Tanya Varo dengan cerewetnya.

"Supermarket"

"Supermarket atau ke markas Phoenix nemuin Robert?" Sepertinya Varo sangat hobi membuat Christin darah tinggi.

"Serah Kak Varo, mikirnya gimana" Christin langsung melengang pergi. Terlalu malas meladeni kakaknya ini.

"Woy, dasar gak ada sopan santun. Kakak belum selesai ngomong main ditinggal aja" Sinis Varo menatap kepergian Christin.

"Woy Christin" Teriak Varo tidak terima diabaikan Adiknya.

Christin tidak perduli, ia tetap melengang pergi mengacuhkan kakaknya yang masih berteriak bak orang kesetanan.

In Supermarket

Sampai di supermarket, Christin berbelanja buah dan sayur. Setelah selesai, ia langsung menuju kasir untuk membayar.

"Totalnya 200 ribu Dek" Ucap kasir itu sambil menatap Christin dengan pandangan kagum.

Christin langsung membayar dengan uang pas.

"Terima kasih, ini belanjaanya" Kasir itu tersenyum sambil menyerahkan belanjaan Christin.

"Sama-Sama" Christin mengambil belanjaanya lalu keluar dari supermarket.

ππππππππ

Christin melajukan kendaraanya ke jalan pulang tapi ditengah jalan yang sepi. Christin melihat adegan pengroyokan tujuh lawan satu, sungguh tidak seimbang.

Setelah mengamankan mobilnya Christin bersembunyi lalu membunyikan sirine polisi di ponselnya.

Mendengar adanya sirine polisi,
tujuh pria yang sedang memukul pria lainnya langsung kabur.

Sementara Christin yang sudah melihat Pengroyok itu kabur langsung menghampiri Pria yang sudah babak belur tadi.

"Lo gapapa kan?" Tanya Christin sambil memperhatikan kondisi orang ini.

Sementara orang yang ditanya terkejut dengan kehadiran Christin.

"Lo siapa?" Tanya Pria itu sambil memandang Christin intens.

"Gue Christin Queenesha Smith, orang yang udah bantuin lo dengan membunyikan sirine polisi tadi" Christin mengulurkan tangannya bermaksud untuk mengajak berkenalan. Entah kenapa, ia merasa akan beruntung jika kenal dengan orang ini.

Transmigrasi Genius GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang