Christin berjalan anggun menuju ke kelasnya, diiringi decakan kagum murid sekolah yang melihat.
Setelah sampai di kelas, kebetulan bel masuk sudah berbunyi. Chirstin mengikuti pelajaran selanjutnya sampai waktu pulang sekolah tiba.
Christin berjalan dengan anggun menuju ke arah parkiran. Saat melewati Geng Phoenix yang sedang nongkrong, Ia hanya mengabaikannya.
Geng Phoenix yang melihat Christin hanya diam karna mereka tau, Christin tidak akan seperti dulu yang selalu mengintili mereka.
Saat Christin hampir sampai ke mobilnya ada kejadian yang menjengkelkan yaitu dirinya ditabrak oleh seseorang.
Dan yang menabrak malah yang jatuh sedangkan dirinya yang ditabrak masih kuat untuk berdiri.
Christin hanya menatap datar orang yang menabaraknya yang kini sedang menangis tersedu.
Siapa lagi jika bukan protagonis wanita kita Raina Sintiya.
Kini Christin dan Raina sedang menjadi tontonan murid-murid lain yang sedang berada di parkiran. Tentu, hampir semua murid menonton karna ini sudah waktunya pulang sekolah jadi masih banyak yang stand by di parkiran.
"Lo masih mau tetap dibawah kayak gitu gak ada niatan buat berdiri?"
Sinis Christin karna Queen Drama ini, waktu pulangnya jadi terhambat."Hiks, hiks, hiks, sakit Chris. Kaki aku masih sakit" Isak Raina lengkap dengan air mata yang berjatuhan.
"Ada apa ini?" Suara Robert terdengar dan ia sudah berada tepat di antara Raina dan Christin.
Orang yang menoton semakin antusias karna Geng Phoenix sudah datang. Semakin menarik, batin mereka.
"Bagus, Pacar berengsek lo udah datang. Bawa putri bangkai lo ini pergi, gue muak ngeladenin drama dia yang gak ada habisnya" Sinis Christin sambil melihat Raina dan Robert jengah.
Geng Phoenix dan murid lain yang mendengar ucapan Christin menatap terperangah ke arah Christin.
"Jaga ucapan lo Chris" Peringat Robert sambil menatap Christin dengan tajam.
"Berdiri Raina"
Raina yang mendengar ucapan Robert segera berdiri tapi tetap memasang wajah menyedihkan.
Christin yang melihat hanya berdecih.
"Gue tanya sekarang, kenapa Raina bisa jatuh?" Ujar Robert sambil memandang Christin dan Raina dengan wajah datar.
Semua Murid yang mendengar ucapan Robert diam, tidak menjawab. Tidak dipungkiri, mereka juga kaget karna biasanya Robert langsung membully Christin jika Raina diganggu atau terluka oleh Christin.
"Christin jawab" Perintah Robert karna tidak ada yang mau membuka suranya.
Sedangkan Christin hanya diam, malas menjawab pertanyaan Robert karna jelas masalah ini akan semakin panjang.
"Jawab aja Chris, biar cepat clear masalahnya" Dino menyarankan Christin untuk langsung menjawab.
"Kalau kamu gak jawab, gak bakal pulang-pulang nanti kita Chris" Ucap Jakson sambil memandang Christin.
"Pacar lo yang nabrak gue, eh malah dia yang jatuh" Jawab Christin dengan muka malas.
"Benar Raina?" Tanya Robert sambil meneliti wajah Raina.
"Gak Robert tadi Christin yang dorong aku" Raina menjawab dengan wajah yang dibuat semeyakinkan mungkin.
Christin yang mendengar tertawa sinis.
4 inti Geng Phoenix hanya memasang raut wajah datar.
Robert menyeringai sekilas.
"Gue tanya, sekarang sama lo Raina" Christin melangkah maju mendekati Raina. Setelah berhadapan dengan Raina, Christin menyungingkan senyum sinis. Sedangkan Raina, menundukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Genius Girl
Novela JuvenilRabella Anastasya, Gadis feminim dan anggun berusia 20 tahun. Menjalani kehidupan sebagai Sekertaris Direktur di Perusahaan besar.Gadis genius yang lulus S2 diusia 19 tahun. Semua berjalan semestinya,Sampai hari itu Bella pulang dari kantor lalu...