Bab 15 - Rula

1.3K 177 2
                                    

"Itu apa?..." tanya Rula bingung dan sedikit takut karena hanya semak-semak itu yang bergoyang di antara yang lain.

"Mungkin itu kucing dan tikus" ucap Tessa menggidikkan bahu nya acuh tak acuh.

****

Rula menggerakkan tubuh nya menjadi berhadapan dengan Tessa dengan jarak yang sedikit jauh. Dia lupa untuk menjawab pertanyaan dari Tessa karena salah fokus dengan semak-semak yang bergoyang. "Saya di sini ikut dengan ayah saya. Saya di minta untuk menunggu dan selagi ayah saya dengan Baginda kaisar membahas sesuatu yang penting, saya memutuskan pergi ke taman sambil menunggu ayah saya selesai mengobrol dengan Baginda kaisar, yang mulia" Rula menundukkan kepalanya, dia sedikit takut dengan kedua mata Tessa yang mengintimidasi. Siapapun yang melihat kedua mata Tessa pasti orang tersebut akan ketakutan seperti Rula sekarang.

Rula Antara Va Delios, anak tunggal dan putri satu-satunya yang di miliki tuan dan nyonya Marquess Albert dan Jennifer. Warna rambut Rula yang berwarna cokelat yang mengikuti ayah nya dan iris hijau zamrud nya yang mengikuti ibu nya serta kecantikan dan kecerdasan dari kedua nya, membuat Rula di kenal di antara bangsawan dengan sebutan 'Si cantik bermata Zamrud' karena mata hijau Zamrud nya yang terbilang langka di dunia dan di Allison hanya keluarga Marquess Albert lah yang mempunyai nya.

Tessa mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh. Baiklah, aku hanya bertanya saja" Tessa memasukkan kedua tangannya ke dalam saku dengan kepala menoleh ke arah lain.

Rula terus menunduk karena gugup dan tidak tahu harus bicara apa lagi. Kedua nya tidak berbicara apapun atau berusaha untuk mencairkan suasana.

Alesya yang berada di balik semak-semak sedikit kesal dengan interaksi mereka yang hanya diam dan tidak berusaha mencairkan suasana sama sekali. Yang satu diam karena canggung dan yang satu lagi diam karena tidak peduli. Alesya memikirkan sebuah ide untuk membuat mereka kembali berinteraksi dan mungkin bisa lebih lama dan Alesya bisa mendapatkan momen kedekatan mereka. Dan ide melintas begitu cepat di kepala Alesya.

Alesya melihat seekor katak berukuran sedang di belakang nya yang sebentar lagi akan melompat untuk masuk ke dalam air. Dengan cepat Alesya menangkap nya dengan kedua tangan sebelum katak itu bisa melompat, lalu ia tertawa puas karena berhasil menangkapnya.

"Apa yang berada di tangan mu? Hm, Suara katak? Kau menangkap katak, untuk apa?" Zen tidak mengerti lagi dengan gadis yang berada di samping nya yang menangkap katak dengan kedua tangan mungil nya itu.

"Hehehe, tunggu dan lihat saja nanti" Alesya melemparkan katak itu ke depan sana. Lemparan Alesya ternyata cukup jauh sampai bisa menempel di bawah gaun Rula.

Rula terkejut dengan katak yang tiba-tiba melompat dari arah semak-semak yang bergoyang itu dan menempel di bawah gaun nya. "Akhhhhh!?" Rula memejamkan mata nya rapat dan terus berusaha menyingkirkan katak itu dari gaun nya dengam mengibaskan gaunnya agar katak itu segera turun dari gaun nya.

Tessa yang melihat itu, mendekat dan memegang bahu Rula mencoba untuk gadis itu tenang dan tidak banyak bergerak. "Diam, aku akan membantu mu."

Tessa mengambil katak itu dengan hati-hati dan ketika sudah mendapatkan nya, Tessa langsung melemparkannya kembali ke semak-semak itu dan menepuk pelan gaun Rula membersihkan noda yang di sana.

"Sudah aku buang" ucap nya dengan wajah datar.

Rula menunduk dan tersenyum tipis. "T-terima kasih yang mulia!" Rula sedikit membungkuk untuk berterima kasih kepada Tessa, karena telah menyingkirkan katak dari gaun nya.

Fake Princess [REVISI] [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang