Sugar Daddy; 12

5.6K 412 125
                                    


Sudah tiga bulan berlalu sekarang kehidupan Doyoung dipenuhi dengan kebahagiaan.

Tapi akhir akhir ini, Haruto sering kewalahan menghadapi sikap Doyoung yang terus berubah ubah.

Seperti pagi ini Doyoung tidak mau bangun dan tidak mau pergi kesekolah.

"Baby ayok bangun ini udah jam enam kamu harus sekolah" Haruto berucap lembut sambil mengusap pipi Doyoung.

"Gak mau daddy, Dobby gak mau sekolah" Tolak Doyoung mentah mentah, dan langsung menutupi seluruh tubuh nya menggunakan selimut.

"Kenapa gak mau sekolah hm?"

"Males!"

"Kenapa kamu jadi kayak gini si? Saya gak mau tau pokonya kamu harus sekolah ayok bangun"

Haruto langsung menyibakan selimut yang Doyoung pake secara paksa, tapi tetap saja Doyoung tidak mau.

"Ish! Daddy huaaa Dobby gak mau sekolah hiks" Nah kan sekarang anak nya malah nangis.

"Huhh ya sudah kalo gak mau sekolah saya mau berangkat kekantor dulu" Haruto pasrah Haruto lelah.

"Daddy ikutttt"

"Ga----

"---Dobby ikut pokonya"

"Ya sudah sekarang kamu mandi saya tunggu dibawah"

"Siap Daddy"

Kini Haruto dan Doyoung sudah sampai dikantor, semua para pekerja membungkuk pada Haruto dan menyambut kedatangan nya.

Dan sekarang mereka berdua sudah sampai diruangan Haruto yaitu dilantai 8.

"Huhh capekkk" Doyoung langsung menghempaskan tubuh nya disofa.

Haruto hanya terkekeh gemas melihat sikap Doyoung yang seperti itu.

Sudah sekitar satu jam mereka disana dan Doyoung merasa bosan dan lapar.

"Daddy...laperr"

Haruto berhenti dengan aktivitas nya dan memandang Doyoung yang sedang memegangi perut nya.

"Laper? Mau makan apa hm?"

"Dobby mau makan eumm pizza sama minuman nya boba" Ucap sikecil dengan semangat.

Haruto mengangguk lalu dia langsung menelpone seseorang.

"Tolong belikan saya satu box pizza dan minuman nya boba"

"........"

"Saya tunggu 10 menit harus sudah sampai"

"........."

"Baik trimakasih"

Sambungan telpone terputus.

"Tunggu sebentar sekertaris saya akan membawakan nya" Doyoung mengangguk.

"Makasih Daddy" Doyoung tersenyum manis sambil memperlihatkan deretan gigi nya yang rapih.

Tak sampai 10 menit pesanan nya sudah datang, diantarkan oleh seorang wanita cantik dengan pakaian yang minim.

"Ini pak peasanan nya" Ucap nya dengan lembut.

"Trimakasih Yuna tolong berikan kepada dia" Ucap Haruto sambil menunjuk Doyoung.

"Hai manis" Ucap Yuna sambil menyimpan makanan nya dimeja.

"Halo tante"

Doyoung menatap Yena dengan tatapan tidak suka, dia langsung mengambil satu potong pizza dan memakan nya.

"Siapa namamu?" Tanya Yuna sambil mengelus surai rambut Doyoung, tapi langsung ditepis oleh sang empu.

"Nama ku Doyoung tante, oh iya makasih makanan nya tante"

"Hais bisakah kau jangan memanggil ku tante? Aku tidak setua itu" Ucap Yuna tidak terima, dan Doyoung hanya mengangkat bahu nya acuh.

Yuna yang kesal pun langsung saja menghampiri Haruto, Yuna langsung memegang pundak Haruto dari belakang.

"Pak kau butuh sesuatu?" Tanya Yuna manja sambil mengelus rahang dan bisep Haruto.

"Yuna tolong jangan lancang" Peringat Haruto tapi Yuna tidak memperdulikan nya.

Yuna malah semakin menjadi jadi, dia mulai melonggarkan dasi Haruto dan membuka kancing kemeja Haruto.

Haruto langsung mengcengkram tangan Yuna agar tidak semakin lancang.

"Kenapa pak hm?" Bisik Yuna ditelinga Haruto.

"Stop Yuna pliss ja---

Brak!

Doyoung menggebrak meja dengan keras mata nya berkaca kaca, bibir nya sudah melengkung kebawah.

Haruto langsung berlari dan membawa sikecil kedalam dekapan nya.

"Jangan nangis sayang saya minta maaf"

"Hiks...daddy sama tante itu hiks..."

"Nggak sayang saya sama dia gak ada apa apa"

"Hiks tapi tadi Daddy dipeluk peluk sama dia Dobby gak sukaa hiks"

"Sekarang kita pulang aja yuk" Doyoung menggeleng.

"Terus kamu mau apa baby?"

"Dobby mau Daddy"

Doyoung langsung melepas pelukan nya dan melumat bibir Haruto dengan lembut.

Hal itu membuat Yuna bungkam dia langsung menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.

Doyoung tersenyum disela sela ciuman nya, dan sekarang Haruto yang memimpin ciuman nya.

Haruto menarik pinggang ramping Doyoung dan semakin menangkis jarak diantara mereka.

Doyoung mengalungkan tangan nya dileher Haruto dan semakin memperdalam ciuman nya.

"Mmhhh"

Haruto terus menghisap bibir atas dan bawah milik Doyoung hingga dia menggeram tertahan.

Tak lama Haruto melepas ciuman nya dan mengusap bibir Doyoung yang terlihat bengkak.

"Masih mau ngambek hm?" Doyoung mengangguk.

"Terus saya harus apa biar kamu gak ngambek lagi?"

"Pecat dia"  Doyoung menunjuk Yuna yang masih bengong.

"Oke kalo itu yang kamu saya bakal lakuin sekarang juga"

Haruto langsung menghampiri Yuna dan menatap nya dingin.

"Yuna mulai sekarang kamu saya pecat dan segera kemasi semua barang barang dan pergi dari kantor saya"

"T-tapi pak saya gak mau"

"Pergi sekarang atau saya panggil satpam"

Yuna menatap Doyoung tak suka lalu pergi keluar

"Awas saja kau aku akan kembali untuk balas dendam"Batin Yuna.

"Makasih daddy sayang"

"Sama sama by, jadi? Sekarang masih marah?" Doyoung menggeleng.

Dia pun segera menghampiri Haruto dan berhambur kedalam pelukan nya.














































TBC
VOTE!!!KOMENT!!!

Sugar Daddy [HARUBBY]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang