Sugar Daddy; 15

4.5K 365 45
                                    


Tubuh mungil Doyoung ambruk disebuah ruangan yang cukup gelap, tempat nya juga tidak terurus.

Seperti gudang?

Kaki dan tangan Doyoung diikat disebuah kursi, Doyung benar benar tidak bisa bergerak.

Doyoung mengerjab kan mata nya dan menetral kan cahaya, kepala nya begitu sakit.

"Akhh Dobby dimana?" Monolog nya sambil melihat sekitar.

"Udah bangun ternyata ckh!" Ucap seseorang tak suka, dia baru saja datang dengan tiga orang yang menculik Doyoung tadi.

"Ih tante lepasin Dobby hiks"

"Gak semudah itu, gw harus nyingkirin lo supaya Haruto bisa jadi milik gw"

Orang itu membelai pipi Chubby Doyoung yang sudah basah karena air mata.

Plak!

"Gara gara lo ya! GARA GARA LO GW GAK BISA DAPETIN HARUTO!!" Orang itu menampar dan membentak Doyoung.

Pipi Doyoung langsung merah dan terasa sangat perih, dia tidak bisa melakukan apa apa selain menangis.

"Ckh! Lemah!"

Kalian pasti tau kan dia siapa? Yap dia adalah Yuna.

















































































Hari sudah sore dan Haruto masih belum menemukan Doyoung, dia sangat cemas dia takut terjadi sesuatu pada kelinci kesayangan nya itu.

"Jadi? Lo udah nemuin petunjuk apa Ji?" Tanya Haruto pada Jihoon.

Jadi mereka sedang berkumpul dirumah besar milik Haruto, ada banyak sekali orang suruhan Haruto dan Jihoon.

"Maaf Har gw dan anak buah gw belum nemuin apa apa" Ucap Jihoon sambil menunduk, dia pasti tau sekarang Haruto pasti akan marah besar.

Brak!

Haruto menggebrak meja dengan keras membuat semua orang kaget, kurang lebih anak buah Jihoon dan Haruto masing masing ada 20 lebih.

"KALIAN BECUS KERJA GAK SI HAH?! GW GAK MAU TAU KALO SAMPE NANTI MALEM KALIAN MASIH BELUM NEMUIN PETUNJUK, KALIAN SEMUA BAKAL ABIS DITANGAN GW" Teriak Haruto, jujur dia sangat emosi.

"Sekarang kalian pergi"

"Tapi Har--"

"PERGI!!!"

Jihoon menelan saliva nya kasar, kalo Haruto udah kayak gini Jihoon bisa apa?

"Ya sudah sekarang kalian semua cari apa pun yang bisa dijadiin petunjuk dan bukti" Ucap Jihoon.

"B-baik tuan kami permisi" Jihoon mengangguk, semua anak buah mereka pun pergi.

"Harutoo lo tenang ya Doyoung pasti ketemu ko" Jihoon senyum, berusaha membujuk Haruto agar tidak terlalu emosi.

Wajah Haruto seketika berubah datar, dia menatap ke arah Jihoon dan menarik kerah baju nya.

"Lo pikir dalam keadaan kayak gini gw bisa tenang HAH?!!" Haruto hendak melayangkan satu pukulan pada Jihoon, tapi tidak jadi karena ponsel nya berdering.

Haruto berusaha tenang dan mengangkat telpone nya.

"Hallo sayang gimana kabar kamu" Tanya seseorang disebrang sana.

"Yuna?!! Ini lo kan? Gw tau lo yang nyulik Doyoung dimana dia!!"

"Oww santai sayang bagaimana jika kita bermain dengan nya sebentar hm? Kau ingin mendengar betapa buruk nya dia sekarang?"

Yuna mendekatkan ponsel nya pada Doyoung, tanpa menyia nyiakan waktu Doyoung langsung biacara.

"Hiks Daddy tolong...hiks sakit Dobby gak suka disini hiks"

"Sayang...kamu ba-" Ucapan Haruto terhenti saat mendengar suara tamparan begitu keras disebrang sana.

Plak!!

"Aakhh hiks sakit...."

"By kamu--"

"Udah ya sayang aku mau seneng seneng sama anak manis ini"

Tut!

Sambungan telepone terputus, bahkan Haruto belum sempat bicara, dia tau sekarang pasti Doyoung sedang tersiksa.

Haruto melirik kearah Jihoon dan Jihoon langsung mengangguk, mereka pun bergegas pergi.






































































"Kira kira bagian mana yang harus ku sayat atau ditusuk dualuan?" Monolog Yuna sambik mengayun ayun kan sebuah pisau.

Itu pisau dapur tapi sangat bening dan mengkilat, sepertinya akan sangattt tajam.

"Hiks tante plis lepasin Dobby hiks....Dobby mau pulang hiks"

Seringai muncul di bibir Yuna, lalu dia mengangkat pisau itu tinggi tinggi.

Jleb!

"AKKHH s-sakit hiks"

Pisau itu menancap begitu dalam diperut Doyoung, lalu dengan kasar Yuna mengeluarkan pisau itu dan menusukan nya kembali ditempat yang sama.

"Lo harus pergi, gw muak liat muka lo" Yuna membiarkan darah segar mengalir dari perut Doyoung, darah nya begitu banyak.

Nafas Doyoung memburu dia merasakan sangatt sakit dibagian perut nya.

Dia sudah tidak tahan dengan sakit nya, perlahan pandangan nya mulai buram, isak tangis nya terus keluar.

Melihat Doyoung seperti ini justru membuat Yuna tertawa terbahak bahak.

"Good bye baby boyy"


















































BRAK!!!


















































BRAK!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBCVOTE!!!KOMENT!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
VOTE!!!KOMENT!!!

NOTE:
Maaf banget ya guys banyak Book yang di unpub🙏sekali lagi buna minta maaf sebesar besar nya pada kalian😭kapan kapan book nya Buna publish lagi ko:)

Sugar Daddy [HARUBBY]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang