Chapter 1 ; emosi

1K 59 2
                                    

"Aku Min yoongi,kini aku duduk di kelas 11.ahh malasnya membahas itu,
Biarkan author yang menyelesaikan nya..." Yoongi.

Dasar, baiklah.
Yoongi adalah anak pertama keluarga Min, yang kedua Min jihoon dan yang bungsu adalah Min woozi.
Kehidupan keluarganya sungguh miris,sang appa yang telah menjadi pengganguran sejak dua tahun terakhir,dan sang eomma yang hanya membuka rumah makan kecil kecilan.

Disamping itu,ia malah di anak tirikan.entah karena ibunya yang kelewat stres belakangan ini, ditambah appa nya yang tak henti hentinya mengambil uang cash dagangan eomma."sudahlah yoongi ah,lebih baik kau berkerja saja,bantu eomma mencari uang untuk kita semua." Repet sang eomma entah keberapa kali meminta yoongi untuk berkerja saja daripada bersekolah.

"Kau tidak lihat betapa susahnya hidup kita? Kau tidak kasian dengan kedua adik mu? Kau dan appa mu sama saja!! Menyusahkan!!" Bentak wanita itu lagi.
Berakhir dengan helaan nafas yoongi yang kalut,emang dia salah apa?
Lagi pula sudah lama ia tidak meminta uang sepeser pun pada ibunya itu, malah makan pun sudah ditanggung oleh nya sendiri.
Dengan berkerja partime di toko swalayan, mungkin bisa dikatakan ia hanya menumpang tidur dirumahnya sendiri.

Yoongi sedikit paham sikap ibunya itu, terkadang wanita itu menangis menghadapi nasip yang begitu buruk.
Tak jarang ia selalu menyuruh yoongi untuk tidak bersekolah lagi dan membantunya mencari uang.

Hanya saja, selalu dirinya yang menjadi sasaran amukan sang eomma ketika ada masalah, bahkan yang tidak menyangkut dengan nya.
Misalnya ketika appa mengambil uang tabungan eomma lagi maka sumpah serapahnya yoongi yang rasakan.
"Ini semua salah kamu yonggi! Seharusnya kamu hentikan appa tidak berguna mu itu!
Sekarang bagaimana nasib usaha eomma hahh!"
" Anak tidak berguna!" Marah eomma pada yonggi.
Namja kecil itu meringis,ia bahkan baru pulang dari pekerjaan nya sore itu.ia heran, apa yang dilakukan kedua adiknya saat itu? Kenapa dirinya yang dimarahi?
Bentakan sang eomma seolah menyemburkan api dihatinya. Miris ya Yoon...

"Lalu aku harus apa? Melihat appa saja tidak, bagaimana aku menghentikan nya? Lalu apa yang dilakukan oleh kedua anak kesayangan eomma itu?" Sontak yoongi menjawab dengan pertanyaan yang membuat amarah sang ibu tambah melonjak. Berakhir dirinya ditendang dari rumah.

Yoongi menghela nafas lelah mengingat sikap ibunya yang amat pilih kasih itu.

Yoongi POV

Melelahkan..
Aku bahkan tidak bisa tidur dengan tenang di rumah itu.
Terbesit untuk minggat, tapi harus kemana?
Dengan terpaksa aku harus tidur di teras malam ini.ahh sudahlah,ini sudah biasa terjadi pada ku, kadang aku berpikir, apakah aku benar-benar anak tiri? Bodoh! Aku terlihat sangat mirip ibuku itu.

Normal POV

Mata kucing itu perlahan mulai terpejam, meski tidur hanya beralaskan tas ranselnya sebagai bantal agar kepalanya tidak sakit.
Hawa dingin malam menyeruak, ditambah dinginnya lantai membuat yoongi menggigil kedinginan,namun ditepisnya mengingat sebentar lagi akan pagi dan ia harus ke sekolah.

*****
Di sekolah.

Selain untuk belajar, sekolah juga merupakan tempat pelarian yoongi agar bisa sejenak melupakan kejadian buruk yang terjadi di rumah.
Seperti biasa,cuek akan keadaan hanya saja hari itu men-judes 2× lipat.

" Pagi yoongi ku sayang.." itu Minki,bisa dibilang teman nya semenjak SMA itu.
" Hmm" saut yoongi seperti biasa.
"Pagi!!! " Kali ini seorang namja berwajah manis lainnya, dengan suara khasnya yang lumayan memekakkan telinga,itu Seokjin.

Seperti biasanya, mereka berkumpul di depan gerbang sekolah dan masuk kekelas bersama.
Kalau saja mereka sudah bertiga, sudah pasti akan menjadi tontonan umum yang teramat indah.
Bagaimana tidak,sosok ketiganya adalah uke uke manis yang tidak bisa diabaikan.terutama si Min judes kita ini,dengan wajah juteknya saja sudah membuat hati para seme cenat cenut.

Try To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang